ANALISIS DAN IDENTIFIKASI JURNAL INTERNASIONAL
MENURUT LANGKAH-LANGKAH ADVOKASI
YANG DIGUNAKAN
TUGAS
KELOMPOK
Untuk
memenuhi tugas Advokasi Gizi
yang diampu oleh Bapak Juin
Hadisuyitno, SST, M.Kes
Oleh:
KELOMPOK 4
1. Nindya
Tresna Wiwitan (P17111171005)
2. Nathasya
Arleta Dewi (P17111171010)
3. ‘Alaa
Qamara Waskita (P17111171012)
4. Siti
Qodriyatus Solikhah (P17111173031)
5. Tri
Auri Putri Ayuningtyas (P17111173035)
6. Elma
Natalia Anggraeni (P17111173016)
7. Pambajeng
Lestanto Putri (P17111174066)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
FEBRUARI
2020
Judul : Diabetes Advocacy and Care in
Nigeria: A Review
Penulis :
Sunday Chinenye, Rosemary Ogu, dan lbitrokoemi Korubo (Departments of lnternal
Medicine and 0bstetrics & Gynaecology, University of Port Harcourt Teaching
Hospital, Port Harcourt, Nigeria)
A. Langkah-Langkah Advokasi yang Digunakan dalam Jurnal
1. Analisis
Nigeria,
merupakan negara yang paling padat penduduknya di Afrika. Memiliki transisi
epidemiologi yang cepat ditandai dengan secara simultan meningkatnya beban
penyakit menular dan tidak menular yang semakin memburuk merupakan sebuah
tantangan kesehatan. Diabetes
Melitus merupakan gangguan sistem metabolisme endokrin. Di Nigeria, prevalensi
penderita Diabetes Melitus seperti jumlah prevalensi penderita diabetes melitus
yang dimiliki oleh negara lain dengan besar prevalensi >90% memiliki
Diabetes Melitus Tipe 2. Sementara,
Diabetes Melitus Tipe 2 ini di negara maju mempengaruhi individu yang lebih
tua, di negara berkembang seperti Nigeria ini akan mempengaruhi populasi yang
lebih muda di usia puncak kehidupan kerja menjadi ancaman yang besar terhadap
kesehatan-kesehatan individu-individu ini.
Epidemi
penyakit diabetes ini sejajar dengan peningkatan prevalensi hiperglikemik
keadaan darurat, akut makrovaskuler, dan komplikasi makrovaskuler yang
menyumbang morbiditas dan mortalitas akibat diabetes di Nigeria. Selain itu, semakin tingginya
prevalensi hiperglikemi pada kehamilan menunjukkan implikasi dari diabetes
melitus siklus dengan kondii ibu dan petugas dengan tingginya morbiditas dan
mortalitas prenatal.
Mengingat
peningkatan cepat dari epidemi diabetes di Nigeria, semua tingkatan pencegahan
dan perawatan (primer,sekunder, dan tersier adalah harus dilakukan secara
bersaman karena lebih 50% penderita diabetes terutama Diabetes Melitus Tipe 2
tidak terdiagnonis di negara tersebut. Berdasarkan
hal yang diuraikan diatas, screening populasi
dengan tujuan untuk mendiagnosis dan mengobati mayoritas diabetes harus menjadi
prioritas karena kami berupaya meningkatkan skala kedua pencegahan Diabetes
Melitus Tipe 2. Oleh karena itu,
penting di sebuah negara padat seperti Nigeria dengan lebih dari 170 juta
penduduk dengan beragam budaya dan bahasa, metode screening dan diagnosa untuk diabetes terutama di komunitas
pedesaan kami harus sederhana, hemat biaya dan lebih sedikit mengonsumsi waktu
selain pertimbangan tujuan populasi ini, screening
berbasis pencegahan sekunder diabetes akan membutuhkan kebijakan advokasi
kesehatan yang besar dalam hal ini.
Kebijakan
kepemimpinan politik yang kuat dibutuhkan untuk mengkatalisasi dan
mempertahankan prioritas perawatan penyakit tidak menular di level pertama, dan
Nigeria tidak mampu untuk tetap puas menghadapi meningkatnya penyakit tidak
menular. Stakeholder juga harus meningkatkan pencegahan hal tersebut untuk
mengatasi ketidaksetaraan dalam akses dan promosi prinsip-prinsip cakupan
kesehatan universal.
2. Strategi
Strategi yang
dilakukan merupakan dengan penyaringan populasi dengan tujuan untuk
mendiagnosis dan mengobati diabetes yang menjadi prioritas dalam meningkatkan
skala kedua penjegahan diabetes melitus tipe 2. Hal tersebut dikarenakan
peningkatan diabetes di Nigeria sangat cepat, sehingga usaha pencegahan dan
perawatan baik primer, sekunder hingga tersier harus dilakukan secara
kolaborasi. Advokasi kesehatan yang dilakukan bersifat terencana dan
terstruktur dalam proses menginformasikan dan memperngaruhi pembuat keputusan
untuk mendukung mengubah kebijakan.
Strategi
Nigeria salah satunya menandatangani rencana aksi Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular dan secara objektif menyoroti kebutuhan pembangunan dan
penguatan kebijakan dan rencana nasional untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular. Tujuan dari aksi tersebut adalah reorientasi dan memperkuat sistem
kesehatan, memberi respon lebih efektif dan adil terhadap kebutuhan perawatan
kesehatan penderita penyakit kronis. Tujuan tersebut menjelaskan pentingnya
layanan kesehatan primer dalam peran strategis kesehatan.
Pemerintah
Nigeria membuat pendekatan strategis dengan membuat Primary Health Care (PHC) untuk meningkatkan kesehatan dari akar
masalah. Pada pelayanan kesehatan tingkat sekunder dan tersier diharapkan dapat
melengkapi layanan lanjutan yang disediakan oleh PHC, seperti layanan khusus
sebagai titik rujukan.
Intervensi
diabetes yang dikeluarkan oleh WHO untuk PHC dalam sumber daya yang masih
rendah, mengidentifikasi kondisi tersebut sebagai prioritas yang harus segera
ditangani pada kesehatan tingkat primer diantaranya penyakit diabetes, jantung,
pernapasan kronis dan kanker. Intervensi ini meruakan intervensi yang layak
dilakukan terutama untuk masyarakat sumberdaya rendah. Dengan pemberian
pelayanan primer oleh dokter dan petugas kesehatan lain, intervensi ini akan menjadi
peningkatan investasi dalam mengurangi morbiditas dan mortalitas di Nigeria.
3. Mobilisasi
Mobilisasi yang dilakukan adalah bagaimana
lintas sektor turut serta dalam membantu menangani dan bagaimana penggunaan
media massa sebagai pengangkatan isu/permasalahan. Dalam pelaksanaan perawatan diabetes
di Nigeria, advokasi akan sangat penting terutama dalam LMICs seperti Nigeria
untuk memastikan kemajuan itu dipantau dan target direalisasikan. Selanjutnya,
sementara advokasi global penting, kemajuan yang berkelanjutan hanya akan
terjadi dicapai melalui aksi di tingkat negara melalui agen perubahan lokal dan
masyarakat sipil yang kuat koalisi seperti Asosiasi Diabetes dari Nigeria,
Aliansi dan Medis NCD Nigeria Asosiasi Wanita Nigeria. Pendekatan kemitraan
multisektoral untuk diabetes dan pencegahan NCD lainnya dan kontrol harus
menjadi landasan Tanggapan Nigeria.
Sistem
Perawatan Kesehatan Utama (PHC) adalah pendekatan strategis Pemerintah Nigeria
dirancang untuk meningkatkan kesehatan di akar rumput. Tingkat sekunder dan
tersier perawatan kesehatan diharapkan untuk melengkapi layanan yang disediakan
di PHC, berikan lebih banyak perawatan khusus serta berfungsim sebagai rujukan titik. Namun karena
lemahnya kapasitas tenaga kesehatan dan infrastruktur yang buruk fasilitas,
kualitas layanan yang diberikan telah tidak memadai dan 14 miskin di sekolah
dasar tingkat.
Advokasi
yang dilakukan 4 tahun lalu berhasil mengambil respons global dengan kemajuan
yang signifikan terhadap Diabetes dan NCD lainnya. Dalam hal ini adalah proses
KTT Global PBB 2011 tentang NCD, pengembangan NCD Global Rencana Aksi dan
Pemantauan NCD Global Kerangka Kerja, Tinjauan PBB 2014 tentang kemajuan dan
yang terbaru dimasukkannya Diabetes / NCD dalam berkelanjutan.
4. Tindakan/ Aksi
Advokasi Diabetes di Nigeria berdampak pada penyediaan
Diabetes terpadu / NCD atau perawatan tingkat dasar; kesadaran tentang diabetes;
penguatan sistem kesehatan (pendanaan, infrastruktur, kapasitas bangunan dll),
mobilisasi untuk meningkatkan kemauan politik dan diabetes internasional /
survei NCD. Pendekatan
kemitraan multisektoral untuk diabetes dan pencegahan NCD lainnya harus menjadi
landasan tanggapan Nigeria dengan tujuan untuk meningkatkan pencegahan dan
perawatan primer pada penyakit tidak menular di Nigeria dalam rangka mengatasi
ketidaksetaraan dalam akses dan promosi prinsip-prinsip cakupan kesehatan universal.
Kemajuan yang
berkelanjutan dapat dicapai melalui aksi di tingkat negara melalui agen
perubahan lokal dan masyarakat sipil yang kuat seperti Asosiasi Diabetes dari
Nigeria, Aliansi dan Medis NCD Nigeria dan Asosiasi Wanita Nigeria.
5. Evaluasi
Peningkatan
diabetes dan NDC pada
prevalensi di Nigeria mempunyai komplikasinya sangat besar yang berdampak pada
kesehatan masyarakatnya. Membutuhkan kebijakan dan kerangka kerja kesehatan
untuk menerapkan aksi menghentikan peningkatan tren diabetes melalui perawatan primer dan hasil ini yang dinilai
efektif, terutama di pedesaan komunitas
Nigeria. Advokasi ini yang bertujuan menyoroti meningkatnya beban
Diabetes di Nigeria. Selain itu untuk mengevaluasi masing-masing masalah
advokasi DM di Nigeria. Advokasi,
kebijakan dan perawatan sangat penting komponen dalam pencegahan dan pengendalian. Salah satunya diabetes
merupakan bukti besar bahwa tersedianya perawatan tingkat primer yang hemat biaya intervensinya. Advokasi kebijakan yang disengaja dan proses pemberian informasi yang terstruktur
dan mempengaruhi pembuat
keputusan dalam mendukung kebijakan
mendapatkan bukti.
Hal ini bertujuan
untuk menyoroti beban diabetes dan NCD terkait dan
faktor risiko di Nigeria serta pentingnya mengintegrasikan NCD pencegahan dan
kontrol ke tingkat perawatan primer . Efek negatif dari Non penyakit
menular pada kesehatan dan perkembangan sosial ekonomi semakin meningkat dan
membutuhkan respons yang kuat dari semua pemangku kepentingan. Ini
membutuhkan penguatan sistem kesehatan dan peningkatan sosial penentu
kesehatan. Politik yang kuat serta kepemimpinan dibutuhkan untuk
mengkatalisasi dan mempertahankan memprioritaskan perawatan NCD di sekolah
dasar level. Dan Nigeria tidak mampu untuk tetap puas menghadapi meningkatnya
beban penyakit tidak menular. Stakeholder harus meningkatkan pencegahan
dan perawatan primer untuk penyakit tidak menular di Nigeria untuk mengatasi
ketidaksetaraan dalam akses dan promosi prinsip-prinsip.
6. Berkesinambungan
Kebijakan
politik yang kuat dibutuhkan untuk mempertahankan prioritas perawatan penyakit
tidak menular seperti yang telah dilakukan Nigeria yaitu menandatangani rencana
aksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan secara objektif
menyoroti kebutuhan pembangunan dan penguatan kebijakan dan rencana nasional
untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Pemerintah Nigeria
juga membuat pendekatan
strategis dengan membuat Primary Health
Care (PHC) untuk meningkatkan kesehatan dari akar masalah dengan pemberian
pelayanan primer oleh dokter dan petugas kesehatan lain, intervensi ini akan menjadi
peningkatan investasi dalam mengurangi morbiditas dan mortalitas di Nigeria.
Sedangkan pada pelayanan
kesehatan tingkat sekunder dan tersier diharapkan dapat melengkapi layanan
lanjutan yang disediakan oleh PHC, seperti layanan khusus sebagai titik
rujukan.
Selanjutnya juga diperlukan mobilisasi yaitu bagaimana
lintas sektor dan penggunaan media massa turut serta dalam membantu
penanggulangan masalah. Dalam pelaksanaan perawatan diabetes
di Nigeria, advokasi akan sangat penting terutama dalam LMICs untuk memastikan
kemajuan itu perlu
memantau target yang akan direalisasikan. Aksi yang dilakukan pada tingkat
negara juga dilakukan seperti Asosiasi Diabetes dari Nigeria,
Aliansi dan Medis NCD Nigeria, serta
Asosiasi Wanita Nigeria. Advokasi
yang dilakukan 4 tahun lalu berhasil mengambil respons global dengan kemajuan
yang signifikan terhadap diabetes dan NDC yaitu KTT Global PBB
2011 tentang NCD, pengembangan NCD Global Rencana Aksi dan Pemantauan NCD
Global Kerangka Kerja, Tinjauan PBB 2014 tentang kemajuan dan yang terbaru
dimasukkannya Diabetes / NCD sebagai proses berkelanjutan.
Semua proses
yang dilakukan bertujuan untuk menyoroti beban
diabetes dan NCD terkait dan faktor risiko di Nigeria serta
pentingnya mengintegrasikan NCD pencegahan dan kontrol ke tingkat perawatan
primer. Efek
negatif dari penyakit tidak
menular pada kesehatan dan perkembangan sosial ekonomi semakin meningkat dan
membutuhkan respons yang kuat dari semua pemangku kepentingan dimana politik
yang kuat akan mempertahankan prioritas perawatan NCD pada dasar level.
Dengan
adanya penguatan kesehatan primer atau perawatan penyakit yang membutuhkan
proses jangka panjang, pasien terpusat, berbasis masyarakat, dan berkelanjutan
akan menurunkan kejadian NDC di Nigeria. Selain itu, dengan dilakukannya
pendekatan, teknologi dan biaya yang efektif untuk intervensi dapat mengurangi
beban NDC di negara-negara berpenghasilan rendah. Pentingnya fasilitas tersier
melalui pencegahan, diagnosis dini, dan perawatan di tingkat pertama dapat
mengurangi beban penyakit pada populasi. Terlepas dari pencapaian ini, advokasi
akan sangat penting terutama dalam LMICs seperti Nigeria untuk memastikan
kemajuan dengan memantau target yang akan direalisasikan. Pendekatan kemitraan
multisektoral untuk diabetes, pencegahan NCD lainnya dan kontrol harus menjadi
landasan tanggapan Nigeria kedepannya.
Chinenye,
S., Ogu, C. R., dan Korubo, I. 2015. Diabetes Advocacy and Care in Nigeria: A
Review. The Nigerian Health Journal,
15 (4) : 145-150.
No comments:
Post a Comment