Monday, October 30, 2017

Maraknya Plagiasi pada Kalangan Mahasiswa

Maraknya Plagiasi pada Kalangan Mahasiswa
(Oleh : Nindya Tresna Wiwitan )

Mahasiswa tidak terlepas dari tugas–tugas kuliah. Mahasiswa sering mendapatkan tugas untuk membuat karangan, makalah, artikel, karya tulis ilmiah, hingga skripsi. Mahasiswa membutuhkan sumber–sumber yang akurat sebagai referensi atau bahan untuk mengerjakan tugasnya.
(ahins.web.id)

Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi semakin maju. Banyak informasi dapat didapatkan secara mudah. Misalnya saja internet, segala informasi berada di dalamnya. Mahasiswa dapat mengambil referensi dari jurnal online, buku online, dan lain sebagainya. Namun, dengan adanya karakter mahasiswa yang selalu ingin terselesaikan dengan cepat akan memicu terjadinya plagiasi.
Mahasiswa sebagai seorang akademisi dituntut untuk bertindak searah dengan kapasitasnya sebagai seorang intelektual, sebagaimana yang telah terangkum di dalam tri dharma perguruan tinggi (Pradiansyah, 2015:1). Dengan maraknya plagiasi, mahasiswa sebagai  agen perubahan sudah sepatutnya memberantas dan menghilangkan budaya plagiasi.
Listyani et al (2015:2) mengemukakan, “plagiat merupakan perbuatan yang dilarang dalam dunia pendidikan karena plagiat adalah suatu bentuk tindakan yang dapat dikatakan sebagai mencuri karya orang lain.”
Widyartono (2017:6) menyatakan, “tindakan plagiat dapat terjadi karena tiga hal. Pertama, ketidaktahuan dalam pengolahan informasi. Yang menjadi persoalan adalah ketidaktahuan bagaimana cara pengolahan informasi/referensi. Kedua, kelupaan. Penulis terkadang lupa mencantumkan daftar isi. Ketiga, kesengajaan. Faktor inilah yang tidak dapat ditoleransi karena pendapat, tabel, dan gambar milik orang lain diakui begitu saja dengan sengaja. Dalam hal ini, tidak ada upaya untuk menghargai karya atau pikiran orang lain.”
Dengan maraknya terjadi plagiasi di kalangan mahasiswa, maka dibutuhkan matakuliah yang dapat memberantas terjadinya plagiasi, salah satunya yaitu mata kuliah Bahasa Indonesia. Di dalam matakuliah ini mahasiswa diajarkan cara menulis yang baik dan benar tanpa adanya plagiasi. Mahasiswa tentunya juga diajari menulis kutipan dan akhir riset atau daftar rujukan yang benar.
Selain itu, ada beberapa pencegahan terjadinya plagiasi. Antara lain menggunakan software anti plagiat. Dengan memindai menggunakan software anti plagiat, dosen akan mengetahui berapa kadar plagiasi mahasiswanya. Selain mengingatkan karena kadar plagiasinya masih kecil dan dapat ditolerir, dosen juga berhak memberi hukuman ringan hingga hukuman yang berat sehingga dapat menimbulkan efek jera pada mahasiswa yang masih melakukan plagiat. Dengan itu, mahasiswa tidak akan mengulanginya lagi dan mengerjakan tugas–tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan terjaga keasliannya.
Daftar Pustaka
Widyartono, Didin. 2017. Panduan Menuis Karya Ilmiah di Perguruan Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang
Pradiansyah, Aditya. 2015. Makna Plagiarisme Bagi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. (http://eprints.ums.ac.id). Diakses 29 Oktober 2017.
Listyani, Refti Handini. 2015. Plagiarisme Di Kalangan Mahasiswa. Paradigma.Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015. (jurnalmahasiswa.unesa.ac.id). Diakses 29 Oktober 2017.

No comments:

Post a Comment

KATALOG MENU BALITA

  KATALOG A.       Nasi -Nasi merah -Nasi tim - Nasi tim beras merah - Bubur nasi B.       Ayam -Bola-bola ayam kuah -Siomay...