AL-Wakil (Maha Melindungi)
Orang-orang beriman memiliki satu sahabat sejati di dunia dan akhirat.
Sahabat yang takkan pernah meninggalkannya, yang mendampinginya di masa sulit,
dan menjadi penolongnya. Sahabat yang selalu bersamanya sejak lahir hingga
kematiannya, dan yang melindungi dari para musuhnya. Sahabat ini paling dapat
dipercaya melebihi siapa pun, dan yang memberi tanpa meminta balasan apa pun.
Sahabat yang tak ada bandingnya itu adalah Allah.
Allah-lah sahabat terpercaya dan terdekat bagi orang
beriman. Dia melindungi kelemahan dan memaafkan kekeliruan hamba-Nya. Dialah
yang memberi kehidupan lebih baik serta kebahagiaan abadi di akhirat bagi
mereka yang beriman.
Mereka yang tidak memahami ini, menghabiskan hidup dengan
mencari orang kaya atau kekuatan yang dapat mereka andalkan. Singkatnya, mereka
berusaha mendapatkan seseorang yang diyakini cukup andal untuk mengatasi
permasalahan mereka dalam bebagai keadaan. Sayangnya, ketika melakukan ini,
mereka melupakan Allah, Pencipta mereka, yang menjadikan mereka mampu menjalani
kehidupan. Mereka berpaling kepada setan, yang tak bermanfaat apa pun bagi
hidup mereka selain keburukan, dan mencegah mereka dari kenikmatan surgawi di
akhirat nanti. Inilah gerbang menuju dunia yang kelam, awal kehidupan
orang-orang yang merugi di akhirnya.
Sebaliknya, mereka yang mengimani Allah dengan tulus,
hidup mulia dan penuh keberuntungan. Mereka terbebas dari segala penderitaan
dan kerugian. Sebab, Allah telah berjanji bahwa mereka yang beriman kepada-Nya,
yang tetap berpegang pada agama dan ajaran-Nya akan diselamatkan. Dia akan
memberi mereka pahala yang besar di akhirat. Allah-lah satu-satunya teman
sejati dan pelindung orang beriman di dunia dan akhirat.
“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia
mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan
orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan
mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Baqarah, 2:257).
BUKTI-2 KEBESARAN ALLAH MELINDUNGI UMATNYA DI PALESTINE
Allah melindungi Rakyat Palestina(Gaza)
Api Tidak Membakar Masih dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika api itu semakin tak terkendali.Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa,”Wahai Dzat yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu.”Maka, tidak lebih dari tiga menit, api pun padam. Para niujahidin menangis terharu karena mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) telah memberi pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera.
Merpati dan Anjing
Seorang mujahid Palestina menuturkan kisah “aneh” lainnya kepada situs Filithin Al Aan (25/1/ 2009). Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais, sang mujahid melihat seekor merpati terbang dengan suara melengking, yang melintas sebelum rudal-rudal Israel berjatuhan di wilayah itu.Para mujahidin yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan sang merpati.Begitu merpali itu melintas, para mujahidin langsung berlindung di tempat persembunyian mereka. Ternyata dugaan mereka benar. Selang beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang menghujan. Para mujahidin itu pun selamat.Adalagi cerita “keajaiban” mengenai seekor anjing, sebagaimana diberitakan situs Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba-tiba muncul seekor anjing militer Israel jenis doberman. Anjing itu kelihatannya memang dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel menemukan tempat penyimpanan senjata dan persembunyian para mujahidin.
Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya, “Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetap berada di tempat ini. Karena itu, menjauhlah dari kami, dan jangan menimbulkan masalah untuk kami.”
Setelah itu, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya, seorang mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa korma. Dengan tenang anjing itu memakan korma itu, lalu beranjak pergi.
Kabut pun Ikut Membantu
Ada pula kisah menarik yang disampaikan oleh komandan lapangan Al Qassam di kamp pengungsian Nashirat, langsung setelah usai shalat dhuhur di masjid Al Qassam (17/1/2009).Saat itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat mata-mata terus mengawasi.Di saat posisi para mujahidin terjepit, kabut tebal tiba-tiba turun di malam itu. Kabut itu lelah menutupi pandangan mata tentara Israel dan membantu pasukan mujahidin keluar dari kepungan.Kasus serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah. salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis situs almesryoon.com (sudah tidak bisa diakses lagi). la bercerita bagaimana kabut tebal tiba-tiba turun dan membatu para mujahidin untuk melakukan serangan.Awalnya, pasukan mujahiddin tengah menunggu waktu yang tepat untuk mendekati tank-tank tentara Israel guna meledakkannya. “Tak lupa kami berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melakukan serangan ini,” kata Abu Ubaidah.Tiba-tiba turunlah kabut tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak menyelinap di antara tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan segera meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kendaraan militer itu. Lima tentara Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka setelah ranjau-ranjau itu meledak.
Selamat Dengan al-Qur’an
Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang tersebut. Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf al-Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang.
Buku kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah “berantakan”.
Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis situs partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009).
Dr. Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut.
Abu Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh apa-apa,” ucapnya seraya tak henti bertasbih.
“Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang mengabarkan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah, ‘Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,”(Al-Baqarah [2]: 155-156),” jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online (15/1/2009).
Harum Jasad Para Syuhada
Abdullah As Shani adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-Qassam yang menjadi sasaran rudal pesawat F-16 Israel ketika sedang berada di pos keamanan di Nashirat, Gaza.
Jasad komandan lapangan al-Qassam dan pengawal khusus para tokoh Hamas ini “hilang” setelah terkena rudal. Selama dua hari jasad tersebut dicari, ternyata sudah hancur tak tersisa kecuali serpihan kepala dan dagunya. Serpihan-serpihan tubuh itu kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya untuk dimakamkan.
Sebelum dikebumikan, sebagaimana dirilis situs syiria-aleppo. com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat disemayamkan di sebuah ruangan di rumah keluarganya. Beberapa lama kemudian, mendadak muncul bau harum misk dari ruangan penyimpanan serpihan tubuh tadi.
Keluarga Abdullah As Shani’ terkejut lalu memberitahukan kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang memiliki kuniyah (julukan) Abu Hamzah Lalu, puluhan orang ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk mencium bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah kantong plastik.
Bahkan, menurut pihak keluarga, 20 hari setelah wafatnya pria yang tak suka menampakkan amalan-amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak memenuhi rungan yang sama.
Cerita yang sama terjadi juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid karena serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdurrahman Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, ikut mencium bau harum dari sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan Abu Nar. Walau kain itu telah dicuci berkali-kali, bau itu tetap semerbak.
Ketua Partai Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri harumnya jenazah para syuhada. Sebagaunana dilansir situs Al Quds Al Arabi (19/1/2009), saat masih berada di Gaza, ia menyampaikan, “Saya telah mengunjungi sebagian besar kota dan desa-desa. Saya ingin melihat bangunan-bangunan yang hancur karena serangan Israel. Percayalah, bahwa saya mencium bau harumnya para syuhada.”
Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir
Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka bergabung dengan sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka beberapa bulan lalu.
Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal al-Qur’an ini sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) al-Qur’an di Gaza dan bergabung dengan para mujahidin untuk memperoleh pelatihan militer. Sebelum masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di Rafah, ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan.
Untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza, ia telah memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya.
Karena kondisi medan, jasadnya baru bisa dievakuasi setelah dua pekan wafatnya di medan pertempuran tersebut.
Walau sudah dua pekan meninggal, para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan bahwa darah segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir dan fisiknya tidak rusak. Kondisinya mirip seperti orang yang sedang tertidur.
Sebelum syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk menikah dengan salah satu gadis Palestina, namun ia menolak. “Saya meninggalkan keluarga dan tanah air dikarenakan hal yang lebih besar dari itu,” jawabnya.
Kabar tentang kondisi jenazah pemuda yang memiliki kuniyah Abu Hamzah beredar di kalangan penduduk Gaza. Para khatib juga menjadikannya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang Gaza. Cerita ini juga dimuat oleh Arab Times (7/2/ 2009)
Terbunuh 1.000, Lahir 3.000
Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1.412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama 22 hari gempuran Israel terhadap kota kecil ini.
Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa dalam 22 hari 3.700 bayi lahir di Gaza. “Mereka lahir antara tanggal 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak-anak,” katanya.
Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. “Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3.000 hingga 4.000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3.700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1.300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan kelahiran hingga 1.000 kasus.
Rasio antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu.
“Israel sengaja membunuh para wanita dan anak-anak untuk menghapus masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dunuh dan 2.000 anak serta 1.000 wanita mengalami luka-luka.Karena kekejaman zionos yahudi, semua makhluk Allah melawannya, Maha benar sabda Rasulullaah SAW dalam haditsnya:
لا تقوم الساعة حتى يقاتل المسلمون اليهود، فيقتلهم المسلمون حتى يختبئ اليهودي من وراء الحجر والشجر، فيقول الحجر أو الشجر: يا مسلم، يا عبد الله، هذا يهودي خلفي، فتعال فاقتله.. إلا الغرقد، فإنه من شجر اليهود" (ذكره في: صحيح الجامع الصغير أيضًا -7427)
Tidak akan terjadi hari kiamat, hingga muslimin memerangi Yahudi. Orang-orang Islam membunuh Yahudi sampai Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Namun batu atau pohon berkata, "Wahai muslim, wahai hamba Allah, inilah Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuh saja. Kecuali pohon Gharqad (yang tidak demikian), karena termasuk pohon Yahudi." (HR Muslim dalam Shahih Jami' Ash-shaghir no. 7427)“ Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mu'min, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Itulah (karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu), dan sesungguhnya Allah melemahkan tipu daya orang-orang yang kafir.” (QS 8: 17-18)
Al-‘Adl (Allah Maha Adil)
Inilah Kisah Nyata bahwa Tuhan Maha Adil. Sungguh mengharukan dan membuat kagum banyak Orang. Baca kisah Putri Herlina dari Jogja ini.
Putri Herlina, Kisah Semangat Hidup, Kemandirian dan Keajaiban Cinta Yang Nyata. Tuhan Maha Adil dan Pengatur Skenario Hidup
“Tidak ada yang tidak mungkin jika itu sudah menjadi kehendak Tuhan. Kita harus yakin bahwa Allah Maha Adil dan punya rencana yang terbaik untuk kita”
Baru beberapa hari lalu kita mendengar sebuah berita bahagia yang datang dari seseorang bernama Reza Hilyard Soemantri, yang diketahui adalah seorang musisi dan putra dari mantan deputi gubernur Bank Indonesia Maman H Soemantri. Bersama dengan istrinya tercinta yang penuh dengan keajaiban, Putri Herlina wanita difabel yang terlahir tanpa tangan, ia memulai hidup barunya yang penuh kebahagiaan.
Putri Herlina, seorang yang memiliki keterbatasan fisik ini telah ditinggalkan oleh orangtuanya sejak ia lahir dan membiarkannya hidup sebatang kara. Hingga akhirnya pihak rumah sakit menitipkannya kepada Yayasan Sayap Ibu, Yogyakarta. Beruntung ia mendapatkan seorang Bu Naryo sebagai orang tua asuhnya yang merawat dengan penuh kasih sayang.
Hingga padaa suatu hari, ada seseorang yang ingin mengambil Putri sebagai anaknya. Namun Ujiannya belum berakhir, bukannya ia dirawat dengan kasih sayang, namun ia dijadikan sebagai alat untuk mengemis. Ia diletakan dalam kardus agar orang yang melihatnya merasa iba dan memberi uang kepadanya. Tidur dengan beralaskan kardus, berselimutkan debu, dan bermandikan panasnya cahaya matahari. Hingga akhirnya kasih sayang Tuhan membawanya kembali. Pihak panti asuhan menemukannya kembali dan membawanya ke panti asuhan untuk dirawat.
Dari kecil, Putri sangat lincah dan pintar. Akhirnya Bu Naryo dan suaminya ingin menyekolahkan ia di TK. Namun sampai 11 TK yang mereka datangi, tak satupun menerima Putri sebagai siswanya. Namun pada akhirnya, Putri mendapatkan sekolah pertamanya di TK Aisyiyah di daerah Sleman. Hingga akhirnya ia dapat melanjutkan sekolahnya hingga ke SMA. Selama ia berada di sekolah, ia tak mau diperlakukan istimewa. Ia menulis sendiri dengan mengangkat kakinya dan menggoreskan pena di bukunya. Ia juga melakukan semua kegiatan pribadinya seperti memakai baju, tanpa bantuan siapapun. Jari-jari kakinya yang lincah membuktikan bagaimana istimewanya seorang Putri Herlina.
Setelah lulus SMA, ia memendam keinginannya untuk kuliah. Ia sebenarnya ingin mengambil kuliah jurusan broadcasting. Sejak dulu ia ingin sekali menjadi seorang presenter. Namun keinginnanya itu ia pendam dalam-dalam karena tak ingin merepotkan Bu Naryo. Akhirnya selepas SMA ia mengambil kursus Bahasa Inggris Intensif dan pelatihan Difabel di Bethesda Yakkum. Setelah itu, ia mulai bekerja sebagai resepsionis dan membantu di bagian admistrasi di tempat ia dibesarkan dulu, Panti Asuhan Sayap Ibu. Semua pekerjaannya ia lakukan dengan kakinya. Mulai dari mengetik data donatur, hingga menulis undangan untuk penggalangan dana.Pernah suatu kali, ada seorang donatur yang ingin membuatkannya tangan palsu, namun ia menolak. Ia ingin jika pada suatu hari ada seorang laki-laki yang mempersuntinganya, ia dapat menerima segala kekurangannya.Hingga pada akhirnya hari itu datang, Yogyakarta 13 Oktober 2013, sebuah pernikahan sedang berlangsung dengan khidmatnya. Para undangan tak terkecuali para kameramen dan fotografer menahan semua perasaan haru mereka. Bagaimana tidak, sebuah keajaiban cinta terjadi dihadapan mata mereka. Seakan-akan sebuah anugrah yang besar dapat menyaksikan sebuah cinta yang suci. Seorang gadis tanpa tangan telah menyempurnakan hidupnya dengan seorang pria bernama Reza Soemantri, anak seorang mantan deputi Bank Indonesia.
Gedung Balai Shinta, Mandala Bakti Wanitatama, serta para undangan yang datang, menjadi saksi keharuan ketika Reza mengucapkan ikrar setianya untuk memperistri Putri Herlina.Momen mengharukan kembali terulang, ketika prosesi sungkeman. Dalam keadaan terbata-bata, dan dalam keadaan memeluk Reza, sang ibu mengatakan, "Wahai anakku, engkaulah lelaki itu. Engkaulah yang dipilih Allah untuk menemani wanita luar biasa ini. Engkaulah yang Allah percaya duduk, berdiri, berjalan di sampingnya selamanya. Jadikan ini sebagai ibadahmu, pahala tak berkesudahan hingga akhir hayatmu,"
Setelah proses sungkeman selesai, adik-adik dari panti sauhan berjejer rapi di pelaminan untuk memberi selamat kepada kedua mempelai. Mereka menyalami tangan mungil Putri Herlina yang ada dipundaknya. Anak-anak itu melepas perginya kakak tercinta yang sehari-hari menemani mereka di Panti.
Selepas itu, sang Pangeran Reza Soemantri, yang nampak gagah dengan pakaian putihnya, menuntun kembali sang Permaisuri Putri Herlina kembali ke Pelaminan. Semoga, pernikahan yang dilandaskan karena cinta dan kepatuhan terhadap perintah-Nya, senantiasa dilindungi oleh-Nya, dan semua yang dilakukan secara bersama-sama selalu dipermudah juga oleh-Nya.
Tidak ada yang tidak mungkin jika itu sudah menjadi kuasa Tuhan. Kita harus yakin bahwa Allah Maha Adil dan punya skenario yang terbaik untuk kita. Cinta sesungguhnya adalah dilandaskan untuk dapat menerima pasangan baik kelebihan dan kekurangan. Yang kurang bisa memiliki kelebihan, pun yang lebih juga memiliki kekurangan. Namun ketika keduanya bisa ikhlas menerima sebagai ibadah dan Allah berkehendak maka tidak ada yang tak mungkin.
Selamat berbahagia untuk Putri Herlina dan Reza. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warohmah. Langgeng hingga maut memisahkan. Aamiin.
Balasan Mengerikan Bagi Pencela Sahabat Nabi
Pelajaran Mengerikan bagi para pencela Sahabat Nabi -shallallahu alaihi wasallam-
Izzuddin Yusuf Al-Mushili mengisahkan:
Dulu kami punya teman, namanya: Asy-Syams Ibnul Hasyisyi, dia biasa MENCELA Sahabat Abu Bakar dan Umar -radliallahu anhuma- dan ia berlebihan dalam hal itu…
Maka kukatakan kepadanya: “Ya Syams, sungguh buruk bila kamu mencela mereka, apalagi kamu sudah tua! Apa urusanmu dengan mereka, mereka sudah tiada sejak 700 tahun, dan Allah berfirman (yang artinya): ‘Itulah umat yang telah lalu’!”.
Tapi jawaban dia: “Demi Allah, demi Allah.. Abu Bakar, Umar, dan Utsman benar-benar di Neraka”.
Dia mengatakan itu di depan khalayak ramai, sehingga berdiri bulu kudukku, maka kuangkat tanganku ke langit, dan kukatakan: “Ya Allah, Dzat penakluk seluruh hamba-Nya, wahai Dzat yang tiada sesuatupun yang samar bagi-Nya, aku memohon kepada-Mu… bila ‘ANJING’ ini berada di atas kebenaran, maka turunkanlah kepadaku tanda kekuasaan-Mu. Sebaliknya, apabila dia zholim (dlm tindakannya), maka turunkanlah kepadanya SEKARANG JUGA sesuatu yang bisa menjadikan mereka tahu, bahwa dia dalam kebatilan”.
Maka, dua matanya membengkak hingga hampir saja keluar, badannya menghitam hingga seperti aspal dan membengkak, dan keluar dari tenggorokannya sesuatu yang dapat mematikan burung.
Lalu dia dibawa ke rumahnya, tapi tidak sampai 3 hari dia mati, dan tidak ada seorangpun yang bisa memandikannya, karena perubahan yang terjadi pada badan dan kedua matanya. Lalu dia dikuburkan -semoga Allah tidak merahmatinya-… Kisah ini benar adanya, dan terjadi pada tahun 710 H)).
[Kitab Dzail Tarikhil Islam, Karya Imam As-Sakhowi Asy-Syafi'i (w 902 H), hal: 117]
Al-Karim (Maha Mulia)
Dialog Rasulullah SAW dengan Iblis
Allah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis supaya dia menghadap Rasulullah SAW untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disukai maupun yang dibencinya. Hikmatnya adalah untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad SAW dan juga sebagaiperingatan dan perisai kepada umat manusia .
Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, "Hai Iblis ! Bahwa Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah untuk menghadap Rasulullah SAW . Hendaklah engkau buka segala rahasiamu dan apapun yang ditanya Rasulullah harus engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jika engkau berdusta walau satu kata pun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu, serta disiksa dengan siksaan yang sangat keras. "
Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia menghadap Rasulullah SAW dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 lembar, panjangnya seperti ekor sapi.
Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah SAW . Maka sambut Iblis ( alaihi laknat ),
"Ya Rasulullah ! Mengapa engkau tidak mejawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah ? " Maka jawab Nabi dengan marah, "Hai Aduwullah seteru Allah ! Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Janganlah mencoba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam as sehingga keluar dari surga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil karena hasutanmu, Ayub engkau tiup dengan asap beracun ketika dia sedang sujud shalat sampai dia sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai istrinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu.
Hai Iblis ! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla , cuma salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah . Maka aku kenal baik-baik engkaulah Iblis , raja segala iblis , setan dan jin yang menyamar diri . Apa kehendakmu datang menemuiku? "
Taklimat Iblis , "Ya Nabi Allah ! Janganlah engkau marah. Karena engkau adalah Khatamul Anbiya maka dapat mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah Allah untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam sampai akhir zaman. Ya Nabi Allah ! Setiap apa yang engkau tanya, aku siap menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, tiadalah aku berani menyembunyikannya. " Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata, "Ya Rasulullah ! Jika aku berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu. " Bila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah satu peluangku untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majelis ini dan menjadi perisai bagi seluruh umatku.
Pertanyaan Nabi (1):
"Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku terhadapmu?"
Jawab Iblis:
"Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara segala musuhku di muka bumi ini." Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar karena ketakutan. Sambung Iblis, "Ya Khatamul Anbiya! Ada pun aku dapat merubah diriku seperti sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah.Kiranya aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran agar mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu jugalah aku berusaha menarik mereka ke kafir, murtad atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku. "
Pertanyaan Nabi (2):
"Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Allah?"
Jawab Iblis:"Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya sampai mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, terbuai dengan makan minum, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda dari emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya agar hasilnya dibelanjakan ke jalan haram. Demikian juga ketika pesta yang bercampur antara pria dan perempuan. Disana aku lepaskan sebesar-besar godaan untuk hilang peraturan dan minum arak. Bila terminum arak itu maka hilanglah akal, pikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki sampai ke pekerjaan zina. Bila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri. Bila mereka teringat akan salah mereka lalu ingin bertobat atau berbuat amal ibadah, aku akan rayu mereka agar mereka menangguhkannya. Bertambah keras aku goda agar menambahkan maksiat dan mengambil istri orang. Kapan kena goda hatinya, datanglah rasa ria, takabur, megah, sombong dan melengahkan amalnya. Kapan pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat.Demikianlah aku goda mereka setiap saat. "
Pertanyaan Nabi (3):
"Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak bermanfaat bahkan menambahkan laknat yang besar dan siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menjelaskan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu? "
Jawab Iblis:
"Semuanya itu adalah anugerah dari Allah Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa Diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi . Kemudian Aku tinggal di dunia ini beribadat bersama sekalian Malaikat beberapa waktu lamanya. Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan pria (Adam) lalu dititahkan seluruh Malaikat memberi hormat kepada pria itu, kecuali aku yang ingkar. Oleh karena itu Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu berubah menjadi keji dan kelam. Aku merasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di surga dan dikaruniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.
Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya diusir dari surga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Arafah), sampai mereka mendapatkan beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anaknya Qabil untuk membunuh saudaranya Habil. Itu pun aku masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga Hari Kiamat.
Sebelum Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan surga mereka. Kemudian aku turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain aripada apa yang sebenarnya aku dapatkan, dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid'ah dan carut-marut. Tetapi ketika kamu lahir ke dunia ini, maka aku tidak diizinkan oleh Allah untuk naik ke langit dan mencuri rahasia, karena banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku bersikeras juga ingin naik, maka malaikat akan melontarkan panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tenteraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut. "
Pertanyaan Nabi (4):
"Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari manusia?"
Jawab Iblis:
"Pertama sekali aku palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir juga ada dari segi perbuatan, kata, perilaku atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, aku akan tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemauan jalanku"
Pertanyaan Nabi (5):
"Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, bagaimana keadaanmu?"
Jawab Iblis:
"Sebesar-besarnya kesusahanku. Gemetarlah badanku dan lemah tulang sendiku. Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada setiap anggota badannya. Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, lupa bilangan rakaatnya, khawatir pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, selalu ingin cepat habis sholatnya, hilang khusyuknya - matanya selalu menjeling ke kiri kanan, telinganya senantiasa mendengar orang berbicara dan suara -bunyi yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang shalat itu agar dia tidak kuasa sujud berlama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya senantiasa ingin cepat habis sholatnya, itu semua menyebabkan kurangnya pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka dengan seberat-berat hukuman. "
Pertanyaan Nabi (6):
"Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, bagaimana perasaanmu?"
Jawab Iblis:
"Jika mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa terbakarlah tubuhku, putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya."
Pertanyaan Nabi (7):
"Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?"
Jawab Iblis:
"Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya."
Pertanyaan Nabi (8):
"Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?"
Jawab Iblis:
"Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepadaku. Bila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampuni segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang sangat besar dan tidak dicatat dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku adalah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan ampunan untuk orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa adalah dimerdekakan pada setiap waktu dari siksa neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup sementara semua pintu surga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang sangat lembut ke dalam surga. Pada hari umatmu mulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, setan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai dan dimasukkan ke bawah bumi yang sangat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umatmu berpuasa barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasa. "
Pertanyaan Nabi (9):
"Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?"
Jawab Iblis:
"Seluruh sahabatmu juga adalah sebesar - besar seteruku. Tidak ada upayaku melawannya dan tidak satu tipu daya yang dapat masuk ke mereka. Karena engkau sendiri telah berkata:" Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk. " Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya pada mu sampai dia menjadi wazirul A'zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Bahkan dia telah menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga banyak menghafadz Hadits-haditsmu.
Umar Al-Khattab pula tidaklah berani aku pandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan, "Jikalau adanya Nabi sesudah aku maka Umar bisa menggantikan aku", karena dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar 'Al-Faruq'.
Saidina Usman Al-Affan lagi, aku tidak bisa bertemu, karena lidahnya senantiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak dua kali. Karena taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan, "Barang siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan tinta merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid."
Ali Abi Thalib pun itu aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis, setan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat beribadah dan beliau adalah kaum yang pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menundukkan kepalanya ke atas berhala. Bergelar 'Ali Karamullahu Wajhahu' - dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga 'Harimau Allah' dan engkau sendiri berkata, "Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya." Bahkan dia menjadi menantumu, semakin aku ngeri kepadanya. "
Pertanyaan Nabi (10):
"Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?"
Jawab Iblis:
"Umatmu itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasehat kepada manusia agar mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan larangan seperti kata Jibril as," Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat. "Yang kedua umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha dengan karunia Allah. Berbuat amal saleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga umatmu seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia dan dihilangkan amal akhirat. Maka akupun bersukacita lalu masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku hela ke mana saja mengikuti kehendakku. Jadi dia senantiasa khawatir kepada dunia dan tidak ingin menuntut ilmu, tidak waktu beramal ibadah, tidak akan mengeluarkan zakat, miskin ingin beribadah.
Lalu aku goda agar minta kaya dulu, dan saat diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Kapan umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia senantiasa khawatir akan hartanya dan sebagian asyik ingin merebut dunia harta, berbicara besar sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin, hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur. "
Pertanyaan Nabi (11):
"Siapa yang serupa dengan engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang meringankan syariatmu dan membenci orang belajar agama Islam."
Pertanyaan Nabi (12):
"Siapa yang mencahayakan muka engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji."
Pertanyaan Nabi (13):
"Apakah rahasia engkau kepada umatku?"
Jawab Iblis:
"Jika seorang Islam pergi buang air besar dan tidak membaca doa pelindung setan, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari."
Pertanyaan Nabi (14):
"Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?"
Jawab Iblis:
"Jika umatmu ingin bersetubuh dengan istrinya dan membaca doa pelindung setan, maka larilah aku dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan istrinya, dan bercampurlah benihku dengan benih istrinya. Jika menjadi anak maka anak itu akan suka pada pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku yang dahulu makan dari. Meskipun mereka makan, tiadalah merasa kenyang. "
Pertanyaan Nabi (15):
"Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?"
Jawab Iblis:
"Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis menyesal akan perbuatannya. Bila marah segeralah mengambil air wudhu ', maka padamlah marahnya."
Pertanyaan Nabi (16):
"Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?"
Jawab Iblis:
Pria dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu. "
Pertanyaan Nabi (17):
"Hai Iblis! Siapakah saudara kamu?"
Jawab Iblis:
"Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang yang matanya terbuka (mendusin) di waktu subuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian juga pada waktu zuhur, ashar, maghrib dan isya ', aku beratkan hatinya untuk sholat. "
Pertanyaan Nabi (18):
"Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan sholat tengah malam."
Pertanyaan Nabi (19):
"Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di dalamnya"
Pertanyaan Nabi (20):
"Apa lagi yang memecahkan mata engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang taat kepada kedua orang tuanya, mendengar kata mereka, membantu makan pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda, 'surga itu di bawah tapak kaki ibu'
Allah Maha Mampu Menghadirkan Kita Semua di Rumah Nya
Nurdin Hasnal Aldi (bukan nama asli) selepas shalat Dhuha di pertengahan November 2001, mengangkat tangan seraya berdoa kepada Allah Swt. Seperti kegiatan rutinnya setiap hari sebelum mulai bekerja, ia selalu sempatkan 5-10 menit untuk menjalankan shalat Dhuha. Hari itu dalam sela-sela doa Dhuha yang ia hapal, tiba-tiba keinginan untuk berhaji menggoda hatinya untuk meminta kepada Allah Azza wa Jalla.
“AATINI MAA AATAITA MIN IBAADIKA AS SHALIHIIN… Ya Allah, berikanlah kepadaku apa yang telah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shalihin….
Allahumma ya Allah…, hamba meminta kepada-Mu agar kau mudahkan jalan bagiku untuk berhaji. Hamba begitu ingin melaksanakan rukun Islam terakhir itu…. Begitu hebat kerinduan di dalam dadaku… Berkenan kiranya Engkau memanggilku untuk datang menziarahi rumah-Mu dalam rangkaian ibadah haji ataupun umrah….” Nurdin menyudahi doanya dengan kata AMIEN.
Sebuah doa yang cukup singkat namun dengan kesungguhan hati ia bermunajat. Nurdin pun merasa lega. Ia tahu bahwa Allah Swt Maha Mengabulkan doa. Ia percaya suatu saat kelak, Allah akan menghadirkan dirinya dihadapan Ka’bah, di Masjidil Haram untuk berumrah atau berhaji.
Nurdin adalah seorang karyawan swasta di sebuah perusahaan tambang di Balik Papan, Kalimantan Timur. Ia bukanlah seorang pejabat tinggi di kantornya yang kapan saja hendak berangkat ibadah haji dengan layanan ONH Plus sekalipun pasti bisa. Namun ia hanyalah seorang pegawai menengah yang dapat hidup, Alhamdulillah, dengan sewajarnya. Ia adalah tipe manusia yang nggak ngoyo. Apa yang ia terima, selalu ia syukuri. Sementara, ia tidak pernah terbuai dengan glamornya dunia, sehingga harus berangan dan bercita-cita untuk mendapatkannya. Tidak pernah ada yang ia cita-citakan, kecuali hanya menjadi hamba Allah yang mendapatkan keridhaan-Nya.
Sudah tiga bulan lalu, Nurdin membuka tabungan haji. Ia paksa dirinya untuk menyisihkan dana Rp 1 juta dalam sebulan demi mewujudkan cita-cita mulia itu. Ia berharap suatu saat Allah Swt akan memudahkan langkah dirinya bersama istri tercinta untuk datang mengunjungi Baitullah. Namun ia sadar, bahwa dengan uang sebesar tersebut, amat lama kiranya cita-cita tersebut bakal terwujud. Namun Nurdin masih optimis dengan pertolongan Allah Ta’ala baginya.
Hingga saat pada suatu hari libur, Nurdin membawa mobilnya ke sebuah bengkel untuk servis kecil dan ganti oli. Usai mobil ditangani, Nurdin pun pergi ke kasir untuk membayar jasa servis. “Enam puluh delapan ribu, pak semuanya!” kata kasir kepada Nurdin seraya menyodorkan dua buah lembar kertas kepadanya. Kertas pertama berisikan detail pembayaran, sedangkan kertas kedua adalah kertas berwarna berbentuk kupon berhadiah. Nurdin lalu mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar tagihan tersebut. Kemudian dengan acuh kupon berhadiah tersebut ia tinggal di meja kasir. “Pak… tolong diisi kupon ini. Kali aja bapak dapat mobil jaguar!” kasir bengkel itu membujuk Nurdin untuk mengisi kupon. Masih dengan sikap acuh, Nurdin bertanya, “Apa aja yang harus diisi, Mbak?” “Hanya nama lengkap, nomer telephone dan nomer KTP aja kok!” jawab si mbak petugas kasir bengkel. Nurdin pun akhirnya manut untuk mengisi kupon berhadiah dari perusahaan minyak pelumas yang baru ia beli produknya.
Kejadian di bengkel hari itu sudah berlalu lebih dari dua bulan. Dalam kesibukannya saat bekerja, suatu siang ia menerima telephone dari Jakarta.
“Hallo… apakah ini Bapak Nurdin Hasnal Aldi?” suara dari ujung sana terdengar bertanya. “Betul pak, ini saya. Ada yang dapat saya bantu? Bapak ini siapa?” tanya Nurdin kepada orang yang menghubunginya. “Saya menghubungi bapak untuk mengucapkan selamat! Saya adalah Tinton Suprapto[1]” jawab suara di seberang sana memperkenalkan diri. Nurdin terkesima mendengarnya, rasa penasaran muncul dalam hati kemudian ia memberanikan diri bertanya sekali lagi, “Selamat atas apa ya, pak?!” Orang yang mengaku sebagai Tinton itu menjawab, “Ya… pokoknya selamat, pak! Mungkin 2 atau 3 hari lagi ada orang lain yang akan menghubungi bapak Nurdin kembali!”
“Tut… tut… tut..” suara itu terdengar di gagang telephone Nurdin. Orang di seberang sana telah memutuskan pembicaraan yang masih menyisakan pertanyaan besar dalam benak Nurdin. “Selamat atas apa ya….?!” Nurdin mencoba menebak-nebak sambil memegang kening.
Benar saja, 2 hari kemudian ada seorang pria lain yang mengaku sebagai Direktur Utama sebuah perusahaan minyak pelumas terkenal menghubungi Nurdin. Dalam pembicaraannya Nurdin beserta istri dan anak-anaknya diundang untuk datang ke Jakarta untuk menerima sebuah hadiah Big Prize undian minyak pelumas yang tiada lain adalah sebuah mobil sedan mewah bermerek JAGUAR!
Seolah tak percaya, maka Nurdin memboyong semua anggota keluarganya untuk datang ke Jakarta dan menerima hadiah. Semuanya senang. Semuanya bahagia. Nurdin sendiri tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah Yang Maha Pemurah. Dan hari itu, mungkin menjadi hari terindah untuk Nurdin dan keluarga yang pernah Allah Azza wa Jalla berikan.
Usai urusan di Jakarta selesai, Nurdin dan keluarga kembali ke rumah dengan mengendarai mobil mewah barunya. Sesampainya di Balik Papan, pada malam harinya Nurdin mengumpulkan semua anggota keluarga dalam sebuah rasa syukur dan penuh suka cita.
Nurdin memulai pembicaraan, “Mama dan anak-anak semua, Papa mau minta saran kalian…. Seperti kalian tahu, Papa hanyalah seorang pegawai biasa. Sepertinya kalau mobil Jaguar ini kita pergunakan sehari-hari, kayaknya ongkos operasionalnya akan mahal sekali. Belum lagi biaya perawatannya. Lagian, di kota sekecil ini, untuk apa punya mobil semewah itu! Di satu sisi, kalau kita jual mobil ini, Papa sendiri juga bingung hendak kemana jualnya. Mobil ini sepertinya susah untuk menemukan pembeli. Kalau ada yang mau, pasti harganya jauh lebih murah. Sekarang Papa minta sumbang-saran dari kalian semua…”
Semua anggota keluarga menyampaikan pendapatnya. Ada yang setuju mobil tersebut digunakan sebagai mobil keluarga saja. Ada pula yang menginginkan mobil itu dijual karena tidak pantas untuk mereka. Hingga akhirnya ada seorang anaknya yang berkomentar, dan komentar itu meneguhkan pendirian Nurdin, “Papa, menurutku sebaiknya mobil itu dijual saja… Katanya Papa mau berangkat haji? Nah… mumpung dapet rezeki nomplok kayak begini, lebih baik Papa mewujudkan cita-cita tersebut!”
Subhanallah! Kalimat itu bagai petir yang menyambar dalam deraian hujan yang deras. Ia mengguncang batin Nurdin dan membuatnya teringat akan doa yang pernah ia sampaikan kepada Allah suatu hari. Ada jeda waktu yang Nurdin butuhkan untuk mengingat suasana hening yang indah itu. Tatkala ia bermunajat kepada Allah Swt agar memudahkan langkahnya menuju Baitullah, dan kali ini sungguh Allah Swt telah memberi kemudahan yang tiada pernah ia kira sebelumnya. Hingga saat yang penuh kebahagiaan ini datang kepadanya dan kepada keluarganya.
قَالَ هَذَا مِن فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
“Ini adalah karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (QS. 27:40)
***
Nurdin mulai tersadar bahwa inilah pertolongan Allah Swt untuk dirinya. Ia pun amat bersyukur kepada Allah Swt. Maka dengan semangat, ia meminta keluarganya untuk rela menjual mobil mewah bermerek Jaguar itu. “Namun hendak kemana dijual?” Nurdin membatin. Allah Swt rupanya masih menemani Nurdin dalam kegalauannya.
Keesokan hari, saat ia kembali masuk kantor setelah izin beberapa hari, rupanya berita bahwa ia telah mendapat sebuah undian berhadiah mobil mewah telah tersebar di tempat kerja. Maka tak pelak, semua rekan kerja berdiri menyongsong dan menyalami saat mereka melihat kehadiran Nurdin. Begitu pula atasan tertinggi di kantornya.
Hal istimewa yang Nurdin rasakan adalah saat pimpinan cabang mengajak Nurdin masuk ke ruangannya dan beliau menyampaikan ucapan selamat kepadanya. Cerita tentang bagaimana Nurdin mendapatkan mobil itu pun sempat beliau tanyakan. Hingga pada akhir pembicaraan, sang atasan bertanya kepada Nurdin, “Sekarang mobil itu mau dipakai atau dijual?” Nurdin pun menjawab bahwa dirinya berniat menjual mobil tersebut. “Tapi saya sendiri bingung pak mau dijual kemana?” sergah Nurdin. Sambil tersenyum atasannya bertanya, “Mau dilepas berapa pak Nurdin? Kalau 600 juta kira-kira mau dilepas gak?” Nurdin kaget mendengarnya. Kemudian ia berniat menegaskan apa yang baru saja ia dengar dari mulut atasannya, “Memangnya bapak mau membeli mobil saya dengan harga segitu?” “Ya… saya cuma tanya saja. Kebetulan saya punya tabungan sejumlah itu. Kalau pak Nurdin mau… saya juga mau membelinya!” Sekali lagi Nurdin bersyukur kepada Allah dalam batinnya. Langkah yang tadinya ia kira bakal sulit dalam menjual mobil mewahnya, rupanya dengan begitu mudah Allah Swt wujudkan dengan harga yang ia setujui. Sambil tersenyum dan berdiri, Nurdin menyalami tangan atasannya dan ia katakan bahwa ia setuju dengan nilai yang ditawarkan atasannya.
Subhanallah walhamdulillah…..!
Dengan uang yang didapat, akhirnya Nurdin dan istrinya mewujudkan niat berangkat haji ke Baitullah dengan layanan sebuah ONH Plus. Uang yang tersisa, Alhamdulillah, ia gunakan untuk membangun sebuah rumah yang bernilai kurang lebih Rp 400 juta.
Sungguh, bila Allah Swt telah berkehendak untuk memudahkan jalan seseorang. Maka tiada lagi yang mustahil baginya. Saya kira Anda pun sering mengalaminya!
Daftar Pustaka
http://agamaadalahnasihat.blogspot.com/2010/07/al-waliy-allah-maha-melindungi_30.html
https://www.facebook.com/notes/-catatan-indahku-/bukti-2-kebesaran-allah-melindungi-umatnya-di-palestineallahu-akbarwe-love-you-p/230894496937348
https://www.facebook.com/notes/badminton-lovers/dialog-rasulullah-saw-dengan-iblis-kalau-sempet-baca-sampe-slese-karena-ini-berg/339103832780365
http://kisahmuslim.com/balasan-mengerikan-bagi-pencela-sahabat-nabi/
“ASMAUL HUSNA”
(Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam)
Disusun Oleh :
1. Elita Dewi (07)
2. Khairina Dinda Daniati (15)
3. Mochammad Wildan Maulana (18)
4. Muhammad Haris Zarkasyi (20)
5. Nindya Tresna Wiwitan (26)
6. Sekar Maulidiyah (34)
Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang – Sekolah Unggulan Terpadu (SUT)
SMA NEGERI 2 LUMAJANG
Jalan HOS Cokroaminoto 159 Lumajang (67311)
Kelompok 4 (XMIA-01)