Friday, November 25, 2016

TEKS NOVEL



TEKS NOVEL

Disusun Oleh:
Kelompok VI - XII MIA 1 - SMAN 02 LUMAJANG
1.      Aura Fresty Ramadhani
2.      Farahiya Rizkina Auli A
3.      Febriani Tri Fajriah
4.      Izza Gemilang
5.      Nindya Tresna Wiwitan
6.      Riskika Zaka Palindungan
7.      Shafira Dzata Wulandari

v  Pengertian Teks Novel
-          Novel adalah sebuah karya fiksi yang berbentuk prosa yang ditulis secara naratif dalam bentuk cerita. 
-          Kata novel sendiri asalnya dari bahasa Italia yaitu "novella" yang berarti "sebuah kisah atau sepotong berita.”
-          Seorang penulis novel disebut sebagai Novelis.
v  Ciri-Ciri  Teks Novel
Ciri-ciri teks novel antara lain :
-          Jumlah katanya kurang/lebih 35.000 kata.
-          Terdiri dari setidaknya 100 halaman atau lebih.
-          Ceritanya lebih dari satu impresi, dan emosi.
-          Alur ceritanya cukup kompleks.
-          Ceritanya panjang, tapi banyak kalimat yang diulang-ulang.
-          Ditulis dengan narasi kemudian didukung dengan deskripsi untuk menggambarkan suasanya yang ada didalamnya.
-          Jumlah pelaku/peristiwa relatif lebih banyak daripada teks cerpen.
-          Mengambil dari satu sisi kehidupan tokoh.
-          Tokoh utama mengalami perubahan nasib.
v  Struktur Teks Novel
Struktur teks novel terdiri dari :
-          Abstrak, merupakan bagian ringkasan isi cerita yang biasanya bisa ditemukan pada bagian awal cerita. (bersifat opsional)
-          Orientasi, merupakan bagian penjelasan mengenai latar waktu dan suasana terjadinya cerita, terkadang juga berupa pembahasan penokohan/perwatakan.
-          Komplikasi, merupakan urutan kejadian yang dihubungkan oleh sebab-akibat, di mana setiap peristiwa terjadi karena adanya sebab dan mengakibatkan munculnya peristiwa lain.
-          Evaluasi, merupakan bagian di mana konflik yang terjadi pada tahap komplikasi terarah menuju suatu titik tertentu.
-          Resolusi,  merupakan bagian yang memunculkan solusi atas konflik yang terjadi.
-          Koda,  merupakan bagian akhir atau penutup cerita. (bersifat opsional)

v  Jenis-Jenis Novel
Berdasarkan nyata atau tidaknya suatu cerita,  novel terbagi dua jenis, yaitu :
1.      Novel fiksi 
sesuai dengan namanya, novel ini berkisah tentang hal yang fiktif dan tidak pernah terjadi, tokoh, alur maupun latar belakangnya hanya rekaan penulis saja.
contoh: Twillight, Harry Potter
2.       Novel nonfiksi
Novel ini kebalikan dari novel fiksi yaitu novel yang bercerita tentang hal nyata yang sudah pernah terjadi , lumrahnya jenis novel ini berdasarkan pengalaman seseorang, kisah nyata atau berdasarkan sejarah.
contoh: Laskar Pelangi

Jenis novel berdasarkan genre cerita, jenis novel di bagi menjadi beberapa
macam, yaitu :
1.      Novel romantic 
Cerita novel yang satu ini berkisah seputar percintaan dan kasih sayang dari awal hingga akhir.
contoh: Ayat Ayat Cinta, Gita Cinta dari SMA
2.      Novel horror 
Jenis novel yang satu ini memiliki cerita yang menegangkan, seram dan pastinya membuat pembaca berdebar debar, umumnya bercerita tentang hal hal yang mistis atau seputar dunia gaib.
contoh: Bangku Kosong, Hantu Rumah Pondok Indah
3.       Novel misteri 
Cerita dan jenis novel ini lebih rumit karena akan menimbulkan rasa penasaran hingga akhir cerita.
contoh:      Novel novel karangan Karen Rose dan Agatha Christie yang berjudul
Pembunuhan ABC.
4.      Novel komedi 
Sesuai namanya, jenis novel ini mengandung unsur kelucuan atau membuat orang tertawa.
contoh: Masuk Masukin Saja, Kambing Jantan, 30 Hari Mencari Cinta
5.      Novel Inspiratif 
Jenis novel yang ceritanya mampu menginspiri banyak orang, umumnya novel ini terdapat pesan moral atau hikmah tertentu yang bisa di ambil oleh pembaca sehingga pembaca merasa mendapat suatu dorongan dan motivasi untuk melakukan hal yang lebih baik.
contoh: Negeri  5 Menara, Laskar Pelangi

Jenis novel berdasarkan isi,tokoh dan pangsa pasar
1.      Teenlit, Jenis novel ini bercerita seputar permasalahan para remaja umumnya, tentang cinta atau persahabatan. Tokoh dan pangsa pasarnya novel ini adalah anak usia remaja, usia yang di anggap labil dan memiliki banyak permasalahan.
contoh: Me vs Heighells, Dealova
2.      Chicklit, jenis novel yang satu ini bercerita tentang seputar kehidupan atau permasalahan yang di hadapi oleh seorang wanita muda pada umumnya. Jenis buku novel ini sebenarnya bisa di nikmati oleh siapa saja, namun umumnya cerita dari novel ini lebih kompleks, rumit bahkan kadang mengandung unsur dewasa yang tidak terlalu mudah di tangkap oleh pembaca usia remaja.
contoh: Miss Jutek, Testpack
3.      Songlit 
Novel ini ditulis berdasarkan sebuah lagu contohnya ruang rindu.
ü  Judul novel adalah judul sebuah lagu ciptaan letto group band indonesia yang terkenal lewat lagu ini yang menjadi soundtrack sinetron intan yang melambungkan nama naysila mirdad dan dude harlino
ü  Buku ini bisa dinikmati oleh siapapun baik remaja maupun orang dewasa.
4.      Novel dewasa 
Novel jenis ini tentu saja hanya diperuntukkan bagi orang dewasa karena umumnya ceritanya bisa seputar percintaan yang mengandung unsur sensualitas orang dewasa.
contoh: Saman dan Larung penulis Ayu Utami




v  Unsur Intrinsik Novel
Unsur intrinsik novel merupakan unsur utama yang membangun novel dari dalam.
Unsur-unsur intrinsik novel sebagai berikut :
1.      Tema
-          Tema merupakan ide atau gagasan utama dari sebuah novel. Tema berisikan gambaran luas tentang kisah yang akan diangkat sebagai cerita dalam novel.
-          Rumusan tema :
1.      Tema pendek (berupa kata/kelompok kata)
contoh : perjodohan; kawin paksa
2.      Tema panjang (berupa kalimat)
contoh : pernikahan tidak didasari rasa cinta. Rumah tangga  itu tidak bahagia.
Rumusan tema dinyatakan dengan hubungan sebab akibat (kausalitas)
2.      Tokoh/Penokohan
-          Tokoh adalah pelaku dalam sebuah novel.
-          Penokohan adalah cara pengarang dalam menghadirkan tokoh dan  watak atau karakter dari tokoh yang ada dalam cerita novel.
-          Penokohan memiliki 2 macam cara yaitu:
1.      Cara langsung : penulis menggambarkannya secara langsung (tersurat).
2.      Cara tidak langsung :
penulis menggambarkannya secara tidak langsung melalui :
·         Dialog antartokoh
·         Tanggapan tokoh lain
·         Tingkah laku
·         Pikiran tokoh
·         Gambaran fisik
·         Pikiran tokoh
·         Gambaran fisik
-                      Berdasarkan jenis watak, tokoh bisa dibagi menjadi tiga kategori :
·         Tokoh Protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang menjadi pusat dalam cerita. Tokoh utama ini digambarkan sebagai sosok yang baik dan biasanya selalu mendapatkan masalah.
·         Tokoh Antagonis
Tokoh antagonis adalah tokoh yang menjadi lawan dari tokoh utama dalam cerita. Tokoh ini digambarkan sebagai sosok yang tidak bersahabat dan selalu membuat konflik.
·         Tokoh Tritagonis
Tokoh tritagonis adalah tokoh yang menjadi penengah antara tokoh protagonis  dan antagonis. Tokoh ini digambarkan sebagai sosok yang netral, kadang bisa berpihak pada protagonis, kadang pada antagonis. Namun ketika keduanya terlibat dalam konflik, dia menjadi pelerai.
3.      Alur / Plot, merupakan kepingan-kepingan peristiwa yang nantinya akan membentuk jalannya cerita dalam novel.
-          Umunya, alur dalam novel dibedakan menjadi 3 macam, yakni :
Ø  Alur maju (progresif) adalah alur yang peristiwa didalamya bergerak secara urut (awal-akhir) dan memiliki jalan cerita yang rapi. Biasanya alur ini digunakan pada novel biografi dan autobiografi.
Ø  Alur mundur (flashback/ regresif/ sorot balik) merupakan cerita yang memiliki jalan cerita yang mundur.
Ø  Alur campuran adalah alur yang didalamnya bergerak secara loncat (awal-akhir-awal-akhir)dan terkadang tidak rapi. Biasanya alur ini digunakan untuk novel misteri atau novel fantasi.
4.      Latar / Setting
-          Latar / setting adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa yang ada dalam cerita. (latar belakang terjadinya peristiwa)
-          Latar termasuk unsur pembangun cerita yang vital. Keberadaannya sangat penting untuk membangun suasana dalam cerita.
-          Latar sendiri dibagi menjadi beberapa macam, yakni:
Ø  Waktu adalah masa cerita sedang berlangsung.  Waktu bisa diterangkan secara garis besar maupun secara mendetail.
-          Secara garis besar misalnya, musim hujan, tahun 2016, siang hari dan sebagainya.
-          Sedangkan secara mendetail bisa tahun berapa, di bulan apa, hari apa, tanggal jam, menit, detik dan seterusnya.
Ø  Tempat adalah lokasi cerita sedang berlangsung.
Ø  Suasana adalah kondisi latar secara keseluruhan dan juga emosi sang tokoh. Contoh : menegangkan, menyedihkan, memprihatinkan.

5.       Sudut Pandang / Point of View 
-          Sudut pandang merupakan cara pengarang menempatkan dirinya dalam sebuah cerita.
-          Bisa juga diartikan sebagai cara pandang seorang pengarang dalam menyampaikan cerita novelnya.

Sudut pandang                     orang pertama (cara aku)
o   aku sebagai pelaku utama
o   aku sebagai pelaku sampingan
                                   orang ketiga (cara dia )
o   pengarang sebagai pengamat.
o   pengarang sebagai ‘tuhan’.(serba tahu)
Ø  Sudut pandang orang pertama – sebagai pelaku utama.
Pengarang dalam sudut pandang ini berperan sebagai tokoh utama dalam cerita. Sehingga apa yang diceratakannya adalah pengalaman yang dirasakannya di dalam cerita. Karena orang pertama dan pelaku cerita, kalimat yang diutarakan kebanyakan dalam bentuk aktif. Di posisi ini, pengarang melepaskan ekpresinya secara bebas.
Ø  Sudut pandang orang pertama – sebagai pelaku sampingan.
Posisi dari pengarang dalam cerita ini adalah sebagai pelaku diluar tokoh utama. Tugasnya sebagai pencerita apa yang dilihatnya dari pelaku utama dan apa tanggapannya pada situasi tersebut. Sehingga pengarang disini berperan ganda. Namun posisinya sebagai pencerita cenderung terbatas, karena sebagian besar bercerita tentang tokoh utama.
Ø  Sudut pandang orang ketiga – serba tahu.
Sudut pandang ini menempatkan sang pengarang menjadi pelaku cerita dan sekaligus penciptanya. Sehingga pengarang bisa mengarahkan, membuat, mengomentari bahkan berdialog dalam cerita. Bisa dibilang posisi ini adalah posisi paling bebas sebebas-bebasnya.
Ø  Sudut pandang orang ketiga – sebagai pengamat.
Sudut pandang ini menempatkan sang pengarang hanya sebagai pengamat cerita saja. Sehingga pengarang hanya akan menyampaikan apa yang dilihat, dirasakan, didengar dan disimpulkannya dalam cerita saja. Dengan kata lain, posisi pengarang terbatas meskipun ada dalam cerita.
6.      Amanat
-          Amanat merupakan pesan tertentu yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui cerita dalam novel.
-          Amanat bisa berupa kritik sosial, ajakan, protes, dan lain sebagainya. Amanat umumnya diibagi menjadi dua:
1.         Tersurat, yaitu amanat yang pesannya disampaikan secara langsung sehingga bisa dicerna seketika.
2.         Tersirat, yaitu amanat yang pesannya disampaikan    secara tersembunyi sehingga terkadang susah untuk dicerna seketika itu juga.
7.      Bahasa
-          Bahasa berfungsi sebagai pengantar cerita.
-          Bahasa novel harus memperhatikan unsur estetika (keindahan). à majas, dll.

v  Unsur Ekstrinsik
-          Unsur ekstrinsik novel adalah unsur yang membangun novel dari luar. (hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya cerita)
-          Biasanya bisa berupa latar pribadi penulis maupun nilai-nilai dari luar.
-          Unsur tersebut umunya adalah:
1.      Biografi dan latar belakang penulis.
Tempat tinggal, latar belakang pendidikannya apa, keluarganya, lingkungannya, dan sebagainya.
2.      Kisah dibalik layar.
Kisah ini biasanya dilatari oleh pengalaman, kesan atau juga harapan dan cita-cita sang pengarang.
3.      Nilai yang ada dalam masyarakat.
Nilai-nilai ini sering diangkat oleh pengarang dalam ceritanya. Bisa nilai ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, pendidikan dan lain sebagainya.

v  Kaidah Kebahasaan Teks Novel
MAJAS
  1. PENGERTIAN
Pengertian majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang tujuan akhirnya ialah untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis. Perihal istilah majas dalam pelajaran Bahasa Indonesia memang cukup banyak, seperti yang terdapat dalam puisi, pantun, dan karya sastra atau karya tulis lainnya.
B.     MACAM-MACAM MAJAS
Secara garis besar, majas dapat dibedakan menjadi empat golongan atau kelompok. Dan dari empat macam-macam majas tersebut, masing-masing mempunyai turunan dan jenis kategori yang akan Espilen Blog bahas dibawah ini.

 MAJAS PERBANDINGAN
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun pembaca. Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan terbagi atas :
1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Berikut ini Espilen Blog sampaikan contoh majas asosiasi :
Contoh :
-          Semangatnya keras bagaikan baja.
-          Mukanya pucat bagai mayat.
-          Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama
2) Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut ini.
Contoh:
-          Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
-          Raja siang keluar dari ufuk timur
-          Jonathan adalah bintang kelas dunia.
-          Harta karunku (sangat berharga)
-          Dia dianggap anak emas majikannya.
-          Perpustakaan adalah gudang ilmu.
3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
-          Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
-          Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
-          Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.

4) Alegori
                        Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.
Contoh:
-          Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
-          Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
-          Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

5) Simbolik
                        Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
                        mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
-          Ia terkenal sebagai buaya darat.
-          Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
-          Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
-          Melati, lambang kesucian
-          Teratai, lambang pengabdian
6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
-          Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
-          Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
-          Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)

7) Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
                        a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
                          Contoh:
o   Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
o   Per kepala mendapat Rp. 300.000.
                        b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
                        Contoh:
o   Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
o   Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
8) Simile
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh: 
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk
cinta berkorban apa saja.

MAJAS PERTENTANGAN
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.
1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
-          Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
-          Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan
2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
-          Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
-          Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
-          Suaranya menggelegar membelah angkasa.
-          Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
-          Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
-          Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya ini?
MAJAS PENEGASAN
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.
1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
-          Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
-          Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
2) Repetisi
                        Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
-          Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
-          Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
3) Paralelisme
                        Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
-          Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
-          Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
-          Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti lomba Agustusan.
-          Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak mempunyai berhak untuk mengurusi hal pribadi seseorang.
6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin lama semakin menurun.
Contoh :
-          Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan kelulusan itu.
-          Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
-          Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
-          Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?

MAJAS SINDIRAN
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:
1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir seseorang.
Contoh:
-          Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam.
-          Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca.
2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain
Contoh :         
-          Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar seperti dirimu.
-          Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu
-          .
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
-          Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
-          Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!

TERDAPAT NUKILAN
Nukilan adalah kutipan; tulisan yang dicantumkan pada suatu benda
      Dalam novel, nukilan bisa berupa bahas daerah yang digunakan pengarang pada percakapan yang terdapat pada novel
      Fungsi adanya nukilan pada novel tersebut yakni pengarang ingin menarik minat pembaca dalam karyanya dengan menggunakan bahasa yang semenarik mungkin.
      Seperti yang kita tahu, saat ini semakin banyak ditemukan penggunaan kata-kata atau istilah asing pada beberapa karya sastra seperti novel. Penulis lebih mementingkan segi kepraktisan dan penyajian tulisan yang menarik.
      Fungsi penggunaan bahasa daerah yaitu Bahasa merupakan alat utama bagi pengarang untuk mengekspresikan pengamatannya terhadap kehidupan dalam bentuk karya seni (sastra).  
      Untuk merealisasikan gagasan, pikiran, dan perasaannya bahasa diolah dan disajikannya sedemikian rupa melalui proses kreatif hingga tercipta karya sastra yang imajinatif dengan unsur estetis yang dominan.
      Ragam bahasa dalam karya sastra dikenal penuh dengan asosiasi, irasional, dan ekspresif untuk menunjukkan sikap pengarangnya sehingga menimbulkan efek tetentu bagi pembaca, seperti memengaruhi, membujuk, dan mengubah sikap pembacanya.
TERDAPAT KATA ASING
Kata asing adalah kata yang berasal dari bahasa lain (bahasa daerah/bahasa luar negeri)
-         Contoh kata asing pada novel laskar pelangi
1. Tak disangsikan, jika di-zoom out, kampung kami adalah kampung terkaya di Indonesia (LP, 2007 : 49)
2. Namun, jika di-zoom in, kekayaan itu terperangkap di satu tempat, ia tertimbun di dalam batas tembok-tembok tinggi Gedong (LP, 2007 : 49)
3. Caranya ber-make up jelas memperlihatkan dirinya sedang bertempur  mati-matian melawan usia.... (LP, 2007 : 60)
IDIOM
Idiom adalah konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya. Ciri-cirinya:
-          pola struktural menyimpang dari kaidah bahasa umum
-          berbentuk frasa
-          artinya tidak dapat diterangkan secara logis atau gramatikal dengan bertumpu pada makna kata yang membentuknya
Contoh Idiom:
  1. Senyum Bu Mus adalah senyum getir yang dipaksakan karena tampak jelas beliau sedang cemas (LP, 2007:2)
Þ    Senyum getir bermakna senyum yang lahir dari rasa hati yang kecewa.
2.      Sifatnya yang utama: penuh perhatian dan kepala batu.Maka, tak ada yang berani bikin gara-gara dengannya karena ia tak pernah segan mencakar (LP, 2007:75)
=> Kepala batu bermakna tidak mau mengikuti nasihat orang lain.
PADANAN KATA
Padanan kata berarti sinonim atau persamaan kata.
Contoh:           Seorang penyanyi pop yang melakukan konser khusus untuk para I                                      bu single parent (LP, 2007:134).
=> Padanan kata single parent adalah orang tua tunggal.

TERDAPAT KATA SAPAAN
  Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menegur sapa orang yang diajak berbicara (orang keua) atau menggantikan nama orang ketiga.
  Berikut adalah beberapa contoh kata sapaan yang terdapat pada novel :


No.
Kata Sapaan
Orang yangDituju
Contoh dalam Kalimat
1
Ayah/Abi/Abah
‘orang tua laki-laki’
Ayah pergi ke sawah tadi pagi.
2
Ibu/Umi/Ambu
‘orang tua perempuan’
Ibu sedang menonton sinetron.
3
Paman    
'adik laki-laki dari ayah/ibu'
Paman bekerja sebagai sopir
4
Bibi
'adik perempuan dari ayah/ibu'
Bibi sering datang ke rumahku.
5
Kakek/Opa
'orang tua laki-laki dari ayah/ibu'
Kakek tinggal di Kota Padang.
6
Nenek/Oma
'orang tua perempuan dari ayah/ibu' 
Nenek selalu hadir di hari ulang tahunku.
7
Om
'kakak/adik laki-laki dari ayah/ibu'
Om Budi gemar berolah raga
8
Tante      
'kakak/adik perempuan dari ayah/ibu'
Tante Irma bekerja sebagai penata busana.
9
Mas/Aa
'kakak laki-laki'
Mas Sugeng datang terlambat.
10
Mba/Teteh
'kakak perempuan'
Mba Mawar jatuh sakit.


v  Perbedaan Hikayat dan Novel
Novel
-          Cerita berbentuk prosa yang menceritakan kehidupan manusia seperti halnya pada roman, namun lebih sederhana dan lebih singkat.
Hikayat
-          Cerita rekaan berbentuk prosa panjang berbahasa melayu yang menceritakan kehebatan dan kepahlawanan orang ternama dengan segala kesaktian, keanehan, dan karomah yang mereka miliki.
Pembeda
Novel
Hikayat
Tema
Modern, bersifat rasional
Tradisional
Tokoh dan penokohan
Masyarakat sentris
Istana sentris
Latar
Ada di kehidupan sehari hari
Dalam kehidupan istana
Bahasa
Indonesia modern
Melayu kuno (klise)
Pengarang
Namanya dicatumkan
Anonim
Sudut pandang
Orang pertama,orang ketiga
Orang ketiga
Pembagian bab
Ada pembagian bab atau judul
Tidak  ada pembagian bab

v  Fungsi Sosial Novel
-          Sebagai media untuk menghibur pembaca dengan menyajikan berbagai macam rangkaian peristiwa yang ada di dalam novel.
-          Sebagai media untuk memunculkan gejolak emosional dari pembaca.
-          Sebagai media untuk memberikan informasi atau wawasan kepada pembaca novel.
-          Sebagai media untuk memperluas pengetahuan dengan membaca isi novel.
-          Sebagai media untuk memberikan pengalaman estetis kepada pembaca novel.
-          Sebagai media untuk menyampaikan maksud penulis kepada pembaca novel.

v  Memproduksi Novel
1.      Menentukan tema dan tujuan.
2.      Membuat abstrak/ringkasan cerita.
3.      Membuat tokoh dan setting.
4.      Membangun tahapan alur cerita/menyusun struktur teks tetapi masih kerangkanya.
5.      Menyusunnya menjadi satu bentuk teks cerita fiksi yang berstruktur.
6.      Menyunting teks.


Monday, July 4, 2016

Puisi Jawa

Tresna Sliramu
Dening : Nindya Tresna Wiwitan

Kala Aku kawiwit ketemu sliramu
Dak  sangguh turu rasane
Kebayang socamu, Natap sliraku
Anggaweku dadi lingsem
Rasane penggalihku dadi seneng
Iki sing tak raosake, tresna marang sliramu
Kala sliramu ana ing cedhakku
Jantungku ndegup kenceng, Anggawe Aku miber
Kuwi enggal kawiwit tak rasakne
Kahyun  hyun Aku
Kala kawit mirsani sliramu
Wengi sunyi dak impine
Apa sliraku ana ing penggalihmu?
Petenge wengi mbentang ing ngajeng soca
Peksi pipit mabura ingkang adoh
Pirengaken ing mega babagan kuwi
Sliraku tresna marang deweke
Kangen ngraos ngancem dhadha
Kala sliramu salajeng dhateng ing impiku
Salajeng dados pitakon gesangku
Aja tresna Aku kaya lintang
Ingkang mung nyinari rina wengi wae
Aja tresna Aku kaya kembang
Ingkang kendel mekar kala musim nggantos
Tresnai Aku kaya udara
Anggawe Aku urip salawase

KATALOG MENU BALITA

  KATALOG A.       Nasi -Nasi merah -Nasi tim - Nasi tim beras merah - Bubur nasi B.       Ayam -Bola-bola ayam kuah -Siomay...