MODUL
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
PERENCANAAN
PENYULUHAN
Untuk
memenuhi tugas matakuliah Pendidikan dan Pelatihan Gizi
yang
dibina oleh Bapak B. Doddy Riyadi SKM, MM
KELOMPOK 1
1. |
Alfa Laili R. |
(P17111171001) |
9. |
Linda R. |
(P17111171009) |
2. |
Yoan A. |
(P17111171002) |
10. |
Nathasya A.D. |
(P17111171010) |
3. |
Santy O. |
(P17111171003) |
11. |
Ulul A.M. |
(P17111171011) |
4. |
Apriani S.H. |
(P17111171004) |
12. |
‘Alaa Q.W. |
(P17111171012) |
5. |
Nindya T.W. |
(P17111171005) |
13. |
Afdhalia R.S. |
(P17111171013) |
6. |
Risa M. |
(P17111171006) |
14. |
Karunia D.D. |
(P17111171014) |
7. |
Novanda R.D. |
(P17111171007) |
15. |
Masithah N.S. |
(P17111171015) |
8. |
Ila M. |
(P17111171008) |
16. |
Naufalia P.A.P |
(P17111171016) |
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA
TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
JANUARI 2020
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan
hidayahNya dan tak lupa shalawat serta salam kami curahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari jaman gelap ke jaman terang
benderang seperti sekarang ini, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
Modul “Perencanaan Penyuluhan” dalam mememnuhi tugas mata kuliah Pendidikan dan
Pelatihatn Gizi. Sehubungan dengan selesainya makalah ini, kami ingin
mengucapkan terimakasih kepada Bapak B. Doddy Riyadi., SKM., MM., selaku dosen
Mata Kuliah Pendidikan dan Pelatihan Gizi.
Pendidikan dan pelatihan gizi saat ini merupakan salah
satu intervensi yang perlu dilakukan dalam menangani permasalahan gizi di
masyarakat. Salah satu contoh atau bentuknya adalah penyuluhan. Seperti yang
kita tahu penyuluhan meruapakan serangkaian kegiatan yang cukup besar dengan
bentuk edukasi kepada masyrakat. Maka dari itu perlu perencanaan yang matang
dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu modul ini dibuat untuk membahas tentang
perencanaan penyuluhan.
Kami menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.
Malang, Januari 2020
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar .......................... 2
Daftar Isi.......................................................................... 4
A. Tujuan....................................................................... 5
B. Definisi...................................................................... 5
C. Dasar Pemikiran...................................................... 6
D. Prakondisi
Perencanaan Penyuluhan Gizi.............. 9
E. Syarat Perencanaan Penyuluhan Gizi................... 10
F. Langkah
Perencanaan Penyuluhan....................... 12
G. Satuan
Penyuluhan................................................ 25
Daftar Pustaka.............................................................. 27
A. TUJUAN
a.
Tujuan
Umum
Modul ini bertujuan untuk mengetahui
tentang perencanaan penyuluhan.
b.
Tujuan
Khusus
1.
Mengetahui
definisi perencanaan penyuluhan.
2.
Mengetahui
dasar pemikiran dalam perencanaan penyuluhan.
3.
Mengetahui
prakondisi perencanaan penyuluhan.
4.
Mengetahui
syarat perencanaan penyuluhuhan.
5.
Mengetahui
langkah-langkah perencanaan penyuluhan.
6.
Mengetahui
satuan penyuluhan.
B. DEFINISI PERENCANAAN PENYULUHAN
Penyuluhan
gizi menurut Suharjo (2003) adalah pendekatan edukatif yang menghasilkan
perilaku individu / masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan/mempertahankan
gizi baik.
Dengan
kata lain, penyuluhan gizi merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan
cara menyebarkan peran, menanamkan keyakinan, sehingga masyrakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
ada hubungannya dengan kesehatan.
Dalam
perencanaan penyuluhan gizi yang perlu diperhatikan salah satunya adalah
analisa kebutuhan. Analisa kebutuhan merupakan kondisi yang harus dipenuhi
bdalam suatu kegiatan, dimana dalam kegiatan tersebut kita harus
mempertimbangkan berbagai kebutuhan yang diperlukan. Seprti halnya dalam suatu
penyulhan kita membutuhkan: poster, alat peraga, lcd projector, microphone,
speaker, media gambar, dan tempat untuk melakukan penyuluhan.
C. DASAR
PEMIKIRAN
Menurut
Supariasa (2016), mengatakan bahwa penyuluhan gizi merupakan salah satu program
gizi pada khususnya dan program kesehatan pada umumnya. Penyuluhan gizi tidak dapat
berdiri sendiri dengan program kesehatan lainnya. Beberapa dasar yang melandasi
penyuluhan gizi adalah:
1. Penyuluhan gizi merupakan
bagian integral dari program gizi dan kesehatan. Kegiatan penyuluhan gizi
diawali dengan kegiatan perencanaan penyuluhan gizi tersebut.
2. Perencanaan penyuluhan
merupakan kegiatan tim. Hal itu berarti melibatkan banyak pihak. Pihak-pihak
yang terlibat pada umumnya terdiri atas pimpinan program yang akan didukung,
seperti kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Pihak lain yang juga terlibat adalah petugas gizi, yaitu kepala
Seksi Gizi di Dinas Kesehatan Provinsi dan kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan di
Kabupaten/Kota sebagai pelaksana program penyuluhan gizi. Tim lain yang juga
terlibat adalah pelatih atau petugas penyuluh gizi. Petugas penyuluh gizi pada
umumnya adalah para ahli gizi di Dinas Kabupaten/Kota maupun ahli gizi yang ada
di Puskesmas. masyarakat pada umumnya juga dilibatkan dlam perencanaan
penyuluhan gizi. Keterlibatan masing-masing pihak sangat tergantung pada
tingkat administrasi petugas itu berada dan tergantung juga pada kebutuhan
penyuluhan tersebut.
3. Perencanaan penyuluhan gizi
harus didasarkan pada pengetahuan yang cukup tentang, sebagai berikut:
a. Masalah gizi yang akan
ditanggulangi
b. Program gizi yang akan
ditunjang
c. Daerah yang membutuhkan
penyuluhan gizi
d. Sasaran penyuluhann gizi
e. Sarana dan prasarana yang
diperlukan
f. Cara membuat perencanaan
penyuluhan gizi yang baik
g. Dasar-dasar penyuluhan gizi
4. Evaluasi, penyuluhan
perencanaan gizi yang baik sudah harus mengandung unsur evaluasi atau
penilaian. Penilaian tersebut meliputi unsur individu yang akan menilai, materi
yang akan dinilai, waktu pelaksanaan penialian, instrument penialaian, standar
penilaian, dan lain-lain.
D. PRAKONDISI PERENCANAAN
PENYULUHAN GIZI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
prakondisi merupakan kondisi yang menjadi ata dapat diajsikan landasan bagi
suatu proses usaha, pelaksanaan pembangunan, perdamaian, revolusi,
pemberontakan, dan sebagaianya atau disebut dengan prasyarat.
Sebelum merencanakan penyuluhan gizi, ada
beberapa hal yang perlu dikondisikan agar memperoleh atau menghasilkan
perencanaan penyuluhan gizi yang baik. Tim yang terlibat dalam perencanaan
penyuluhan gizi harus memiliki komunikasi yang baik dan mempunyai pemahaman
yang sama tentang segala sesuatu mengenai penyuluhan gizi. Prakondisi yang
harus dilakukan, antara lain:
1.
Presepsi dan pengertian yang sama antara
pemimpin program dan pelaksana program terhadap penyuluhan gizi
2.
Dukungan positif dari pimpinan program dan
tokoh masyarakat
3.
Penyediaan anggaran yang cukup untuk
penyuluhan gizi
4.
Penyediaan alat bantu / media penyuluhan gizi
5.
Penyediaan tenaga penyuluh gizi yang sudah
terlatih
6.
Unit-unit penyuluhan gizi yang berfungsi
dengan baik
7.
Persiapan sasaran penyuluhan gizi
E. SYARAT PERENCANAAN PENYULUHAN GIZI
Seorang perencana (planner) penyuluhan gizi berharap semua
yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik dan dengan tingkat
keberhasilan yang tinggi. Agar perencanaan penyuluhan gizi dapat dilakukan
dengan baik, syarat perencanaan gizi yang harus dipenuhi adalah :
1.
Materi
yang akan disampaikan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Apabila materi
penyuluhan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tingkat kehadiran sasaran untuk
mengikuti penyuluhan sangat tinggi. Oleh sebab itu, seorang perencana
penyuluhan gizi harus dapat membaca kebutuhan masyarakat.
2.
Sesuai
dengan kebutuhan program. Banyak jenis program gizi, antara lain yaitu
memasyarakatkan penggunaan garam beryodium, pemberian makanan tambahan anak
sekolah (PMT-AS), peningkatan status gizi masyarakat dan gizi seimbang.
Keberhasilan program tersebut salah satunya ditentukan oleh adanya penyuluhan
gizi. jadi, penyuluhan gizi sesuai dengan kebutuhan program.
3.
Praktis
dan dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi masyarakat setempat (feasible dan flexible). Praktis berarti perencanaan gizi dapat dilaksanakan
sesuai dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat yang meliputi alat dan
bahan, tenaga, dan anggaran. Praktis juga mempunyai makna bahwa materi
penyuluhan buka ilmu gizi lanjutan tetapi ilmu gizi yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
4.
Kebijakan
harus mendukung. Peraturan perundang-undangan yang ada tidak bertentangan
dengan program gizi pada umumnya, dan penyuluhan gizi pada khususnya. Dokumen
kebijakan program gizi tercantum pada Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang
rencana kesehatan dan rencana strategi (Renstra) pembangunan kesehatan, serta
dokumen lain yang terkait.
F. LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN PENYULUHAN
Terdapat 9
langkah penyuluhan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan, 9 langkah
tersebut adalah mengenal masalah, masyarakat dan wilayah; menentukan prioritas
masalah; menentukan tujuan penyuluhan;menentukan sasaran penyuluhan; menetukan
materi atau isi penyuluhan; menentukan metode penyuluhan; menentukan alat
peraga; menyususn rencana penilaian; dan menyususn rencana pelaksanaan.
1) Mengenal Masalah, Masyarakat, dan Wilayah dan Prioritas
Masalah
a.
Mengenal Masalah, Masyarakat, dan Wilayah
Mengenal masalah gizi yang akan di tanggulangi merupakan
langkah awal perencanaan penyuluhan gizi. Masalah gizi dapat diperoleh dari
data sekunder, seperti laporan dinas kesehatan dan dapat juga dari dara primer
dengan cara wawancara kepada petugas kesehatan atau masyarakat. Selain itu
penting juga untuk mengenal karakteristik masyarakat yang akan diberi
penyuluhan. Karakteristik masyarakat yang harus dikenal adalah penduduk yang
rawan gizi, keadaan sosial budaya dan ekonomi, pola komunikasi dimasyarakat, sumber
daya masyarakat, dan bagaimana pengalaman masyarakat dimasa lalu sehubungan
dengan program-program gizi yang telah dilaksanakan.
Program penyuluhan gizi akan dapat dilaksanakan apabila
seorang perencana mengenal wilayah tempat penyuluhan akan dilaksanakan.
Pengenalan wilayah meliputi apakah lokasi di daerah kota atau pedesaan,
sifat-sifat wilayah, seperti musim hujan, daerah kering atau cukup air, daerah
pasang surut, dan daerah perbatasan.
b.
Menentukan prioritas masalah gizi
Menentukan prioritas harus sejalan dengan program yang
kan ditunjang. Jangan menentukan prioritas masalah secara sendiri-sendiri,
karena akan mengakibatkan program berjalan sendiri-sendiri pula. Usahakan
menentukan prioritas masalah dengan melibatkan petugas-petugas gizi yang terkait.
Petimbangan penentuan prioritas masalah adalah:
1.
Dampak yang akan ditimbulkan masalah tersebut. Semakin
besar dampak maslaha tersebut, semakin tinggi prioritasnya.
2.
Besarnya maslaah atau prevalensi masalah tersebut.semakin
besar prevalensi masalah tersebut semakin besar prioritasnya.
3.
Sumber daya yang dimiliki. Sumber dayaini meliputi tenaga
penyuluh, biaya yang tersedia, dan
sarana/prasarana yang dimiliki.
4.
Pertimbangan politis. Hal ini menyangkut nama baik
negara,provinsi dan kabupaten/kota tempat masalah itu dijumpai.
5.
Teknologi yang dimiliki. Dalam merealisasikan program
penyuluhan apakah ada teknologi yang mendukung.
6.
Feasibilitas. Apakah masalah yang akan dipecahkan dapat
dilaksanakan. Hal ini menyangkut pula kemungkinan tingkat keberhasilannya.
2) Tujuan
Penyuluhan Gizi
Dalam menentukan tujuan penyuluhan
gizi harus memenuhi syarat-syarat khusus. Departemen Kesehatan I (1985)
menyebutkan bahwa tujuan penyuluhan gizi harus jelas, realistis dan dapat
diukur. Hal ini perlu diperhatikan agar evaluasi penyuluhan gizi dilaksanakan
dengan baik.
Ditinjau dari unsur manajemen, tujuan
harus besifat SMART merupakan singkatan dari Specific, Measurable,
Achievable, Relistic, dan Timebond.
Tujuan penyuluhan gizi dapat dilihat dari 3 sudut pandang, yaitu tujuan jangka
panjang, tujuan jangka menengah, dan tujuan jangka pendek. Contoh tujuan jangka
panjang penyuluhan gizi adalah tercapainya status kesehatan yang optimal.
Tujuan penyuluhan jangka menengah adalah terciptanya perilaku yang sehat di
bidang gizi. Sementara itu, tujuan jangka pendek penyuluhan gizi adalah
tecapainya pengertian, sikap, dan norma yang positif di bidang gizi.
3) Sasaran
Penyuluhan
Sasaran penyuluhan yaitu kelompok
masyarakat yang akan mendapatkan penyuluhan. Kelompok masyarakat dapat dilihat
dari penduduk yang rawan gizi, seperti ibu hamil, ibu menyusui, penduduk yang
berpenghasilan rendah, dan kelompok lainnya yang rawan gizi, seperti anak
sekolah. Pada umumnya, yang menjadi sasaran penyuluhan tidak hanya golongan
rawan gizi saja, tetapi juga orang-orang yang berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan dan tokoh masyarakat.
Sasaran penyuluhan juga mengandung
makna apakah menggunakan pendekatan individu, kelompok, dan pendekatan massa.
Penggunakan jenis pendekatan ini ada kaitannya dengan strategi penyuluhan yang
akan digunakan.
4)
Menentukan Materi
Penyuluhan Gizi
Pertimbangan
utama dalam menentukan materi penyuluhan adalah sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Pertimbangan lain adalah disesuaikan dengan tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan serta karakteristik wilayah di tempat penyuluhan.
Materi
penyuluhan harus disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami oleh sasaran,
tidak menggunakan istilah-istilah yang susah dipahami, pesan tidak
bertele-tele, dan dapat dilaksanakan oleh sasaran sesuai dengan potensi yang
mereka miliki. Materi penyuluhan harus dikuasai oleh seorang penyuluh agar
penyuluh dapat tampil percaya diri.
5) Metode Penyuluhan
Metode
adalah cara kerja yang bersistemi untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan
guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode pendidikan kesehatan adalah setiap
cara, teknik, maupun media yang terencana yang diterapkan berdasarkan
prinsip-prinsip yang dianut dalam pendidikan kesehatan serta berdasarkan asas
komunikasi. Secara umum para pakar menyimpulkan bahwa metode pendidikan adalah
suatu cara atau teknik untuk mencapai tujuan sesuai dengan situasi dan kondisi
yang tersedia. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan pada saat penyuluhan,
yaitu:
a.
Ceramah
b.
Diskusi Kelompok (Disko)
c.
Diskusi Panel
d.
Curah Pendapat (Brainstorming)
e.
Demonstrasi
f.
Bermain Peran
g.
Simulasi (Permainan)
h.
Meninjau Lapangan (Field Trip)
i.
Studi Kasus (Case Study)
j.
Simposium
Cara
untuk memilih metode ditentukan oleh penerapan analisis situasi dari
karakteristik semua komponen dalam pendidikan dan penyuluhan gizi. Tujuan yang
ingin dicapai yaitu jika tujuan pendidikan hanya untuk mengubah pengetahuan
atau pemahaman saja, dapat digunakan metode ceramah, seminar, dan presentasi.
Apabila tujuan pendidikan untuk mengubah sikap dapat digunakan metode diskusi
kelompok, bermain peran, dan konsultasi. Jika tujuan pendidikan adalah mengubah
keterampilan, metode yang dapat dipilih adalah studi kasus, learning by doing, dan demonstrasi.
6) Media Penyuluhan
A.
Pengertian
Alat peraga atau
media dapat diartikan dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas
media dapat berupa orang, material atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi
tertentu, sehingga memungkinkan klien memperoleh pengethauan, keterampilan,
atau sikap yang baru. Dalam pengertian ini, konselor/penyuluh, buku, dan
lingkungan termasuk media. Dalam arti sempit, yang termasuk media adalah
grafik, foto, gambar, alat mekanik dan elektronik yang dipergunakan untuk
menangkap, memproses dan menyampaikan informasi visual atau verbal.
Menurut Santoso
Karo-Karo (1984) yang dimaksud dengan alat peraga dalam pendidikan kesehatan
adalah semua alat, bahan, atau apapun yang digunakan sebagain media untuk
pesan-pesan yang akan disampaikan dengan maksud untuk lebih mudah memperjelas
pesan atau untuk lebih memperluas jangkauan pesan.
B.
Manfaat Alat Peraga
Manfaat alat
peraga yang paling utama adalah memperjelas pesan-pesan yang akan disampaikan ,
dan disamping itu pula alat peraga dapat menambang efektivitas proses
pendidikan dan konseling gizi. Menurut Depkes (1982) secara perinci manfaat
alat peraga adalah :
1.
Menumbuhkan minat kelompok sasaran.
2.
Membantu kelompok sasaran untuk mengerti lebih baik.
3.
Membantu kelompok sasaran untuk dapat mengingat lebih
baik.
4.
Membantu kelompok sasaran untuk meneruskan apa yang telah
diperoleh kepada orang lain.
5.
Membantu kelompok sasaran untuk menambah dan membina
sikap baru.
6.
Merangsang kelompok sasaran untuk melaksanakan apa yang
telah dipelajari.
7.
Dapat membantu mengatasi hambatan bahasa.
8.
Dapat mencapai sasaran lebih banyak.
9.
Membantu kelompok sasaran untuk belajar lebih banyak.
C.
Jenis Alat Peraga
Jenis-jenis alat
peraga dapat dipandang dari berbagai sudut. Hal ini tergantung darimana kita
meliharnya.
1. Audio Visual Aids
(AVA)
a.
Visual Aids
·
Nonprojected
Papan tulis, buku, diklat, brosur, poster, leaflet, dll.
·
Projected
Slides, film strip, movie film, transparasi.
2.
Rumit dan Sederhana
a.
Rumit
Contoh alat
peraga rumit yaitu, film, film strip, dan lain-lain, yang dalam penggunaannya
membutuhkan proyektor yang relatif mahal.
b.
Sederhana
Contoh alat
peraga sederhana yaitu, dapat dibuat sendiri, bahan-bahan mudah didapat, dan
dapat dibuat oleh tenaga setempat. Contoh alat peraga sederhana adalah poster,
leaflet, model, lembar balik, boneka/wayang, dan papan tulis.
D.
Syarat Alat Peraga
a.
Harus menarik
Menarik dapat
dilihat dari desain atau tata letak, pewarnaan, isi pesan dan bahan alat peraga
tersebut tidak mudah rusak.
b.
Disesuaikan dengan sasaran didik
Sasaran didik
dalam pendidikan dan konseling gizi berbeda-beda. Sasaran dapat dilihat dari
segi umur, dari suku daerah dan dapat dilihat dari segi latar belakang budaya
dan pengalamannya.
c.
Mudah ditangkap, singkat dan jelas.
Alat peraga yang
baik tidak boleh menimbulkan multi-interpretasi dan persepsi yang berbeda-beda.
Bahasa yang digunakan disesuaikan dengan tempat alat peraga tersebut digunakan.
Gunakan bahasa/kata yang singkat dan jelas.
d.
Sesuai dengan pesan yang hendak disampaikan.
Pesan dapat
disajikan dalam bentuk gambar dan kata-kata. Antara gambar dan kata-kata harus
sesuai dan saling berhubungan. Ingat pesan tersebut mengacu pada tujuan alat
peraga tersebut.
e.
Sopan
Alat peraga
tersebut tidak boleh melanggar norma, etika dan budaya yang ada ditempat alat
peraga tersebut digunakan. Pelanggaran norma, misalnya penampilan gambar porno.
7) Rencana Penilaian
(Evaluasi)
Suatu perencanaan yang baik harus
memiliki rencana penilaian sebagai sistem evaluasi yang akan dilaksanakan. Hal
hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penilaian, antara lain:
1.
Tujuan
harus dinyatakan secara jelas dengan menyantumkan waktu, tempat, dan kelompok
sasaran yang akan dievaluasi.
2.
Mencantumkan
indikator evaluasi yang dapat menjadi kriteria suatu penyuluhan dikatakan
berhasil, kurang berhasil, dan tidak berhasil.
3.
Jenis
kegiatan yang akan dievaluasi.
4.
Metode
dan instrumen yang akan digunakan untuk evaluasi.
5.
Siapa
petugas yang akan mengevaluasi dan bagaimana persiapan petugas tersebut.
6.
Sarana
dan prasarana yang digunakan dalam evaluasi.
7.
Bagaimana
rencana umpan balik hasil evaluasi penyuluhan gizi.
8) Rencana Jadwal Pelaksanaan
Untuk memudahkan pelaksanaan, perlu dibuat jadwal
penyuluhan gizi secara keseluruhan.
Jadwal itu meliputi kegiatan pokok yang dilaksanakan dan waktu pelaksanaan
kegiatan tersebut. Secara detail, masing-masing kegiatan dapat direncanakan
siapa petugas yang akan menyuluh, dimana penyuluhan itu dilaksanakan, apa
materi penyuluhan, metode yang digunakan, alat peraga yang dibutuhkan, dan
siapa penanggung jawab kegiatan tersebut.
Konsep jadwal secara umum dari program penyuluhan
gizi di suatu lembaga dapat digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 1. Jadwal
Pelaksanaan Penyuluhan
No. |
Kegiatan |
Waktu
(bulan ) |
Keterangan |
||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
|
|
|||
1. |
Rapat panitia |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. |
Pertemuanlintas sektordan program |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3. |
Perizinan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4. |
Pelaksanaanpenyuluhan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5. |
Dan seterusnya |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
G. Satuan Penyuluhan
SATUAN ACARA
PENYULUHAN
Pokok
Pembahasan |
: |
Topik yang akan dibahas saat penyuluhan |
Sub
Pokok Pembahasan |
: |
Uraian dari pokok pembahasan |
Sasaran |
: |
Orang yang akan diberi penyuluhan |
Jam |
: |
Waktu pelaksanaan penyuluhan |
Waktu |
: |
Lama waktu penyuluhan |
Tanggal |
: |
Tanggal pelaksanaan penyuluhan |
Tempat |
: |
Tempat pelaksanaan penyuluhan |
Penyuluh |
: |
Orang yang memberikan penyuluhan |
1. Tujuan
Instruksional Umum (TIU)
Tujuan
yang ingin dicapai setelah dilaksanakan penyuluhan. Tujuan harus relevan dengan
pokok pembahasan.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Penjabaran
dan spesifikasi dari tujuan instruksional umum. Poin-poin TIK harus relevan
dengan sub pokok pembahasan.
3. Materi
Penyuluhan
Uraian dari pokok
pembahasan yang relevan dengan TIK.
4.
Metode Penyuluhan
Metode
yang akan digunakan saat melaksanakan penyuluhan.
5.
Alat Peraga
Alat
penunjang tercapainyaa tujuan instruksional. Pemilihan alat peraga harus
relevan dengan tujuan instruksional, kondisi, dan situasi yang ada.
6. Evaluasi
Cara
untuk mengukur apakah tujuan sudah tercapai atau belum.
7.
Sumber
Buku yang dipakai sebagai sumber materi penyuluhan.
Penulisan meliputi nama penulis, tahun terbit, judul buku, kota terbit, dan
penerbit.
8.
Lampiran Materi
Lampiran
isi materi yang akan dibahas saat melaksanakan penyuluhan
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas,
RF. 2018. Menyusun Satuan Acara
Penyuluhan, (http://ronafiryalilyas.blogspot.com/2018/11/menyusun-satuan-acara-penyuluhan.html?m=1),
diakses pada 3 Februari 2020
Supariasa, I Dewa Nyoman. 2016. Pendidikan dan Konsultasi Gizi. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
SOAL:
1.
Kepala
Desa Pandean akan mengadakan program untuk meningkatkan kesehatan warganya.
Dalam kegiatannya kepala desa akan mengundang ahli gizi dari puskesmas untuk
memberikan penyuluhan kepada warganya tentang pola hidup sehat. Sebelum
merencanakan progam kepala desa harus mengetahui
prioritas masalah gizi. Dampak apa yang terjadi jika kepala desa tidak
mengetahui prioritas masalah gizi?
a.
Semakin
kecil dampak masalah
b.
Semakin
besar dampak masalah
c.
Masalah
terselesaikan
d.
Tidak
terjadi apa-apa
e.
Warga
semakin sehat
2.
Berikut
ini yang merupakan pendekatan yang dilakukan untuk penyuluhan di masyarakat
adalah…
a.
Pendekatan
kuratif
b.
Pendekatan
preventif
c.
Pendekatan
karatif
d. Pendekatan
edukatif
e.
Pendekatan
edukatif dan preventif
3.
Memberikan
pendidikan dengan cara menyebarkan peran, menanamkan keyakinan, sehingga
masyrakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Kalimat di atas
merupakan…. Dari penyuluhan gizi.
a.
Prinsip
b. Pengertian
c.
Dasar
pemikiran
d.
Sasaran
e.
Analisa
kebutuhan.
4.
Seorang
penyuluh wajib menguasai aspek pengetahuan dalam perencanaan penyuluhan
gizi. Dalam melakukan penyuluhan perlu
diperhatikan kondisi sosial budaya di suatu daerah target karena Indonesia
memiliki berbagai ragam medan geografi. Untuk melancarkan sebuah program
penyuluhan, selain media berupa leaflet,
poster, food model, audio-visual juga diperlukan alat transportasi untuk
menjangkau daerah tersebut. Aspek apakah yang dimaksud….
a. Sasaran
b.
Sarana dan prasarana
c. Masalah yang akan ditanggulangi
d. Program gizi
e. Dasar-dasar penyuluhan gizi
5.
Didalam
sebuah perencanaan program penyuluhan gizi perlu mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak. Karena dukungan pihak tersebut akan membantu jalannya program
tersebut. Selain dinas kesehatan provinsi dan kabupaten, tim yang membantu
berjalannya program penyuluhan gizi adalah…
a. Bupati/walikota
b. Gubernur
c. Pelatih
d.
Pelatih dan petugas
penyuluhan gizi
e. Dinkes dan ahli gizi
6. Joko akan melakukan acara penyuluhan di Desa Ngajum mengenai higyene
dan sanitasi. Sebelum melakukan penyuluhan Joko melakukan persiapan bersama
dengan temannya yakni menemui Bapak Kepala Desa untuk meminta izin akan
diadakan penyuluhan. Berdasarkan persiapan yang dilakukan oleh Joko maka dapat
dikatakan bahwa Joko telah melakukan prakondisi dengan tujuan
a.
Penyediaan alat bantu / media penyuluhan gizi
b. Dukungan positif dari pimpinan program dan
tokoh masyarakat
c.
Persiapan sasaran penyuluhan gizi
d.
Penyediaan tenaga penyuluh gizi yang sudah
terlatih
e.
Penyediaan anggaran yang cukup untuk penyuluhan
gizi
7.
Diko sebagai ketua pelaksana program
penyuluhan gizi yang telah ditunjuk oleh temannya mengadakan rapat untuk
melakukan persiapan perencanaan program. Agar saat proses program penyuluhan
berjalan dengan lancar tidak ada perbedaan pandangan maka hal yang harus
dilakukan oleh Diko adalah
a.
Penyediaan tenaga penyuluh gizi yang sudah
terlatih
b.
Unit-unit penyuluhan gizi yang berfungsi
dengan baik
c. Presepsi dan pengertian yang sama antara
pemimpin program dan pelaksana program terhadap penyuluhan gizi
d.
Penyediaan anggaran yang cukup untuk
penyuluhan gizi
e.
Penyediaan alat bantu / media penyuluhan gizi
8.
Sekelompok
mahasiswa Jurusan Gizi sedang melakukan penyuluhan tentang demam berdarah
disuatu desa. Pada saat itu sedang musim kemarau dan tidak banyak warga yang
datang ke penyuluhan tersebut. Hal tersebut tidak sesuai dikarenakan…
a. Materi
penyuluhan tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat
b.
Penyuluh
tidak memberikan pilihan materi dahulu kepada warga desa
c.
Perencanaan
penyuluhan dilakukan dengan sangat baik
d.
Warga
desa enggan pergi ke penyuluhan karena cuaca sedang panas
e.
Warga
desa takut disuntik oleh petugas kesehatan
9.
Salah
satu syarat-syarat perencanaan penyuluhan program gizi adalah sesuai dengan
kebutuhan program. Pada tahun 2019 Puskesmas X memiliki prevalensi tinggi
terhadap berat badan lahir rendah pada bayi. Sekelompok mahasiswa jurusan gizi
akan melakukan penyuluhan pada ibu hamil di Puskesmas X. Sebaiknya materi apa
yang dipilih?
a.
Menghindari
makan nanas, ikan, dan air kelapa hijau karena akan berdampak buruk pada janin
b. Mengkonsumsi
makanan yang mengandung tinggi zat-zat gizi makro dan mikro untuk mencegah KEK
c.
Menjaga
kebersihan pada saat musim hujan agar terhindar dari demam berdarah
d.
Ibu
hamil disarankan untuk banyak makan dan istirahat minimal 15 jam per hari
e.
Ibu
hamil disarankan untuk mengkonsumsi banyak jamu agar jain yang dikandung sehat
10.
Desa Sumber Makmur merupakan salah satu desa yang
terletak di bawah kaki gunung. Pada desa ini banyak di temukan kasus gangguan
akibat iodium pada anak-anak. Pak Anto merupakan petugas kesehatan yang
bertugas di desa sumber makmur, ia berencana melakukan penyuluhan. Setelah
dikaji ternyata kasus GAKI tersebut karena kurangnya asupan yodium. Apa tahap
perencanaan yang dilakukan Pak Anto ?
a. Mengenal masalah
b. Mengenal masyarakat
c. Mengenal wilayah
d. Mengenal warga
e. Mengenal perangkat
desa
11.
Keadaan lingkungan di Desa Sumber Makmur dekat dengan
jalan, sebagai jalur lalu lintas. Banyak sekali asap-asap motor, polutan. Di
daerah ini banyak terdapat anak-anak sekolah, bayi dan balita. Selain itu
daerah ini berada di bawah kaki gunung. Oleh karena itu, penyuluhan yang
dilakukan petugas kesehatan sangat dibutuhkan di daerah ini agar dapat
memberikan gambaran tentang pentingnya yodium bagi tubuh. Berdasarkan
penjelasan tersebut tahap perencanaan apa yang dilakukan ?
a.
Mengenal masalah
b.
Mengenal masyarakat
c. Mengenal wilayah
d.
Mengenal warga
e.
Mengenal perangkat desa
12.
Nindya
adalah seorang mahasiswa gizi, dia ingin melakukan penyuluhan gizi. Tujuan dalam
penyuluhan gizinya harus bersifat ...
a. SMART
b.
CLEVER
c.
HONEST
d.
BEAUTY
e.
HANDSOME
13.
Tujuan
jangka pendek yang akan dilakukan oleh Ahli Gizi yang akan melakukan penyuluhan
yaitu ..
a.
Tercapainya
status kesehatan yang optimal
b. Tecapainya
pengertian, sikap, dan norma yang positif
c.
Terciptanya
perilaku yang sehat
d.
Tercapainya
pengetahuan yang baik
e.
Tercapainya
perilaku sehat
14.
Di
desa Bangsri, banyak warga yang mengalami diare. Adi seorang kepala desa yang
harus siap siaga untuk melakukan penyuluhan agar wabah diare tidak semakin
bertambah banyak. Dalam hal ini yang paling penting untuk dilakukan Adi seorang
kepala desa adalah
a.
Mengumpulkan
staff untuk melakukan rapat
b. Mengumpulkan
Warga untuk menerima penyuluhan
c.
Memberikan
obat untuk warga
d.
Mengamankan
warga
e.
Mendata
warga yang terkena diare
15.
Agar materi penyuluhan tepat, dapat
berdayaguna dan efektif, sebaiknya langkah awal dilakukan ....
a.
Menentukan sasaran
b. Mentukan jadwal
c. Memilih lokasi
d. Menghitung biaya
e. Menentukan wilayah
16. Desa Sumber
Makmur merupakan salah satu desa yang terletak di bawah kaki gunung. Pada desa
ini banyak di temukan kasus gangguan akibat iodium pada anak-anak. Pak Anto,
yang merupakan petugas kesehatan di desa sumber makmur, berencana melakukan
penyuluhan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pak Anto ketika menyusun materi penyuluhan
adalah….
a.
Mengetahui
tujuan dan sasaran penyuluhan di wilayah tersebut
b. Mengetahui
karakteristik wilayah dan tujuan serta sasaran penyuluhan
c. Menyesuaikan dengan sasaran
penyuluhan
d. Mengetahui karakteristik
dan kebiasaan masyarakat
e. Mengetahui perangkat desa
17.
Penyuluhan
yang dilaksanakan di Desa Sumber Makmur mengambil topik tentang GAKI. Sebagian
besar peserta penyuluhan memiliki latar belakang pendidikan SD hingga SMP.
Dalam penyampaian penyuluhannya, Pak Anto harus…
a.
Menyampaikan
dengan bahasa yang mudah dipahami, panjang, dan tidak terburu-buru
b.
Menyampaikan
dengan bahasa yang jelas dan tidak terburu-buru
c.
Menyampaikan dalam bahasa
yang mudah dipahami serta dapat dilaksanakan sesuai potensi yang dimiliki
d.
Menyampaikan
dengan bahasa mudah dipahami, jelas, dan cepat
e.
Menyampaikan
dengan Bahasa medis, jelas, dan tidak terburu-buru
18.
Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan
dalam penyuluhan. Mahasiswa gizi Poltekkes Malang sedang melakukan penelitian
dengan tujuan untuk mengubah pengetahuan ibu mengenai pemilihan bahan makanan
yang baik untuk MP-ASI. Metode yang dapat dilakukan dalam kasus tersebut
adalah?
a.
Bermain Peran
b.
Simulasi (Permainan)
c. Ceramah
d.
Diskusi Panel
e.
Simposium
19.
Seorang dosen di suatu Universitas Kota Malang
sedang melakukan penelitian mengenai perubahan sikap ibu dalam memberikan ASI
eksklusif di Kelurahan Klojen Kota Malang. Metode penyuluhan yang dapat
digunakan untuk mengubah sikap ibu tersebut adalah?
a.
Curah Pendapat
b.
Meninjau Lapangan
c.
Studi Kasus
d. Bermain Peran
e.
Demonstrasi
20. Ibu Isyana ingin membuat
rencana penilaian penyuluhan di Posyandu Anggrek. Kelompok sasaran yang akan
dievaluasi dalam rencana penilaian tersebut adalah...
a. Ibu
Balita
b.
Siswa
sekolah dasar
c.
Orang
tua siswa
d.
Pasien
jantung
e.
Pasien
DM
21. Ibu Raisa akan melakukan evaluasi
penyuluhan di Puskesmas Kendalsari. Sebelum melakukan evaluasi Ibu Raisa
mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam evaluasi. Hal tersebut
menunjukkan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penilaian
yaitu...
a.
Tujuan
dinyatakan dengan jelas
b.
Memperhatikan
jenis kegiatan
c.
Memperhatikan
rencana umpan balik
d.
Mencantumkan
indikator evaluasi
e. Memperhatikan
sarana dan prasarana yang digunakan dalam evaluasi.
22. Mahasiswa poltekkes malang
jurusan gizi ingin melaksanakan penyuluhan gizi dalam rangka memperingati hari
gizi nasional yang akan dilaksanakan di auditorium poltekkes kemenkes
malang. Untuk memudahkan pelaksanaan apa
yang perlu dilakukan oleh panitia acara agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
pada acara tersebut dapat berjalan secara terjadwal dan terstruktur?
a.
Membuat
rencana jadwal pelaksanaan
b.
Menentukan
media yang dibutuhkan
c.
Melakukan
evaluasi
d.
Menentukan
tujuan penyuluhan
e.
Menentukan
metode penyuluhan
23. Kepala puskesmas dinoyo
malang sedang mencari bahan bahasan tentang masalah gizi yang masing ada di
Indonesia untuk disampaikan pada penyuluhan di puskesmas dinoyo kepada pasien rawat jalan di puskesmas
tersebut. termasuk rencana bagian apakah yang sedang dilakukan oleh kepala
puskesmas tersebut?
a.
Siapa
petugas yang menyuluh
b.
Materi
yang disampaikan
c.
Alat
peraga yang dibutuhkan
d.
Waktu
pelaksanaan
e.
Tempat
penyuluhan
24. Yang termasuk
dalam jenis alat/media peraga Audio Visual Aids (AVA) Nonproject adalah....
A.
Papan tulis dan buku
B.
Slides dan film strip
C.
Rumit dan sederhana
D.
Projected
E.
Menarik dan sopan
25. Yang termasuk
dalam syarat alat/media peraga adalah....
A.
Projected dan nonprojected
B.
Luas dan sempit
C.
Audio visual aids (AVA)
D.
Harus menarik dan sesuai dengan sasaran didik
E.
Sopan dan film strip
26.
Ada
delapan poin dalam satuan penyuluhan. Urutan poin-poin tesebut yang benar
adalah...
a. TIU—TIK—materi
penyuluhan—metode penyuluhan—alat peraga—evaluasi—sumber—lampiran materi
b.
TIK—TIU—materi
penyuluhan—metode penyuluhan—alat peraga—evaluasi—sumber—lampiran materi
c.
TIU—TIK—metode
penyuluhan—materi penyuluhan—alat peraga—evaluasi—sumber—lampiran materi
d.
TIU—TIK—materi
penyuluhan—metode penyuluhan—alat peraga—evaluasi—lampiran materi —sumber
e.
TIU—TIK—materi
penyuluhan—metode penyuluhan—alat peraga—sumber—lampiran materi—evaluasi
27.
Yang
merupakan penjelasan dari tujuan instruksional khusus adalah...
a.
Tujuan yang ingin dicapai setelah dilaksanakan penyuluhan. Tujuan
harus relevan dengan pokok pembahasan.
b.
Alat
penunjang tercapainyaa tujuan instruksional.
c.
Penjabaran dan
spesifikasi dari tujuan instruksional umum. Poin-poinnya harus relevan dengan
sub pokok pembahasan.
d. Uraian dari
pokok pembahasan yang relevan dengan TIK.
e. Cara untuk mengukur apakah tujuan sudah tercapai atau belum.