Thursday, November 26, 2020

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI PERENCANAAN PENYULUHAN

 

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI

PERENCANAAN PENYULUHAN

Untuk memenuhi tugas matakuliah Pendidikan dan Pelatihan Gizi

yang dibina oleh Bapak B. Doddy Riyadi SKM, MM


 

 


 

 


   

KELOMPOK 1

 

1.

Alfa Laili R.

(P17111171001)

9.

Linda R.

(P17111171009)

2.

Yoan A.

(P17111171002)

10.

Nathasya A.D.

(P17111171010)

3.

Santy O.

(P17111171003)

11.

Ulul A.M.

(P17111171011)

4.

Apriani S.H.

(P17111171004)

12.

‘Alaa Q.W.

(P17111171012)

5.

Nindya T.W.

(P17111171005)

13.

Afdhalia R.S.

(P17111171013)

6.

Risa M.

(P17111171006)

14.

Karunia D.D.

(P17111171014)

7.

Novanda R.D.

(P17111171007)

15.

Masithah N.S.

(P17111171015)

8.

Ila M.

(P17111171008)

16.

Naufalia P.A.P

(P17111171016)

 

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN GIZI

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

JANUARI 2020

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan hidayahNya dan tak lupa shalawat serta salam kami curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari jaman gelap ke jaman terang benderang seperti sekarang ini, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Modul “Perencanaan Penyuluhan” dalam mememnuhi tugas mata kuliah Pendidikan dan Pelatihatn Gizi. Sehubungan dengan selesainya makalah ini, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada Bapak B. Doddy Riyadi., SKM., MM., selaku dosen Mata Kuliah Pendidikan dan Pelatihan Gizi.

            Pendidikan dan pelatihan gizi saat ini merupakan salah satu intervensi yang perlu dilakukan dalam menangani permasalahan gizi di masyarakat. Salah satu contoh atau bentuknya adalah penyuluhan. Seperti yang kita tahu penyuluhan meruapakan serangkaian kegiatan yang cukup besar dengan bentuk edukasi kepada masyrakat. Maka dari itu perlu perencanaan yang matang dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu modul ini dibuat untuk membahas tentang perencanaan penyuluhan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.

 

Malang, Januari 2020

 

Penulis

 


 

DAFTAR ISI  

Kata Pengantar                                                                  .......................... 2

Daftar Isi.......................................................................... 4

A. Tujuan....................................................................... 5

B. Definisi...................................................................... 5

C. Dasar Pemikiran...................................................... 6

D. Prakondisi Perencanaan Penyuluhan Gizi.............. 9

E. Syarat Perencanaan Penyuluhan Gizi................... 10

F. Langkah Perencanaan Penyuluhan....................... 12

G. Satuan Penyuluhan................................................ 25

Daftar Pustaka.............................................................. 27

 

A.   TUJUAN

a.    Tujuan Umum

Modul ini bertujuan untuk mengetahui tentang perencanaan penyuluhan.

b.    Tujuan Khusus

1.    Mengetahui definisi perencanaan penyuluhan.

2.    Mengetahui dasar pemikiran dalam perencanaan penyuluhan.

3.    Mengetahui prakondisi perencanaan penyuluhan.

4.    Mengetahui syarat perencanaan penyuluhuhan.

5.    Mengetahui langkah-langkah perencanaan penyuluhan.

6.    Mengetahui satuan penyuluhan.

 

B.   DEFINISI PERENCANAAN PENYULUHAN

Penyuluhan gizi menurut Suharjo (2003) adalah pendekatan edukatif yang menghasilkan perilaku individu / masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan/mempertahankan gizi baik.

Dengan kata lain, penyuluhan gizi merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan peran, menanamkan keyakinan, sehingga masyrakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.

Dalam perencanaan penyuluhan gizi yang perlu diperhatikan salah satunya adalah analisa kebutuhan. Analisa kebutuhan merupakan kondisi yang harus dipenuhi bdalam suatu kegiatan, dimana dalam kegiatan tersebut kita harus mempertimbangkan berbagai kebutuhan yang diperlukan. Seprti halnya dalam suatu penyulhan kita membutuhkan: poster, alat peraga, lcd projector, microphone, speaker, media gambar, dan tempat untuk melakukan penyuluhan.

 

C.   DASAR PEMIKIRAN

Menurut Supariasa (2016), mengatakan bahwa penyuluhan gizi merupakan salah satu program gizi pada khususnya dan program kesehatan pada umumnya. Penyuluhan gizi tidak dapat berdiri sendiri dengan program kesehatan lainnya. Beberapa dasar yang melandasi penyuluhan gizi adalah:

1.  Penyuluhan gizi merupakan bagian integral dari program gizi dan kesehatan. Kegiatan penyuluhan gizi diawali dengan kegiatan perencanaan penyuluhan gizi tersebut.

2.  Perencanaan penyuluhan merupakan kegiatan tim. Hal itu berarti melibatkan banyak pihak. Pihak-pihak yang terlibat pada umumnya terdiri atas pimpinan program yang akan didukung, seperti kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pihak lain yang juga terlibat adalah petugas gizi, yaitu kepala Seksi Gizi di Dinas Kesehatan Provinsi dan kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan di Kabupaten/Kota sebagai pelaksana program penyuluhan gizi. Tim lain yang juga terlibat adalah pelatih atau petugas penyuluh gizi. Petugas penyuluh gizi pada umumnya adalah para ahli gizi di Dinas Kabupaten/Kota maupun ahli gizi yang ada di Puskesmas. masyarakat pada umumnya juga dilibatkan dlam perencanaan penyuluhan gizi. Keterlibatan masing-masing pihak sangat tergantung pada tingkat administrasi petugas itu berada dan tergantung juga pada kebutuhan penyuluhan tersebut.

3.  Perencanaan penyuluhan gizi harus didasarkan pada pengetahuan yang cukup tentang, sebagai berikut:

a.    Masalah gizi yang akan ditanggulangi

b.    Program gizi yang akan ditunjang

c.    Daerah yang membutuhkan penyuluhan gizi

d.    Sasaran penyuluhann gizi

e.    Sarana dan prasarana yang diperlukan

f.     Cara membuat perencanaan penyuluhan gizi yang baik

g.    Dasar-dasar penyuluhan gizi

4.  Evaluasi, penyuluhan perencanaan gizi yang baik sudah harus mengandung unsur evaluasi atau penilaian. Penilaian tersebut meliputi unsur individu yang akan menilai, materi yang akan dinilai, waktu pelaksanaan penialian, instrument penialaian, standar penilaian, dan lain-lain.

 

 

D.   PRAKONDISI PERENCANAAN PENYULUHAN GIZI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) prakondisi merupakan kondisi yang menjadi ata dapat diajsikan landasan bagi suatu proses usaha, pelaksanaan pembangunan, perdamaian, revolusi, pemberontakan, dan sebagaianya atau disebut dengan prasyarat.

Sebelum merencanakan penyuluhan gizi, ada beberapa hal yang perlu dikondisikan agar memperoleh atau menghasilkan perencanaan penyuluhan gizi yang baik. Tim yang terlibat dalam perencanaan penyuluhan gizi harus memiliki komunikasi yang baik dan mempunyai pemahaman yang sama tentang segala sesuatu mengenai penyuluhan gizi. Prakondisi yang harus dilakukan, antara lain:

1.    Presepsi dan pengertian yang sama antara pemimpin program dan pelaksana program terhadap penyuluhan gizi

2.    Dukungan positif dari pimpinan program dan tokoh masyarakat

3.    Penyediaan anggaran yang cukup untuk penyuluhan gizi

4.    Penyediaan alat bantu / media penyuluhan gizi

5.    Penyediaan tenaga penyuluh gizi yang sudah terlatih

6.    Unit-unit penyuluhan gizi yang berfungsi dengan baik

7.    Persiapan sasaran penyuluhan gizi

 

E.    SYARAT PERENCANAAN PENYULUHAN GIZI

Seorang perencana (planner) penyuluhan gizi berharap semua yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik dan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Agar perencanaan penyuluhan gizi dapat dilakukan dengan baik, syarat perencanaan gizi yang harus dipenuhi adalah :

1.    Materi yang akan disampaikan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Apabila materi penyuluhan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tingkat kehadiran sasaran untuk mengikuti penyuluhan sangat tinggi. Oleh sebab itu, seorang perencana penyuluhan gizi harus dapat membaca kebutuhan masyarakat.

2.    Sesuai dengan kebutuhan program. Banyak jenis program gizi, antara lain yaitu memasyarakatkan penggunaan garam beryodium, pemberian makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS), peningkatan status gizi masyarakat dan gizi seimbang. Keberhasilan program tersebut salah satunya ditentukan oleh adanya penyuluhan gizi. jadi, penyuluhan gizi sesuai dengan kebutuhan program.

3.    Praktis dan dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi masyarakat setempat (feasible dan flexible). Praktis berarti perencanaan gizi dapat dilaksanakan sesuai dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat yang meliputi alat dan bahan, tenaga, dan anggaran. Praktis juga mempunyai makna bahwa materi penyuluhan buka ilmu gizi lanjutan tetapi ilmu gizi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4.    Kebijakan harus mendukung. Peraturan perundang-undangan yang ada tidak bertentangan dengan program gizi pada umumnya, dan penyuluhan gizi pada khususnya. Dokumen kebijakan program gizi tercantum pada Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang rencana kesehatan dan rencana strategi (Renstra) pembangunan kesehatan, serta dokumen lain yang terkait.

 

F.    LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN PENYULUHAN

Terdapat 9 langkah penyuluhan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan, 9 langkah tersebut adalah mengenal masalah, masyarakat dan wilayah; menentukan prioritas masalah; menentukan tujuan penyuluhan;menentukan sasaran penyuluhan; menetukan materi atau isi penyuluhan; menentukan metode penyuluhan; menentukan alat peraga; menyususn rencana penilaian; dan menyususn rencana pelaksanaan.

1)    Mengenal Masalah, Masyarakat, dan Wilayah dan Prioritas Masalah

a.    Mengenal Masalah, Masyarakat, dan Wilayah

Mengenal masalah gizi yang akan di tanggulangi merupakan langkah awal perencanaan penyuluhan gizi. Masalah gizi dapat diperoleh dari data sekunder, seperti laporan dinas kesehatan dan dapat juga dari dara primer dengan cara wawancara kepada petugas kesehatan atau masyarakat. Selain itu penting juga untuk mengenal karakteristik masyarakat yang akan diberi penyuluhan. Karakteristik masyarakat yang harus dikenal adalah penduduk yang rawan gizi, keadaan sosial budaya dan ekonomi, pola komunikasi dimasyarakat, sumber daya masyarakat, dan bagaimana pengalaman masyarakat dimasa lalu sehubungan dengan program-program gizi yang telah dilaksanakan.

Program penyuluhan gizi akan dapat dilaksanakan apabila seorang perencana mengenal wilayah tempat penyuluhan akan dilaksanakan. Pengenalan wilayah meliputi apakah lokasi di daerah kota atau pedesaan, sifat-sifat wilayah, seperti musim hujan, daerah kering atau cukup air, daerah pasang surut, dan daerah perbatasan.

b.    Menentukan prioritas masalah gizi

Menentukan prioritas harus sejalan dengan program yang kan ditunjang. Jangan menentukan prioritas masalah secara sendiri-sendiri, karena akan mengakibatkan program berjalan sendiri-sendiri pula. Usahakan menentukan prioritas masalah dengan melibatkan petugas-petugas gizi yang terkait. Petimbangan penentuan prioritas masalah adalah:

1.    Dampak yang akan ditimbulkan masalah tersebut. Semakin besar dampak maslaha tersebut, semakin tinggi prioritasnya.

2.    Besarnya maslaah atau prevalensi masalah tersebut.semakin besar prevalensi masalah tersebut semakin besar prioritasnya.

3.    Sumber daya yang dimiliki. Sumber dayaini meliputi tenaga penyuluh, biaya yang  tersedia, dan sarana/prasarana yang dimiliki.

4.    Pertimbangan politis. Hal ini menyangkut nama baik negara,provinsi dan kabupaten/kota tempat masalah itu dijumpai.

5.    Teknologi yang dimiliki. Dalam merealisasikan program penyuluhan apakah ada teknologi yang mendukung.

6.    Feasibilitas. Apakah masalah yang akan dipecahkan dapat dilaksanakan. Hal ini menyangkut pula kemungkinan tingkat keberhasilannya.

2)    Tujuan Penyuluhan Gizi

Dalam menentukan tujuan penyuluhan gizi harus memenuhi syarat-syarat khusus. Departemen Kesehatan I (1985) menyebutkan bahwa tujuan penyuluhan gizi harus jelas, realistis dan dapat diukur. Hal ini perlu diperhatikan agar evaluasi penyuluhan gizi dilaksanakan dengan baik.   

Ditinjau dari unsur manajemen, tujuan harus besifat SMART merupakan singkatan dari Specific, Measurable, Achievable, Relistic, dan Timebond. Tujuan penyuluhan gizi dapat dilihat dari 3 sudut pandang, yaitu tujuan jangka panjang, tujuan jangka menengah, dan tujuan jangka pendek. Contoh tujuan jangka panjang penyuluhan gizi adalah tercapainya status kesehatan yang optimal. Tujuan penyuluhan jangka menengah adalah terciptanya perilaku yang sehat di bidang gizi. Sementara itu, tujuan jangka pendek penyuluhan gizi adalah tecapainya pengertian, sikap, dan norma yang positif di bidang gizi.

3)    Sasaran Penyuluhan

Sasaran penyuluhan yaitu kelompok masyarakat yang akan mendapatkan penyuluhan. Kelompok masyarakat dapat dilihat dari penduduk yang rawan gizi, seperti ibu hamil, ibu menyusui, penduduk yang berpenghasilan rendah, dan kelompok lainnya yang rawan gizi, seperti anak sekolah. Pada umumnya, yang menjadi sasaran penyuluhan tidak hanya golongan rawan gizi saja, tetapi juga orang-orang yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dan tokoh masyarakat.

Sasaran penyuluhan juga mengandung makna apakah menggunakan pendekatan individu, kelompok, dan pendekatan massa. Penggunakan jenis pendekatan ini ada kaitannya dengan strategi penyuluhan yang akan digunakan.

4)    Menentukan Materi Penyuluhan Gizi

Pertimbangan utama dalam menentukan materi penyuluhan adalah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pertimbangan lain adalah disesuaikan dengan tujuan dan sasaran yang telah ditentukan serta karakteristik wilayah di tempat penyuluhan.

Materi penyuluhan harus disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami oleh sasaran, tidak menggunakan istilah-istilah yang susah dipahami, pesan tidak bertele-tele, dan dapat dilaksanakan oleh sasaran sesuai dengan potensi yang mereka miliki. Materi penyuluhan harus dikuasai oleh seorang penyuluh agar penyuluh dapat tampil percaya diri.

5)    Metode Penyuluhan

Metode adalah cara kerja yang bersistemi untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode pendidikan kesehatan adalah setiap cara, teknik, maupun media yang terencana yang diterapkan berdasarkan prinsip-prinsip yang dianut dalam pendidikan kesehatan serta berdasarkan asas komunikasi. Secara umum para pakar menyimpulkan bahwa metode pendidikan adalah suatu cara atau teknik untuk mencapai tujuan sesuai dengan situasi dan kondisi yang tersedia. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan pada saat penyuluhan, yaitu:

a.   Ceramah

b.   Diskusi Kelompok (Disko)

c.   Diskusi Panel

d.   Curah Pendapat (Brainstorming)

e.   Demonstrasi

f.    Bermain Peran

g.   Simulasi (Permainan)

h.   Meninjau Lapangan (Field Trip)

i.    Studi Kasus (Case Study)

j.    Simposium

Cara untuk memilih metode ditentukan oleh penerapan analisis situasi dari karakteristik semua komponen dalam pendidikan dan penyuluhan gizi. Tujuan yang ingin dicapai yaitu jika tujuan pendidikan hanya untuk mengubah pengetahuan atau pemahaman saja, dapat digunakan metode ceramah, seminar, dan presentasi. Apabila tujuan pendidikan untuk mengubah sikap dapat digunakan metode diskusi kelompok, bermain peran, dan konsultasi. Jika tujuan pendidikan adalah mengubah keterampilan, metode yang dapat dipilih adalah studi kasus, learning by doing, dan demonstrasi.

6)    Media Penyuluhan

A.    Pengertian

Alat peraga atau media dapat diartikan dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas media dapat berupa orang, material atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi tertentu, sehingga memungkinkan klien memperoleh pengethauan, keterampilan, atau sikap yang baru. Dalam pengertian ini, konselor/penyuluh, buku, dan lingkungan termasuk media. Dalam arti sempit, yang termasuk media adalah grafik, foto, gambar, alat mekanik dan elektronik yang dipergunakan untuk menangkap, memproses dan menyampaikan informasi visual atau verbal.

Menurut Santoso Karo-Karo (1984) yang dimaksud dengan alat peraga dalam pendidikan kesehatan adalah semua alat, bahan, atau apapun yang digunakan sebagain media untuk pesan-pesan yang akan disampaikan dengan maksud untuk lebih mudah memperjelas pesan atau untuk lebih memperluas jangkauan pesan.

B.    Manfaat Alat Peraga

Manfaat alat peraga yang paling utama adalah memperjelas pesan-pesan yang akan disampaikan , dan disamping itu pula alat peraga dapat menambang efektivitas proses pendidikan dan konseling gizi. Menurut Depkes (1982) secara perinci manfaat alat peraga adalah :

1.    Menumbuhkan minat kelompok sasaran.

2.    Membantu kelompok sasaran untuk mengerti lebih baik.

3.    Membantu kelompok sasaran untuk dapat mengingat lebih baik.

4.    Membantu kelompok sasaran untuk meneruskan apa yang telah diperoleh kepada orang lain.

5.    Membantu kelompok sasaran untuk menambah dan membina sikap baru.

6.    Merangsang kelompok sasaran untuk melaksanakan apa yang telah dipelajari.

7.    Dapat membantu mengatasi hambatan bahasa.

8.    Dapat mencapai sasaran lebih banyak.

9.    Membantu kelompok sasaran untuk belajar lebih banyak.

C.   Jenis Alat Peraga

Jenis-jenis alat peraga dapat dipandang dari berbagai sudut. Hal ini tergantung darimana kita meliharnya.

1.    Audio Visual Aids (AVA)

a.    Visual Aids

·         Nonprojected

Papan tulis, buku, diklat, brosur, poster, leaflet, dll.

·         Projected

Slides, film strip, movie film, transparasi.

2.    Rumit dan Sederhana

a.    Rumit

Contoh alat peraga rumit yaitu, film, film strip, dan lain-lain, yang dalam penggunaannya membutuhkan proyektor yang relatif mahal.

b.    Sederhana

Contoh alat peraga sederhana yaitu, dapat dibuat sendiri, bahan-bahan mudah didapat, dan dapat dibuat oleh tenaga setempat. Contoh alat peraga sederhana adalah poster, leaflet, model, lembar balik, boneka/wayang, dan papan tulis.

D.   Syarat Alat Peraga

a.    Harus menarik

Menarik dapat dilihat dari desain atau tata letak, pewarnaan, isi pesan dan bahan alat peraga tersebut tidak mudah rusak.

b.    Disesuaikan dengan sasaran didik

Sasaran didik dalam pendidikan dan konseling gizi berbeda-beda. Sasaran dapat dilihat dari segi umur, dari suku daerah dan dapat dilihat dari segi latar belakang budaya dan pengalamannya.

c.    Mudah ditangkap, singkat dan jelas.

Alat peraga yang baik tidak boleh menimbulkan multi-interpretasi dan persepsi yang berbeda-beda. Bahasa yang digunakan disesuaikan dengan tempat alat peraga tersebut digunakan. Gunakan bahasa/kata yang singkat dan jelas.

d.    Sesuai dengan pesan yang hendak disampaikan.

Pesan dapat disajikan dalam bentuk gambar dan kata-kata. Antara gambar dan kata-kata harus sesuai dan saling berhubungan. Ingat pesan tersebut mengacu pada tujuan alat peraga tersebut.

e.    Sopan

Alat peraga tersebut tidak boleh melanggar norma, etika dan budaya yang ada ditempat alat peraga tersebut digunakan. Pelanggaran norma, misalnya penampilan gambar porno.

 

 

7)    Rencana Penilaian (Evaluasi)

Suatu perencanaan yang baik harus memiliki rencana penilaian sebagai sistem evaluasi yang akan dilaksanakan. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penilaian, antara lain:

1.    Tujuan harus dinyatakan secara jelas dengan menyantumkan waktu, tempat, dan kelompok sasaran yang akan dievaluasi.

2.    Mencantumkan indikator evaluasi yang dapat menjadi kriteria suatu penyuluhan dikatakan berhasil, kurang berhasil, dan tidak berhasil.

3.    Jenis kegiatan yang akan dievaluasi.

4.    Metode dan instrumen yang akan digunakan untuk evaluasi.

5.    Siapa petugas yang akan mengevaluasi dan bagaimana persiapan petugas tersebut.

6.    Sarana dan prasarana yang digunakan dalam evaluasi.

7.    Bagaimana rencana umpan balik hasil evaluasi penyuluhan gizi.

8)    Rencana Jadwal Pelaksanaan

Untuk memudahkan pelaksanaan, perlu dibuat jadwal penyuluhan gizi  secara keseluruhan. Jadwal itu meliputi kegiatan pokok yang dilaksanakan dan waktu pelaksanaan kegiatan tersebut. Secara detail, masing-masing kegiatan dapat direncanakan siapa petugas yang akan menyuluh, dimana penyuluhan itu dilaksanakan, apa materi penyuluhan, metode yang digunakan, alat peraga yang dibutuhkan, dan siapa penanggung jawab kegiatan tersebut.

Konsep jadwal secara umum dari program penyuluhan gizi di suatu lembaga dapat digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penyuluhan

No.

Kegiatan

Waktu (bulan )

Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

 

 

1.

Rapat panitia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Pertemuanlintas sektordan program 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Perizinan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Pelaksanaanpenyuluhan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5. 

Dan seterusnya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

G.   Satuan Penyuluhan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan

:

Topik yang akan dibahas saat penyuluhan

Sub Pokok Pembahasan

:

Uraian dari pokok pembahasan

Sasaran

:

Orang yang akan diberi penyuluhan

Jam

:

Waktu pelaksanaan penyuluhan

Waktu

:

Lama waktu penyuluhan

Tanggal

:

Tanggal pelaksanaan penyuluhan

Tempat

:

Tempat pelaksanaan penyuluhan

Penyuluh

:

Orang yang memberikan penyuluhan

 

1.    Tujuan Instruksional Umum (TIU) 

Tujuan yang ingin dicapai setelah dilaksanakan penyuluhan. Tujuan harus relevan dengan pokok pembahasan.

2.    Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Penjabaran dan spesifikasi dari tujuan instruksional umum. Poin-poin TIK harus relevan dengan sub pokok pembahasan.

3.    Materi Penyuluhan

Uraian dari pokok pembahasan yang relevan dengan TIK.

4.    Metode Penyuluhan

Metode yang akan digunakan saat melaksanakan penyuluhan.

5.    Alat Peraga

Alat penunjang tercapainyaa tujuan instruksional. Pemilihan alat peraga harus relevan dengan tujuan instruksional, kondisi, dan situasi yang ada.

6.    Evaluasi

Cara untuk mengukur apakah tujuan sudah tercapai atau belum.

7.    Sumber

Buku yang dipakai sebagai sumber materi penyuluhan. Penulisan meliputi nama penulis, tahun terbit, judul buku, kota terbit, dan penerbit.

8.    Lampiran Materi

Lampiran isi materi yang akan dibahas saat melaksanakan penyuluhan

DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, RF. 2018. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan, (http://ronafiryalilyas.blogspot.com/2018/11/menyusun-satuan-acara-penyuluhan.html?m=1), diakses pada 3 Februari 2020

Supariasa, I Dewa Nyoman. 2016. Pendidikan dan Konsultasi Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

 


 

SOAL:

1.    Kepala Desa Pandean akan mengadakan program untuk meningkatkan kesehatan warganya. Dalam kegiatannya kepala desa akan mengundang ahli gizi dari puskesmas untuk memberikan penyuluhan kepada warganya tentang pola hidup sehat. Sebelum merencanakan progam kepala desa harus mengetahui prioritas masalah gizi. Dampak apa yang terjadi jika kepala desa tidak mengetahui prioritas masalah gizi?

a.    Semakin kecil dampak masalah

b.    Semakin besar dampak masalah

c.    Masalah terselesaikan

d.    Tidak terjadi apa-apa

e.    Warga semakin sehat

2.    Berikut ini yang merupakan pendekatan yang dilakukan untuk penyuluhan di masyarakat adalah…

a.    Pendekatan kuratif

b.    Pendekatan preventif

c.    Pendekatan karatif

d.    Pendekatan edukatif

e.    Pendekatan edukatif dan preventif

3.    Memberikan pendidikan dengan cara menyebarkan peran, menanamkan keyakinan, sehingga masyrakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Kalimat di atas merupakan…. Dari penyuluhan gizi.

a.    Prinsip

b.    Pengertian

c.    Dasar pemikiran

d.    Sasaran

e.    Analisa kebutuhan.

4.    Seorang penyuluh wajib menguasai aspek pengetahuan dalam perencanaan penyuluhan gizi.  Dalam melakukan penyuluhan perlu diperhatikan kondisi sosial budaya di suatu daerah target karena Indonesia memiliki berbagai ragam medan geografi. Untuk melancarkan sebuah program penyuluhan,  selain media berupa leaflet, poster, food model, audio-visual juga diperlukan alat transportasi untuk menjangkau daerah tersebut. Aspek apakah yang dimaksud….

a.    Sasaran

b.    Sarana dan prasarana

c.    Masalah yang akan ditanggulangi

d.    Program gizi

e.    Dasar-dasar penyuluhan gizi

5.    Didalam sebuah perencanaan program penyuluhan gizi perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Karena dukungan pihak tersebut akan membantu jalannya program tersebut. Selain dinas kesehatan provinsi dan kabupaten, tim yang membantu berjalannya program penyuluhan gizi adalah…

a.    Bupati/walikota

b.    Gubernur

c.    Pelatih

d.    Pelatih dan petugas penyuluhan gizi

e.    Dinkes dan ahli gizi

6.    Joko akan melakukan acara penyuluhan di Desa Ngajum mengenai higyene dan sanitasi. Sebelum melakukan penyuluhan Joko melakukan persiapan bersama dengan temannya yakni menemui Bapak Kepala Desa untuk meminta izin akan diadakan penyuluhan. Berdasarkan persiapan yang dilakukan oleh Joko maka dapat dikatakan bahwa Joko telah melakukan prakondisi dengan tujuan

a.    Penyediaan alat bantu / media penyuluhan gizi

b.    Dukungan positif dari pimpinan program dan tokoh masyarakat

c.    Persiapan sasaran penyuluhan gizi

d.    Penyediaan tenaga penyuluh gizi yang sudah terlatih

e.    Penyediaan anggaran yang cukup untuk penyuluhan gizi

7.    Diko sebagai ketua pelaksana program penyuluhan gizi yang telah ditunjuk oleh temannya mengadakan rapat untuk melakukan persiapan perencanaan program. Agar saat proses program penyuluhan berjalan dengan lancar tidak ada perbedaan pandangan maka hal yang harus dilakukan oleh Diko adalah

a.    Penyediaan tenaga penyuluh gizi yang sudah terlatih

b.    Unit-unit penyuluhan gizi yang berfungsi dengan baik

c.    Presepsi dan pengertian yang sama antara pemimpin program dan pelaksana program terhadap penyuluhan gizi

d.    Penyediaan anggaran yang cukup untuk penyuluhan gizi

e.    Penyediaan alat bantu / media penyuluhan gizi

8.    Sekelompok mahasiswa Jurusan Gizi sedang melakukan penyuluhan tentang demam berdarah disuatu desa. Pada saat itu sedang musim kemarau dan tidak banyak warga yang datang ke penyuluhan tersebut. Hal tersebut tidak sesuai dikarenakan…

a.    Materi penyuluhan tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat

b.    Penyuluh tidak memberikan pilihan materi dahulu kepada warga desa

c.    Perencanaan penyuluhan dilakukan dengan sangat baik

d.    Warga desa enggan pergi ke penyuluhan karena cuaca sedang panas

e.    Warga desa takut disuntik oleh petugas kesehatan

9.    Salah satu syarat-syarat perencanaan penyuluhan program gizi adalah sesuai dengan kebutuhan program. Pada tahun 2019 Puskesmas X memiliki prevalensi tinggi terhadap berat badan lahir rendah pada bayi. Sekelompok mahasiswa jurusan gizi akan melakukan penyuluhan pada ibu hamil di Puskesmas X. Sebaiknya materi apa yang dipilih?

a.    Menghindari makan nanas, ikan, dan air kelapa hijau karena akan berdampak buruk pada janin

b.    Mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi zat-zat gizi makro dan mikro untuk mencegah KEK

c.    Menjaga kebersihan pada saat musim hujan agar terhindar dari demam berdarah

d.    Ibu hamil disarankan untuk banyak makan dan istirahat minimal 15 jam per hari

e.    Ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi banyak jamu agar jain yang dikandung sehat

10.  Desa Sumber Makmur merupakan salah satu desa yang terletak di bawah kaki gunung. Pada desa ini banyak di temukan kasus gangguan akibat iodium pada anak-anak. Pak Anto merupakan petugas kesehatan yang bertugas di desa sumber makmur, ia berencana melakukan penyuluhan. Setelah dikaji ternyata kasus GAKI tersebut karena kurangnya asupan yodium. Apa tahap perencanaan yang dilakukan Pak Anto ?

a. Mengenal masalah

b. Mengenal masyarakat

c. Mengenal wilayah

d. Mengenal warga

e. Mengenal perangkat desa

11.  Keadaan lingkungan di Desa Sumber Makmur dekat dengan jalan, sebagai jalur lalu lintas. Banyak sekali asap-asap motor, polutan. Di daerah ini banyak terdapat anak-anak sekolah, bayi dan balita. Selain itu daerah ini berada di bawah kaki gunung. Oleh karena itu, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan sangat dibutuhkan di daerah ini agar dapat memberikan gambaran tentang pentingnya yodium bagi tubuh. Berdasarkan penjelasan tersebut tahap perencanaan apa yang dilakukan ?

a. Mengenal masalah

b. Mengenal masyarakat

c. Mengenal wilayah

d. Mengenal warga

e. Mengenal perangkat desa

12.  Nindya adalah seorang mahasiswa gizi, dia ingin melakukan penyuluhan gizi. Tujuan dalam penyuluhan gizinya harus bersifat ...

a.    SMART

b.    CLEVER

c.    HONEST

d.    BEAUTY

e.    HANDSOME

13.  Tujuan jangka pendek yang akan dilakukan oleh Ahli Gizi yang akan melakukan penyuluhan yaitu ..

a.    Tercapainya status kesehatan yang optimal

b.    Tecapainya pengertian, sikap, dan norma yang positif

c.    Terciptanya perilaku yang sehat

d.    Tercapainya pengetahuan yang baik

e.    Tercapainya perilaku sehat

14.  Di desa Bangsri, banyak warga yang mengalami diare. Adi seorang kepala desa yang harus siap siaga untuk melakukan penyuluhan agar wabah diare tidak semakin bertambah banyak. Dalam hal ini yang paling penting untuk dilakukan Adi seorang kepala desa adalah

a.    Mengumpulkan staff untuk melakukan rapat

b.    Mengumpulkan Warga untuk menerima penyuluhan

c.    Memberikan obat untuk warga

d.    Mengamankan warga

e.    Mendata warga yang terkena diare

15.  Agar materi penyuluhan tepat, dapat berdayaguna dan efektif, sebaiknya langkah awal dilakukan ....

a.    Menentukan sasaran

b.    Mentukan jadwal

c.    Memilih lokasi

d.    Menghitung biaya

e.    Menentukan wilayah

16.  Desa Sumber Makmur merupakan salah satu desa yang terletak di bawah kaki gunung. Pada desa ini banyak di temukan kasus gangguan akibat iodium pada anak-anak. Pak Anto, yang merupakan petugas kesehatan di desa sumber makmur, berencana melakukan penyuluhan. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pak Anto ketika menyusun materi penyuluhan adalah….

a.    Mengetahui tujuan dan sasaran penyuluhan di wilayah tersebut

b.    Mengetahui karakteristik wilayah dan tujuan serta sasaran penyuluhan

c.    Menyesuaikan dengan sasaran penyuluhan

d.    Mengetahui karakteristik dan kebiasaan masyarakat

e.    Mengetahui perangkat desa

17.  Penyuluhan yang dilaksanakan di Desa Sumber Makmur mengambil topik tentang GAKI. Sebagian besar peserta penyuluhan memiliki latar belakang pendidikan SD hingga SMP. Dalam penyampaian penyuluhannya, Pak Anto harus…

a.    Menyampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami, panjang, dan tidak terburu-buru

b.    Menyampaikan dengan bahasa yang jelas dan tidak terburu-buru

c.    Menyampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami serta dapat dilaksanakan sesuai potensi yang dimiliki

d.    Menyampaikan dengan bahasa mudah dipahami, jelas, dan cepat

e.    Menyampaikan dengan Bahasa medis, jelas, dan tidak terburu-buru

18.  Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan dalam penyuluhan. Mahasiswa gizi Poltekkes Malang sedang melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengubah pengetahuan ibu mengenai pemilihan bahan makanan yang baik untuk MP-ASI. Metode yang dapat dilakukan dalam kasus tersebut adalah?

a.    Bermain Peran

b.    Simulasi (Permainan)

c.    Ceramah

d.    Diskusi Panel

e.    Simposium

19.  Seorang dosen di suatu Universitas Kota Malang sedang melakukan penelitian mengenai perubahan sikap ibu dalam memberikan ASI eksklusif di Kelurahan Klojen Kota Malang. Metode penyuluhan yang dapat digunakan untuk mengubah sikap ibu tersebut adalah?

a.    Curah Pendapat

b.    Meninjau Lapangan

c.    Studi Kasus

d.    Bermain Peran

e.    Demonstrasi

20.  Ibu Isyana ingin membuat rencana penilaian penyuluhan di Posyandu Anggrek. Kelompok sasaran yang akan dievaluasi dalam rencana penilaian tersebut adalah...

a.    Ibu Balita

b.    Siswa sekolah dasar

c.    Orang tua siswa

d.    Pasien jantung

e.    Pasien DM

21.  Ibu Raisa akan melakukan evaluasi penyuluhan di Puskesmas Kendalsari. Sebelum melakukan evaluasi Ibu Raisa mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam evaluasi. Hal tersebut menunjukkan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penilaian yaitu...

a.    Tujuan dinyatakan dengan jelas

b.    Memperhatikan jenis kegiatan

c.    Memperhatikan rencana umpan balik

d.    Mencantumkan indikator evaluasi

e.    Memperhatikan sarana dan prasarana yang digunakan dalam evaluasi.

22.  Mahasiswa poltekkes malang jurusan gizi ingin melaksanakan penyuluhan gizi dalam rangka memperingati hari gizi nasional yang akan dilaksanakan di auditorium poltekkes kemenkes malang.  Untuk memudahkan pelaksanaan apa yang perlu dilakukan oleh panitia acara agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada acara tersebut dapat berjalan secara terjadwal dan terstruktur?

a.    Membuat rencana jadwal pelaksanaan

b.    Menentukan media yang dibutuhkan

c.    Melakukan evaluasi

d.    Menentukan tujuan penyuluhan

e.    Menentukan metode penyuluhan

23.  Kepala puskesmas dinoyo malang sedang mencari bahan bahasan tentang masalah gizi yang masing ada di Indonesia untuk disampaikan pada penyuluhan di puskesmas dinoyo  kepada pasien rawat jalan di puskesmas tersebut. termasuk rencana bagian apakah yang sedang dilakukan oleh kepala puskesmas tersebut?

a.    Siapa petugas yang menyuluh

b.    Materi yang disampaikan

c.    Alat peraga yang dibutuhkan

d.    Waktu pelaksanaan

e.    Tempat penyuluhan

24.  Yang termasuk dalam jenis alat/media peraga Audio Visual Aids (AVA) Nonproject adalah....

A.   Papan tulis dan buku

B.    Slides dan film strip

C.   Rumit dan sederhana

D.   Projected

E.    Menarik dan sopan

25.  Yang termasuk dalam syarat alat/media peraga adalah....

A.    Projected dan nonprojected

B.    Luas dan sempit

C.   Audio visual aids (AVA)

D.   Harus menarik dan sesuai dengan sasaran didik

E.    Sopan dan film strip

26.  Ada delapan poin dalam satuan penyuluhan. Urutan poin-poin tesebut yang benar adalah...

a.    TIU—TIK—materi penyuluhan—metode penyuluhan—alat peraga—evaluasi—sumber—lampiran materi

b.    TIK—TIU—materi penyuluhan—metode penyuluhan—alat peraga—evaluasi—sumber—lampiran materi

c.    TIU—TIK—metode penyuluhan—materi penyuluhan—alat peraga—evaluasi—sumber—lampiran materi

d.    TIU—TIK—materi penyuluhan—metode penyuluhan—alat peraga—evaluasi—lampiran materi —sumber

e.    TIU—TIK—materi penyuluhan—metode penyuluhan—alat peraga—sumber—lampiran materi—evaluasi

27.  Yang merupakan penjelasan dari tujuan instruksional khusus adalah...

a.    Tujuan yang ingin dicapai setelah dilaksanakan penyuluhan. Tujuan harus relevan dengan pokok pembahasan.

b.    Alat penunjang tercapainyaa tujuan instruksional.

c.    Penjabaran dan spesifikasi dari tujuan instruksional umum. Poin-poinnya harus relevan dengan sub pokok pembahasan.

d.    Uraian dari pokok pembahasan yang relevan dengan TIK.

e.    Cara untuk mengukur apakah tujuan sudah tercapai atau belum.

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment

KATALOG MENU BALITA

  KATALOG A.       Nasi -Nasi merah -Nasi tim - Nasi tim beras merah - Bubur nasi B.       Ayam -Bola-bola ayam kuah -Siomay...