Hai teman-teman kali ini aku mau cerita nih, gini ceritanya
~~
Sepulang sekolah aku lapar pada
waktu itu jam menunjukkan pukul 14.15. Kemudian aku bergegas mengambil sepeda
ditemani temanku yang bernama sopyan. Lalu aku berkata pada sopyan kalau aku
lapar, akhirnya aku bersama sopyan pergi ke penjual colit yah colit yang biasa
disebut cilot di depan sekolah. Pada saat itu antri panjangg sekalii, pada saat itu aku orang
terakhir yang membeli. Pada waktu Aku dilayani oleh Penjual colit itu HP ku
berdering~~ yah aku nampak malu karena deringan Hpku berbunyi seperti itu, pada
waktu itu aku sambil bergurau dengan spyan “sop, patenono Hpmu munine loh
nggilani” “woo wong Hpne loh sing muni” balas sopyan. Akhirnya sopyan berbalik
arah karena penjual colitnya tinggal sedikit lagi sudah melayani saya. Kemudian
saya memberikan uang saya yang berjumlah 3ribu pada saat pak penjual colitnya
memasukkan colitnya. Biasanya, penjual colit itu menayakan pada pembeli kalau
colitnya diberi kuah atau tidak? Diberi saos atu tidak? Diberi kecap atau
tidak? Diberi sambel atau tidak? Tapi anehnya orang itu tidak menanyakan.
Yah peristiwa yang membikin aku mberinding ini
terjadi .
Tiba tiba orang penjual colit itu terjatuh pingsan /
meninggal entah kenapa. Setelah penjual itu jatuh para penjual lainnya
mengerumuni penjual colit itu, si penjual colit dikira meninggal ada yang
bilang “saaken keluargamu cak, ojok ninggalno aku pisan” ”celokno becak becak
becak” “eh ngombe ngombe” “eh langsung gowo nang RS bhayangkara age cepetaan”
semuanya pada bingung . Aku hanya bisa berdiri ditempat saja, karena pada saat
itu saksi matanya hanya aku saja, tiba tiba setelah beberapa menit kemudian
bisa dihitung 3 menit kemudian si penjual membuka mata kembali kemudian diberi
minum air putih oleh temantemannya. Dan aku segera berbalik arah untuk pulang
karena jam menunjukkan pukul 14.30 aku bergegas menuju ke tempat bimbelku. --- masih kebayang kejadian tadi ---
No comments:
Post a Comment