Monday, August 9, 2021

Perhitungan Skor PPH (Pola Pangan Harapan)

 

No

Kelompok Pangan

Energi

Aktual

%Aktual

%AKE

Bobot

Skor Aktual

Skor AKE

Skor

Maksimal

Skor PPH

1

Padi-Padian

874

43,4

40,7

0,5

21,7

20,4

25,0

20,4

2

Umbi-Umbian

13

0,6

0,6

0,5

0,3

0,3

2,5

0,3

3

Pangan Hewani

509

25,2

23,7

2,0

50,4

47,4

24,0

24,0

4

Kacang-Kacangan

134

6,6

6,2

2,0

13,2

12,4

5,0

5,0

5

Sayur dan Buah

70

3,5

3,3

5,0

17,5

16,5

1,0

1,0

6

Biji berminyak

12

0,6

0,6

0,5

0,3

0,3

10,0

0,3

7

Lemak dan Minyak

235

11,7

10,9

0,5

5,9

5,5

2,5

2,5

8

Gula

36

1,8

1,7

0,5

0,9

0,9

30,0

0,9

9

Lainnya

134

6,6

6,2

0

0

0

0

0

Jumlah

2017

100

93,9

 

110,2

103,7

100

54,4

                     

a)      Skor PPH = Skor AKE

Jika skor AKE < Skor Mak

b)      Skor PPH = Skor Maks

Jika skor PPH > Skor Maks

 

 

Wednesday, June 30, 2021

 

No.         Kutipan Idiom    Makna Idiom

1.            Senyum Bu Mus adalah senyum getir yang dipaksakan karena tampak jelas beliau sedang cemas (LP, 2007:2).                ‘senyum yang lahir dari rasa hati yang kecewa’

2.            Ia juga diperhatikan ibunya layaknya anak emas. Mungkin karena ia satusatunya laki-laki di antara lima saudara perempuan lainnya (LP, 2007:74).             ‘orang yang paling disayangi’

3.            Sebagian yang lain diam terpaku, mulutnya ternganga, ia diselubungi kabut dengan tatapan mata yang kosong dan jauh (LP, 2007:104).         ‘tidak bisa berkata apa-apa’

4.            Guru-guru yang sederhana ini berada dalam situasi genting karena Pengawas Sekolah dari Depdikbud Sumsel telah memperingatkan bahwa jika SD Muhammadiyah hanya mendapat murid baru kurang dari sepuluh orang, maka sekolah paling tua di Belitong ini harus ditutup (LP, 2007:4).          ‘keadaan yang menegangkan atau berbahaya’

5.            Yang berhasil dibawa pulang hanya tubuh yang remuk redam.... (LP, 2007:264). ‘hancur sama sekali’

6.            Ketika beliau angkat bicara, tak dinyana, meluncurlah mutiara-mutiara nan puitis sebagai prolog penerimaan selamat datang penuh atmosfer sukacita di sekolahnya yang sederhana (LP, 2007, 21—22).         ‘mulai bicara’

7.            Intonasinya lembut membelai-belai kalbu dan Mahar memaku hati kami dalam rasa pukau menyaksikannya menyanyi sambil menitikkan air mata (LP, 2007:137).       ‘menciptakan rasa yang mendalam dalam hati’

8.            Tak mengapa tujuan tak tercapai asal tak jatuh nama dalam debat kusir (LP, 2007:264).   ‘debat yang tidak disertai alasan yang masuk akal’

9.            Kami menanti liku demi liku cerita dalam detikdetik menegangkan dengan dada berkobar-kobar ingin membela perjuangan para penegak Islam (LP, 2007:23).    ‘semangat yang menyala-nyala dengan hebatnya’

10.          Sifatnya yang utama: penuh perhatian dan kepala batu. Maka, tak ada yang berani bikin gara-gara dengannya karena ia tak pernah segan mencakar (LP, 2007:75).         ‘tidak mau mengikuti nasihat orang lain’

 

BAB I

Pendahuluan

 

1.1  Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan manusia. Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin dalam Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar dan memiliki sumber daya alam dan sumber pangan yang beragam, Indonesia seharusnya dapat memenuhi kebutuhan pangannya secara berdaulat dan mandiri.

Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan cara memproduksi pangan sendiri melalui kegiatan budidaya. Kegiatan budidaya di bidang peternakan telah membuka peluang berwirausaha. Peluang wirausaha di bidang budidaya unggas petelur sangat besar, karena telur adalah panga pokok sebagai sumber utama protein dan lemak hewani bagi masyarakat.

Saat ini tantangan untuk memenuhi kebutuhan pangan semakin besar. Jumlah penduduk yang terus bertambah perlu diiringi dengan usaha meningkatkan produksi pangan. Budidaya ternak unggas menjadi salah satu usaha untuk memproduksi pangan, khususnya telur.

Peluang wirausaha di bidang budidaya peternak unggas petelur sangat besar karena kebutuhan telur untuk memenuhi nutrisi masyarakat sangat tinggi. Hal ini menjadikan wirausaha dibidang budidaya ternak unggas petelur sangat menarik. Oleh karena itu, perlu diketahui proses budidaya ternak unggas petelur untuk memaksimalkan produk yang dihasilkan dengan meminimalisir biaya yang digunakan.

 

 

1.2  Tujuan

1.2.1        Untuk mengetahui cara budidaya ayam petelur.

1.2.2        Untuk mengetahui cara membuat produk ayam petelur yang dihasilkan agar lebih disukai konsumen.

1.2.3        Untuk mengetahui cara menghasilkan pangan yang sehat dan higienis.

 

1.3  Peluang Pasar

Usaha budidaya ayam petelur sangat menjanjikan karena hasil dari usaha budidaya tersebut dapat dikatakan sebagai salah satu bahan kebutuhan pangan manusia yang dibutuhkan dalam keseharian.  Telur ayam sendiri hingga saat ini masih banyak yang membutuhkan, terlebih akhir-akhir ini diketahui bahwa pasokan telur ayam negeri sendiri pada saat ini masih dirasa kurang memenuhi permintaan pasar yang relatif tinggi dan terus meningkat.

Namun selain telur, kotoran ayam dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang, media pakan bagi ikan seperti ikan lele dan juga bahan pembuatan biogas. Bulu – bulunya juga bisa digunakan untuk berbagai keperluan diantaranya kelut atau alat kebersihan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

ANALISIS BIAYA

2.1 Biaya Tetap

No

Barang

Harga/biji

Kuantitas

Jumlah

1

Kandang Battery per 5 ayam

Rp. 100.000,-

40

Rp. 4.000.000,-

2

Selang

Rp. 5.000,-

2 meter

Rp. 10.000

3

Sekop

Rp. 40.000,-

1

Rp. 40.000,-

4

Lampu

Rp. 10.000,-

4

Rp. 40.000,-

5

Listrik

 

 

Rp. 10.000,-

6

Air

 

 

 

 

2.2 Biaya Variabel

No

Barang

Harga

Kuantitas

Jumlah

1

Pakan

 

 

 

2

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PELAKSANAAN WIRAUSAHA

3.1 Penentuan lokasi kandang

Lokasi kandang ditetapkan di Desa Bagorejo, Gumukmas Jember. Lokasi kandang yang bertempat jauh dari perkotaan dan ditepi sawah. Lokasi tersebut dipilih karena daerah persawahan cocok untuk dijadikan lahan peternakan karena jauh dari pemukiman sehingga tidak mengganggu masyarakat sekitar.

3.2 Pemilihan Jenis Unggas

Unggas yang kita pilih untuk dijadikan budidaya adalah Ayam Petelur yang berjenis Leg Horn atau ayam ras yang bertipe Platinum. Alasan dipilihnya jenis unggas tersebut karena mutu telur yang dihasilkan sangat baik, masa bertelur lebih produktif dan lebih tahan terhadap penyakit.

3.3 Pelaksanaan Budidaya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

RENCANA PEMASARAN PRODUK HASIL BUDIDAYA

Produk yang dihasilkan dari peternakan kami akan kami pasarkan melalui berbagai macam pemasaran. Yaitu :

1.      Hasil produksi yang dihasilkan telah direncanakan akan dipesan oleh rekan kerja kami PT Mayo.
Karena telur hasil ayam Leg Horn tipe Platinum terkenal berkualitas tinggi, maka sesuai kontrak kerja yang telah disepakati, kami akan mengirim 100 telur tiap hari untuk diproduksi menjadi mayonnaise sehingga meningkatan nilai jual telur.

2.      Sisa telur yang dihasilkan akan dikumpulkan dan akan dijual kepada pengepul atau masyarakat yang berminat membeli hasil telur

3.      Produk lain yang berbentuk tahi ayam akan dijual kepada petani sekitar.
  

 

 

KATALOG MENU BALITA

  KATALOG A.       Nasi -Nasi merah -Nasi tim - Nasi tim beras merah - Bubur nasi B.       Ayam -Bola-bola ayam kuah -Siomay...