TEKS NOVEL
Disusun
Oleh:
Kelompok VI - XII MIA 1 - SMAN 02 LUMAJANG
1. Aura
Fresty Ramadhani
2. Farahiya
Rizkina Auli A
3. Febriani
Tri Fajriah
4. Izza
Gemilang
5. Nindya
Tresna Wiwitan
6. Riskika
Zaka Palindungan
7. Shafira
Dzata Wulandari
v Pengertian Teks Novel
-
Novel
adalah sebuah karya fiksi yang berbentuk prosa yang ditulis secara naratif dalam bentuk
cerita.
-
Kata novel sendiri
asalnya dari bahasa Italia yaitu "novella" yang berarti "sebuah
kisah atau sepotong berita.”
-
Seorang penulis novel disebut sebagai Novelis.
v Ciri-Ciri Teks Novel
Ciri-ciri
teks novel antara lain :
-
Jumlah
katanya kurang/lebih 35.000 kata.
-
Terdiri
dari setidaknya 100 halaman atau lebih.
-
Ceritanya
lebih dari satu impresi, dan emosi.
-
Alur
ceritanya cukup kompleks.
-
Ceritanya
panjang, tapi banyak kalimat yang diulang-ulang.
-
Ditulis
dengan narasi kemudian didukung dengan deskripsi untuk menggambarkan suasanya
yang ada didalamnya.
-
Jumlah pelaku/peristiwa relatif lebih
banyak daripada teks cerpen.
-
Mengambil dari satu sisi kehidupan
tokoh.
-
Tokoh utama mengalami perubahan nasib.
v Struktur
Teks
Novel
Struktur
teks novel terdiri dari :
-
Abstrak, merupakan bagian ringkasan isi cerita yang biasanya
bisa ditemukan pada bagian awal cerita. (bersifat opsional)
-
Orientasi, merupakan bagian penjelasan mengenai latar waktu dan
suasana terjadinya cerita, terkadang juga berupa pembahasan
penokohan/perwatakan.
-
Komplikasi, merupakan urutan kejadian yang dihubungkan oleh
sebab-akibat, di mana setiap peristiwa terjadi karena adanya sebab dan
mengakibatkan munculnya peristiwa lain.
-
Evaluasi, merupakan bagian di mana konflik yang terjadi pada
tahap komplikasi terarah menuju suatu titik tertentu.
-
Resolusi, merupakan
bagian yang memunculkan solusi atas konflik yang terjadi.
-
Koda, merupakan bagian
akhir atau penutup cerita. (bersifat opsional)
v Jenis-Jenis Novel
Berdasarkan nyata atau tidaknya suatu
cerita, novel terbagi dua jenis, yaitu :
1.
Novel
fiksi
sesuai dengan namanya, novel ini berkisah tentang hal yang fiktif dan tidak pernah
terjadi, tokoh, alur maupun latar belakangnya hanya rekaan penulis saja.
contoh: Twillight,
Harry Potter
2.
Novel nonfiksi
Novel ini
kebalikan dari novel fiksi yaitu novel yang bercerita tentang hal nyata yang
sudah pernah terjadi , lumrahnya jenis novel ini berdasarkan pengalaman
seseorang, kisah nyata atau berdasarkan sejarah.
contoh: Laskar
Pelangi
Jenis novel berdasarkan genre cerita,
jenis novel di bagi
menjadi beberapa
macam, yaitu :
1.
Novel romantic
Cerita novel yang satu ini berkisah seputar percintaan dan
kasih sayang dari awal hingga akhir.
contoh: Ayat Ayat
Cinta, Gita Cinta dari SMA
2.
Novel horror
Jenis novel yang satu ini memiliki cerita yang
menegangkan, seram dan pastinya membuat pembaca berdebar debar, umumnya
bercerita tentang hal hal yang mistis atau seputar dunia gaib.
contoh: Bangku
Kosong, Hantu Rumah Pondok Indah
3. Novel misteri
Cerita dan jenis novel ini lebih rumit karena akan
menimbulkan rasa penasaran hingga akhir cerita.
contoh:
Novel
novel karangan Karen Rose dan Agatha Christie yang berjudul
Pembunuhan
ABC.
4.
Novel komedi
Sesuai namanya, jenis novel ini mengandung unsur kelucuan
atau membuat orang tertawa.
contoh: Masuk Masukin Saja, Kambing Jantan, 30 Hari
Mencari Cinta
5.
Novel Inspiratif
Jenis novel yang ceritanya mampu menginspiri banyak orang,
umumnya novel ini terdapat pesan moral atau hikmah tertentu yang bisa di ambil oleh
pembaca sehingga pembaca merasa mendapat suatu dorongan dan motivasi untuk
melakukan hal yang lebih baik.
contoh: Negeri 5 Menara, Laskar Pelangi
Jenis novel
berdasarkan isi,tokoh dan pangsa pasar
1. Teenlit, Jenis novel ini bercerita seputar permasalahan para
remaja umumnya, tentang cinta atau persahabatan. Tokoh dan pangsa pasarnya
novel ini adalah anak usia remaja, usia yang di anggap labil dan memiliki
banyak permasalahan.
contoh:
Me vs Heighells, Dealova
2. Chicklit, jenis
novel yang satu ini bercerita tentang seputar kehidupan atau permasalahan yang
di hadapi oleh seorang wanita muda pada umumnya. Jenis buku novel ini
sebenarnya bisa di nikmati oleh siapa saja, namun umumnya cerita dari novel ini
lebih kompleks, rumit bahkan kadang mengandung unsur dewasa yang tidak terlalu
mudah di tangkap oleh pembaca usia remaja.
contoh:
Miss Jutek, Testpack
3. Songlit
Novel ini ditulis berdasarkan sebuah lagu contohnya ruang
rindu.
ü Judul novel adalah judul sebuah lagu ciptaan letto group
band indonesia yang terkenal lewat lagu ini yang menjadi soundtrack sinetron
intan yang melambungkan nama naysila mirdad dan dude harlino
ü Buku ini bisa dinikmati oleh siapapun baik remaja maupun
orang dewasa.
4. Novel dewasa
Novel jenis ini tentu saja hanya diperuntukkan bagi orang
dewasa karena umumnya ceritanya bisa seputar percintaan yang mengandung unsur
sensualitas orang dewasa.
contoh:
Saman dan Larung penulis Ayu Utami
v Unsur Intrinsik Novel
Unsur
intrinsik novel merupakan unsur utama yang membangun novel dari dalam.
Unsur-unsur
intrinsik novel sebagai berikut :
1.
Tema
-
Tema merupakan ide atau gagasan utama
dari sebuah novel. Tema berisikan gambaran luas tentang kisah yang akan
diangkat sebagai cerita dalam novel.
-
Rumusan tema :
1. Tema
pendek (berupa kata/kelompok kata)
contoh : perjodohan;
kawin paksa
2. Tema
panjang (berupa kalimat)
contoh : pernikahan
tidak didasari rasa cinta. Rumah tangga
itu tidak bahagia.
Rumusan tema dinyatakan
dengan hubungan sebab akibat (kausalitas)
2.
Tokoh/Penokohan
-
Tokoh adalah pelaku dalam sebuah novel.
-
Penokohan adalah cara pengarang dalam
menghadirkan tokoh dan watak atau
karakter dari tokoh yang ada dalam cerita novel.
-
Penokohan memiliki 2 macam cara yaitu:
1.
Cara langsung : penulis menggambarkannya
secara langsung (tersurat).
2.
Cara tidak langsung :
penulis
menggambarkannya secara tidak langsung melalui :
·
Dialog antartokoh
·
Tanggapan tokoh lain
·
Tingkah laku
·
Pikiran tokoh
·
Gambaran fisik
·
Pikiran tokoh
·
Gambaran fisik
-
Berdasarkan
jenis watak, tokoh bisa dibagi menjadi tiga kategori :
·
Tokoh Protagonis
Tokoh protagonis adalah
tokoh yang menjadi pusat dalam cerita. Tokoh utama ini digambarkan sebagai
sosok yang baik dan biasanya selalu mendapatkan masalah.
·
Tokoh Antagonis
Tokoh antagonis adalah
tokoh yang menjadi lawan dari tokoh utama dalam cerita. Tokoh ini digambarkan
sebagai sosok yang tidak bersahabat dan selalu membuat konflik.
·
Tokoh Tritagonis
Tokoh tritagonis adalah
tokoh yang menjadi penengah antara tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh ini digambarkan sebagai
sosok yang netral, kadang bisa berpihak pada protagonis, kadang pada antagonis.
Namun ketika keduanya terlibat dalam konflik, dia menjadi pelerai.
3.
Alur / Plot, merupakan kepingan-kepingan
peristiwa yang nantinya akan membentuk jalannya cerita dalam novel.
-
Umunya, alur dalam novel dibedakan
menjadi 3 macam, yakni :
Ø Alur
maju (progresif) adalah alur yang peristiwa didalamya bergerak secara urut
(awal-akhir) dan memiliki jalan cerita yang rapi. Biasanya alur ini digunakan
pada novel biografi dan autobiografi.
Ø Alur
mundur (flashback/ regresif/ sorot balik) merupakan cerita yang memiliki jalan
cerita yang mundur.
Ø Alur
campuran adalah alur yang didalamnya bergerak secara loncat
(awal-akhir-awal-akhir)dan terkadang tidak rapi. Biasanya alur ini digunakan
untuk novel misteri atau novel fantasi.
4.
Latar / Setting
-
Latar / setting adalah gambaran tentang
peristiwa-peristiwa yang ada dalam cerita. (latar belakang terjadinya
peristiwa)
-
Latar termasuk unsur pembangun cerita
yang vital. Keberadaannya sangat penting untuk membangun suasana dalam cerita.
-
Latar sendiri dibagi menjadi beberapa
macam, yakni:
Ø Waktu
adalah masa cerita sedang berlangsung.
Waktu bisa diterangkan secara garis besar maupun secara mendetail.
-
Secara garis besar
misalnya, musim hujan, tahun 2016, siang hari dan sebagainya.
-
Sedangkan secara mendetail bisa
tahun berapa, di bulan apa, hari apa, tanggal jam, menit, detik dan seterusnya.
Ø Tempat
adalah lokasi cerita sedang berlangsung.
Ø Suasana
adalah kondisi latar secara keseluruhan dan juga emosi sang tokoh. Contoh : menegangkan,
menyedihkan, memprihatinkan.
5.
Sudut Pandang / Point of View
-
Sudut pandang merupakan cara pengarang
menempatkan dirinya dalam sebuah cerita.
-
Bisa juga diartikan sebagai cara pandang
seorang pengarang dalam menyampaikan cerita novelnya.
Sudut pandang orang pertama (cara aku)
o
aku sebagai pelaku utama
o
aku sebagai pelaku sampingan
orang ketiga (cara dia )
o
pengarang sebagai pengamat.
o
pengarang sebagai ‘tuhan’.(serba tahu)
Ø Sudut
pandang orang pertama – sebagai pelaku utama.
Pengarang dalam sudut
pandang ini berperan sebagai tokoh utama dalam cerita. Sehingga apa yang
diceratakannya adalah pengalaman yang dirasakannya di dalam cerita. Karena
orang pertama dan pelaku cerita, kalimat yang diutarakan kebanyakan dalam
bentuk aktif. Di posisi ini, pengarang melepaskan ekpresinya secara bebas.
Ø Sudut
pandang orang pertama – sebagai pelaku sampingan.
Posisi
dari pengarang dalam cerita ini adalah sebagai pelaku diluar tokoh utama.
Tugasnya sebagai pencerita apa yang dilihatnya dari pelaku utama dan apa
tanggapannya pada situasi tersebut. Sehingga pengarang disini berperan ganda.
Namun posisinya sebagai pencerita cenderung terbatas, karena sebagian besar
bercerita tentang tokoh utama.
Ø Sudut
pandang orang ketiga – serba tahu.
Sudut
pandang ini menempatkan sang pengarang menjadi pelaku cerita dan sekaligus
penciptanya. Sehingga pengarang bisa mengarahkan, membuat, mengomentari bahkan
berdialog dalam cerita. Bisa dibilang posisi ini adalah posisi paling bebas
sebebas-bebasnya.
Ø Sudut
pandang orang ketiga – sebagai pengamat.
Sudut
pandang ini menempatkan sang pengarang hanya sebagai pengamat cerita saja.
Sehingga pengarang hanya akan menyampaikan apa yang dilihat, dirasakan,
didengar dan disimpulkannya dalam cerita saja. Dengan kata lain, posisi
pengarang terbatas meskipun ada dalam cerita.
6.
Amanat
-
Amanat merupakan pesan tertentu yang
ingin disampaikan oleh pengarang melalui cerita dalam novel.
-
Amanat bisa berupa kritik sosial,
ajakan, protes, dan lain sebagainya. Amanat umumnya diibagi menjadi dua:
1.
Tersurat, yaitu amanat yang
pesannya disampaikan secara langsung sehingga bisa dicerna seketika.
2.
Tersirat, yaitu amanat yang
pesannya disampaikan secara tersembunyi
sehingga terkadang susah untuk dicerna seketika itu juga.
7.
Bahasa
-
Bahasa berfungsi sebagai pengantar
cerita.
-
Bahasa novel harus memperhatikan unsur
estetika (keindahan). à
majas, dll.
v Unsur Ekstrinsik
-
Unsur ekstrinsik novel adalah unsur yang
membangun novel dari luar. (hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya cerita)
-
Biasanya bisa berupa latar pribadi
penulis maupun nilai-nilai dari luar.
-
Unsur tersebut umunya adalah:
1.
Biografi dan latar belakang penulis.
Tempat tinggal, latar
belakang pendidikannya apa, keluarganya, lingkungannya, dan sebagainya.
2.
Kisah dibalik layar.
Kisah ini biasanya
dilatari oleh pengalaman, kesan atau juga harapan dan cita-cita sang pengarang.
3.
Nilai yang ada dalam masyarakat.
Nilai-nilai ini sering
diangkat oleh pengarang dalam ceritanya. Bisa nilai ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, agama, pendidikan dan lain sebagainya.
v Kaidah
Kebahasaan Teks Novel
MAJAS
- PENGERTIAN
Pengertian
majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat
yang tujuan akhirnya ialah untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah
kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun
tertulis. Perihal istilah majas dalam pelajaran Bahasa Indonesia memang cukup
banyak, seperti yang terdapat dalam puisi, pantun, dan karya sastra atau karya
tulis lainnya.
B. MACAM-MACAM
MAJAS
Secara
garis besar, majas dapat dibedakan menjadi empat golongan atau kelompok. Dan
dari empat macam-macam majas tersebut, masing-masing mempunyai turunan dan
jenis kategori yang akan Espilen Blog bahas dibawah ini.
MAJAS PERBANDINGAN
Majas
Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk
meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun pembaca.
Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan
terbagi atas :
1)
Asosiasi atau Perumpamaan
Majas
asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang pada
hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh
penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Berikut ini
Espilen Blog sampaikan contoh majas asosiasi :
Contoh
:
-
Semangatnya keras bagaikan baja.
-
Mukanya pucat bagai mayat.
-
Wajahnya kuning bersinar bagai bulan
purnama
2)
Metafora
Metafora
adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan
analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang
sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau
perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang
punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut ini.
Contoh:
-
Engkau belahan jantung hatiku sayangku.
(sangat penting)
-
Raja siang keluar dari ufuk timur
-
Jonathan adalah bintang kelas dunia.
-
Harta karunku (sangat berharga)
-
Dia dianggap anak emas majikannya.
-
Perpustakaan adalah gudang ilmu.
3)
Personifikasi
Personifikasi
adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah
mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
-
Badai mengamuk dan merobohkan rumah
penduduk.
-
Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
-
Peluit wasit menjerit panjang menandai
akhir dari pertandingan tersebut.
4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui
kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang
lainnya dalam kesatuan yang utuh.
Contoh:
-
Suami
sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
-
Alegori
biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
-
Perjalanan
hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang
kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan
yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai
simbol atau lambang.
Contoh:
-
Ia
terkenal sebagai buaya darat.
-
Rumah
itu hangus dilalap si jago merah.
-
Bunglon,
lambang orang yang tak berpendirian
-
Melati,
lambang kesucian
-
Teratai,
lambang pengabdian
6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang
menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda
tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang
menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
-
Di
kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
-
Setiap
pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
-
Ayah
pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
7) Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang
menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya.
Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro
toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
o
Hingga
detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
o
Per
kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro
parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
o
Dalam
pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
o
Indonesia
akan memilih idolanya malam nanti.
8) Simile
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang
dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, "
umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan
Laila yang dimabuk
cinta berkorban apa saja.
MAJAS PERTENTANGAN
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan
dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud
untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau
pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.
1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata
yang berlawanan artinya.
Contoh:
-
Tua
muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
-
Miskin
kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan
2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara
pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
-
Aku
merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
-
Hatiku
merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan
berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau
meminta perhatian.
Contoh:
-
Suaranya
menggelegar membelah angkasa.
-
Tubuhnya
tinggal kulit pembalut tulang.
4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara
yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya.
Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
-
Makanlah
seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
-
Mengapa
kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya ini?
MAJAS PENEGASAN
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas
penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.
1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara
berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
-
Semua
siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
-
Mereka
mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai
penegasan.
Contoh:
-
Dialah
yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
-
Marilah
kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut
putra bangsa.
3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di
dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang
beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang
pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
-
Bukan,
bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
-
Seharusnya
sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara
berturut-turut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
-
Semua
pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti lomba Agustusan.
-
Ketua
RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak mempunyai berhak
untuk mengurusi hal pribadi seseorang.
6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal
secara berturut-turut yang makin lama semakin menurun.
Contoh :
-
Kepala
sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan
kelulusan itu.
-
Di
kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak
memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
-
Kata
siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
-
Apakah
ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
MAJAS SINDIRAN
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang
menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar
atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:
1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan
dengan maksud untuk menyindir seseorang.
Contoh:
-
Ini
baru namana siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam.
-
Bagus
sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca.
2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara
langsung kepada orang lain
Contoh :
-
Perkataanmu
tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar seperti
dirimu.
-
Lama-lama
aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu
-
.
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas
ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
-
Mau
muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
-
Dasar
kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
TERDAPAT NUKILAN
Nukilan adalah kutipan; tulisan yang dicantumkan pada
suatu benda
• Dalam novel, nukilan bisa berupa bahas daerah yang digunakan
pengarang pada percakapan yang terdapat pada novel
• Fungsi adanya nukilan pada novel tersebut yakni pengarang
ingin menarik minat pembaca dalam karyanya dengan menggunakan bahasa yang
semenarik mungkin.
• Seperti yang kita tahu, saat ini semakin banyak ditemukan
penggunaan kata-kata atau istilah asing pada beberapa karya sastra seperti
novel. Penulis lebih mementingkan segi kepraktisan dan penyajian tulisan yang
menarik.
• Fungsi penggunaan bahasa daerah yaitu Bahasa merupakan
alat utama bagi pengarang untuk mengekspresikan pengamatannya terhadap
kehidupan dalam bentuk karya seni (sastra).
• Untuk merealisasikan gagasan, pikiran, dan perasaannya
bahasa diolah dan disajikannya sedemikian rupa melalui proses kreatif hingga
tercipta karya sastra yang imajinatif dengan unsur estetis yang dominan.
• Ragam bahasa dalam karya sastra dikenal penuh dengan
asosiasi, irasional, dan ekspresif untuk menunjukkan sikap pengarangnya
sehingga menimbulkan efek tetentu bagi pembaca, seperti memengaruhi, membujuk,
dan mengubah sikap pembacanya.
TERDAPAT KATA ASING
Kata asing adalah kata yang berasal dari bahasa lain
(bahasa daerah/bahasa luar negeri)
-
Contoh
kata asing pada novel laskar pelangi
1. Tak disangsikan, jika di-zoom out, kampung kami adalah kampung terkaya di Indonesia (LP, 2007 : 49)
2. Namun, jika di-zoom in, kekayaan itu terperangkap di satu tempat, ia tertimbun di dalam batas tembok-tembok tinggi Gedong (LP, 2007 : 49)
3. Caranya ber-make up jelas memperlihatkan dirinya sedang bertempur mati-matian melawan usia.... (LP, 2007 : 60)
1. Tak disangsikan, jika di-zoom out, kampung kami adalah kampung terkaya di Indonesia (LP, 2007 : 49)
2. Namun, jika di-zoom in, kekayaan itu terperangkap di satu tempat, ia tertimbun di dalam batas tembok-tembok tinggi Gedong (LP, 2007 : 49)
3. Caranya ber-make up jelas memperlihatkan dirinya sedang bertempur mati-matian melawan usia.... (LP, 2007 : 60)
IDIOM
Idiom adalah konstruksi
yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya. Ciri-cirinya:
-
pola struktural menyimpang dari kaidah
bahasa umum
-
berbentuk frasa
-
artinya tidak dapat diterangkan secara
logis atau gramatikal dengan bertumpu pada makna kata yang membentuknya
Contoh Idiom:
- Senyum Bu Mus adalah senyum getir yang dipaksakan karena tampak jelas beliau sedang cemas (LP, 2007:2)
Þ Senyum getir bermakna senyum yang lahir dari rasa hati yang kecewa.
2. Sifatnya yang utama: penuh
perhatian dan kepala batu.Maka,
tak ada yang berani bikin gara-gara dengannya karena ia tak
pernah segan mencakar (LP, 2007:75)
=>
Kepala batu bermakna tidak mau mengikuti nasihat orang lain.
PADANAN KATA
Padanan kata berarti sinonim atau persamaan kata.
Contoh: Seorang
penyanyi pop yang melakukan konser khusus untuk para I bu single
parent (LP, 2007:134).
=> Padanan kata single
parent adalah orang tua tunggal.
TERDAPAT
KATA SAPAAN
Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menegur
sapa orang yang diajak berbicara (orang keua) atau menggantikan nama orang
ketiga.
Berikut adalah beberapa contoh kata sapaan yang terdapat
pada novel :
No.
|
Kata Sapaan
|
Orang
yangDituju
|
Contoh dalam
Kalimat
|
1
|
Ayah/Abi/Abah
|
‘orang tua laki-laki’
|
Ayah pergi ke sawah tadi pagi.
|
2
|
Ibu/Umi/Ambu
|
‘orang tua perempuan’
|
Ibu sedang menonton sinetron.
|
3
|
Paman
|
'adik laki-laki dari
ayah/ibu'
|
Paman bekerja sebagai sopir
|
4
|
Bibi
|
'adik perempuan dari
ayah/ibu'
|
Bibi sering datang ke rumahku.
|
5
|
Kakek/Opa
|
'orang tua laki-laki dari
ayah/ibu'
|
Kakek tinggal di Kota Padang.
|
6
|
Nenek/Oma
|
'orang tua perempuan dari
ayah/ibu'
|
Nenek selalu hadir di hari ulang tahunku.
|
7
|
Om
|
'kakak/adik laki-laki dari
ayah/ibu'
|
Om Budi gemar berolah raga
|
8
|
Tante
|
'kakak/adik perempuan dari
ayah/ibu'
|
Tante Irma bekerja sebagai penata busana.
|
9
|
Mas/Aa
|
'kakak laki-laki'
|
Mas Sugeng datang terlambat.
|
10
|
Mba/Teteh
|
'kakak perempuan'
|
Mba Mawar jatuh sakit.
|
v Perbedaan Hikayat dan Novel
Novel
-
Cerita
berbentuk prosa yang menceritakan kehidupan manusia seperti halnya pada roman,
namun lebih sederhana dan lebih singkat.
Hikayat
-
Cerita
rekaan berbentuk prosa panjang berbahasa melayu yang menceritakan kehebatan dan
kepahlawanan orang ternama dengan segala kesaktian, keanehan, dan karomah yang
mereka miliki.
Pembeda
|
Novel
|
Hikayat
|
Tema
|
Modern,
bersifat rasional
|
Tradisional
|
Tokoh
dan penokohan
|
Masyarakat
sentris
|
Istana
sentris
|
Latar
|
Ada
di kehidupan sehari hari
|
Dalam
kehidupan istana
|
Bahasa
|
Indonesia
modern
|
Melayu
kuno (klise)
|
Pengarang
|
Namanya
dicatumkan
|
Anonim
|
Sudut
pandang
|
Orang
pertama,orang ketiga
|
Orang
ketiga
|
Pembagian
bab
|
Ada
pembagian bab atau judul
|
Tidak ada pembagian bab
|
v Fungsi Sosial Novel
-
Sebagai media untuk menghibur pembaca
dengan menyajikan berbagai macam rangkaian peristiwa yang ada di dalam novel.
-
Sebagai media untuk memunculkan gejolak
emosional dari pembaca.
-
Sebagai media untuk memberikan informasi
atau wawasan kepada pembaca novel.
-
Sebagai media untuk memperluas
pengetahuan dengan membaca isi novel.
-
Sebagai media untuk memberikan
pengalaman estetis kepada pembaca novel.
-
Sebagai media untuk menyampaikan maksud
penulis kepada pembaca novel.
v Memproduksi Novel
1. Menentukan
tema dan tujuan.
2. Membuat
abstrak/ringkasan cerita.
3. Membuat
tokoh dan setting.
4. Membangun
tahapan alur cerita/menyusun struktur teks tetapi masih kerangkanya.
5. Menyusunnya
menjadi satu bentuk teks cerita fiksi yang berstruktur.
6. Menyunting
teks.