Friday, December 18, 2020

SOAL ANALISIS LOG-LINIER

 

TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA

ANALISIS LOG-LINIER

A.    Hasil Output Aplikasi Software SPSS

 

1.      K-Way and Higher-Order Effect

a.       Test That K-Way and Higher Order Effect Are Zero (Output 1)

 

K

df

Likelihood Ratio

Pearson

Number of Iterations

 

Chi-Square

Sig.

Chi-Square

Sig.

K-way and Higher Order Effectsa

1

959

1094.093

.002

963.704

.451

0

2

945

1081.520

.001

949.390

.454

2

3

867

995.084

.002

860.352

.557

3

4

647

787.209

.000

675.386

.213

4

5

318

439.066

.000

394.631

.002

5

6

72

59.224

.860

45.488

.994

15

 

b.      Test That K-Way Effect Are Zero (Output 2)

 

 

K

df

Likelihood Ratio

Pearson

Number of Iterations

 

Chi-Square

Sig.

Chi-Square

Sig.

K-way Effectsb

1

14

12.573

.560

14.313

.427

0

2

78

86.435

.240

89.038

.185

0

3

220

207.875

.711

184.967

.959

0

4

329

348.144

.224

280.755

.975

0

5

246

379.841

.000

349.142

.000

0

6

72

59.224

.860

45.488

.994

0

 

 

2.      Backward Elimination Statistic (Output 3)

 

Step Summary

Stepa

Effects

Chi-Squarec

df

Sig.

Number of Iterations

0

Generating Classb

x1*x2*x3*x4*x5*x6

.000

0

.

 

Deleted Effect

1

x1*x2*x3*x4*x5*x6

59.224

72

.860

15

1

Generating Classb

x1*x2*x3*x4*x5, x1*x2*x3*x4*x6, x1*x2*x3*x5*x6, x1*x2*x4*x5*x6, x1*x3*x4*x5*x6, x2*x3*x4*x5*x6

59.224

72

.860

 

Deleted Effect

1

x1*x2*x3*x4*x5

73.202

36

.000

9

2

x1*x2*x3*x4*x6

54.304

24

.000

10

3

x1*x2*x3*x5*x6

42.357

24

.012

16

4

x1*x2*x4*x5*x6

120.669

72

.000

13

5

x1*x3*x4*x5*x6

98.163

72

.022

11

6

x2*x3*x4*x5*x6

36.901

18

.005

15

2

Generating Classb

x1*x2*x3*x4*x5, x1*x2*x3*x4*x6, x1*x2*x3*x5*x6, x1*x2*x4*x5*x6, x1*x3*x4*x5*x6, x2*x3*x4*x5*x6

59.224

72

.860

 

a. At each step, the effect with the largest significance level for the Likelihood Ratio Change is deleted, provided the significance level is larger than .050.

b. Statistics are displayed for the best model at each step after step 0.

c. For 'Deleted Effect', this is the change in the Chi-Square after the effect is deleted from the model.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B.     INTERPRETASI

 

OUTPUT 1 (TEST THAT K WAY AND HIGHER-ORDER ARE ZERO)

Merupakan uji asosiasi dan interaksiantaravariabel yang dilibatkan. output inidigunakanuntukpengujianinteraksi pada derajat K ataulebihsamadengan nol. Denganhipotesis :

Ho : interaksi order ke-K ataulebih = 0

H1 : H̅o

·         K = 6

Ho = U123456 = 0

H1 : H̅o

Nilai Prob. 0,994 dengantingkatsignifikans i = 0,05 dimana 0,994 > 0,05 makaterima Ho yang berartitidakterdapatinteraksienamfaktordalam model.

·         K = 5

Ho = U12345 = 0

H1 : H̅o

Nilai Prob. 0,002 dengantingkatsignifikansi = 0,05 dimana 0,002 < 0,05 makatolak Ho yang berartiterdapatinteraksi lima faktordalam model.

·         K = 4

Ho = U1234 = 0

H1 : H̅o

Nilai Prob. 0,213 dengantingkatsignifikansi = 0,05 dimana 0,213 < 0,05 makatolak Ho yang berartiterdapatinteraksi lima faktordalam model.

·         K = 3

Ho = U123 = 0

H1 : H̅o

Nilai Prob. 0,557 dengantingkatsignifikansi = 0,05 dimana 0,557 > 0,05 makaterima Ho yang berartitidakterdapatinteraksitigafaktordalam model.

·         K = 2

Ho = U12 = U13 = U23 = U123 = 0

H1 : H̅o

Nilai prob. 0,454 dengantingkatsignifikansi = 0,05 dimana 0,454 > 0,05 makaterima Ho yang berartitidakterdapatinteraksiduafaktordalam model

·         K = 1

Ho = U1 = U2 = U3 = U12 = U13 = U23 = U123 = 0

H1 : H̅o

Nilai prob. 0,451 dengantingkatsignifikansi = 0,05 dimana 0,451 > 0,05 makaterima Ho yang berartitidakterdapatinteraksisatufaktordalam model.

 

OUTPUT 2 (TEST THAT K WAY EFFECT ARE ZERO)

Merupakan uji asosiasi dan interaksiantaravariabel yang dilibatkan. output inidigunakanuntukpengujianinteraksi pada derajat K samadengan nol. Denganhipotesis :

Ho : interaksi order ke-K = 0

H1 : H̅o

·         K = 1

Ho = U1 = U2 = U3 = 0

H1 : H̅o

Nilai Prob. 0,427 dengantingkatsignifikansi = 0,05 dimana 0,427 > 0,05 makaterima Ho yang berartitidakterdapatinteraksisatufaktordalam model.

·         K = 2

Ho = U12 = U13 = U23 = U123 = 0

H1 : H̅o

Nilai prob. 0,185 dengantingkatsignifikansi = 0,05 dimana 0,185 > 0,05 makaterima Ho yang berartitidakterdapatinteraksiduafaktordalam model

·         K = 3

Ho = U123 = 0

H1 : H̅o

Nilai prob. 0,959 dengantingkatsignifikansi = 0,05 dimana 0,959 > 0,05 makaterima Ho yang berartitidakterdapatinteraksitigafaktordalam model

·         K = 4

Ho = U1234 = 0

H1 : H̅o

Nilai prob. 0,975 dengantingkatsignifikansi = 0,05 dimana 0,975 > 0,05 makaterima Ho yang berartitidakterdapatinteraksiempatfaktordalam model

·         K = 5

Ho = U12345 = 0

H1 : H̅o

Nilai prob. 0,000 dengantingkatsignifikansi = 0,05 dimana 0,000 < 0,05 makatolak Ho yang berartiterdapatinteraksi lima faktordalam model

·         K = 6

Ho = U123456 = 0

H1 :H̅o

Nilai prob. 0,994 dengantingkatsignifikansi = 0,05 dimana 0,994 > 0,05 makaterima Hoyang berartitidakterdapatinteraksienamfaktordalam model

 

 

 

OUTPUT 3 (BACKWARD ELIMINATION STATISTIC)

Hasil uji di atas akan menunjukkan uji kebebasan secara parsial. Uji ini akan menunjukkan interaksi-interaksi antar model. Hasil uji diatas akan dibaca pada bagian deleted effect karena sudah dimodifikasi. Berdasarkan hasil uji diatas semua nilai Sig. < α, maka Ho ditolak yang artinya interaksi antar berbagai variable terkandung dalam model. Dalam menentukkan faktor yang ada hubungan denganfaktor lain dilihat nilai asosiasi atau prob. <α dikatakan terdapat hubungan dimana Hasil uji diatas dibaca pada bagian deleted effect dimana sudah termodifikasi. Ternyata model melibatkan enam interaksi yaitu faktor x1,x2,x3,x4,x5, dan x6. Hal ini dapat dilihat dari nilai prob. = 0,000, 0,000, 0,012, 0,000, 0,022, 0,005 yang lebih kecil dar iα = 0,05.

 

C.  KESIMPULAN

Berdasarkan uji log liner diatas dapat disimpulkan bahwa semua variable independen berhubungan dengan variable dependen yaitu tingkat hidup pekerja. Namun yang paling signifikan mempengaruhi taraf hidup pekerja adalah variabel X-5 yaitu lama bekerja. Dikarenakan pada uji hubungan dari semua faktor hanya K-5 yang mempunyai nilai paling signifikan dari semua variable independen.

 

 

 

METODE SAMPLING DAN PERENCANAAN SAMPLING

 

TUGAS STATISTIKA

Kerangka Sampling

1.      Merumuskan persoalan yang ingin diketahui.

2.      Menentukan dengan jelas batas populasi mengenai persoalan yang ingin diketahui itu..

3.      Definisikan dengan jelas dan tepat segala unit dan istilah yang diperlukan.

4.      Tentukan unit unit sampling yang diperlukan. Unit sampling adalah satuan terkecil yang menjadi anggota populasi.

5.      Tentukan dan rumuskan cara-cara pengukuran dan penilaian yang akan dilakukan.

6.      Kumpulkan, jika ada, segala keterangan tentang hal yang ingin diteliti yang pernah dilakukan masa lampau.

7.      Tentukan ukuran sampel, yakni berapa unit sampling yang harus diambil dari populasi.

8.      Tentukan cara sampling akan ditempuh agar sampel yang diperoleh representatif.

9.      Tentukan cara pengumpulan data yang mana akan dilakukan.

10.  Tentukan metode analisis mana yang akan digunakan.

11.  Lakukan sampling.

Unit Sampling

Unit sampling merupakan unit dasar dari elemen populasi yang akan dijadikan sampel, tetapi kadang – kadang dapat berdiri sendiri menjadi komponen populasi atau merupakan unit sampling dari elemen populasi atau bisa diartikan elemen yang tersedia untuk diseleksi di beberapa tahap proses sampling. contoh unit sampling dalam sampel rumah tangga, dan individu dalam rumah tangga.

METODE SAMPLING

1.      Probability Samples

a.      Systematic

Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

b.      Stratified

1)      Proportionate stratified

Stratified random sampling biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

2)      Disproportionate stratified random sampling teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional.

c.       Cluster

Teknik ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster dan bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten.

d.      Simple Random

Dinyatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

2.      Non-probability

a.      Convenience

Convenience Sampling cara mengumpulkan informasi dari elemen- elemen populasi yang tersedia dengan tidak perlu susah payah. Sebagai contoh, penelitian yang menggunakan teman-teman sekampus, tetangga, saudara-daudara sendiri sebagai responden

b.      Snowball

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak

c.       Judgment

Judgemental Sampling adalah metode pengambilan sampel dimana peneliti menentukan sampel yang diambil dengan pertimbangan bahwa sampel yang yang ditarik merupakan sampel yang paling tepat dan memberikan informasi yang akurat yang dibutuhkan peneliti.

d.      Qouta

Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

PROSES PERANCANGAN SAMPLING

            Proses perancangan sampling terdiri dari lima langkah yang saling berkaitan dengan dekat dan relevan dengan seluruh aspek proyek riset pemasaran . Karena itu , keputusan perancangan sampel harus diintegrasikan dengan seluruh keputusan lainnya dalam sebuah proyek riset . Berikut kelima langkah proses perancangan sampling :

1.      Menentukan Populasi Sasaran

Perancangan sampling dimulai dengan menentukan populasi sasaran secara spesifik . Populasi sasaran adalah kumpulan atau elemen yang memiliki informasi yang dicari oleh peneliti yang inferensi tentangnya akan dibuat . Populasi sasaran harus di defenisikan secara tepat . Defenisi populasi sasaran yang tidak tepat akan mengakibatkan riset menjadi tidak efektif dan menyesatkan . Populasi sasaran harus didefenisikan menurut elemen , unit sampling , tingkatan , dan waktu . Elemen adalah objek tentang apa atau darimana suatu informasi tertentu ingin diketahui . Unit sampling adalah elemen atau unit berisi elemen yang dapat dipilih pada tahap tertentu pada proses sampling .

2.      Tentukan Bingkai Sampling

Sebuah bingkai sampling adalah representasi elemen-elemen populasi sasaran yang meliputi sebuah daftar atau serangkaian petunjuk untuk mengidentifikasi populasi sasaran.

3.      Pilihlah Teknik Sampling

Memilih teknik sampling menyangkut beberapa keputusan yang sifatnya lebih luas . Peneliti harus menentukan  apakah akan menggunakan pendekatan sampling Bayesian atau tradisional , untuk mengambil sampel dengan atau tanpa penggantian, dan untuk menggunakan sampling nonprobabilitas atau probabilitas .

4.      Tentukan Jumlah Sampel

Jumlah sampel merujuk ke jumlah elemen yang akan dimasukkan kedalam studi . Menentukan jumlah sampel bersifat rumit dan menyangkut beberapa pertimbangan kualitatif maupun kuantitatif .

5.      Laksanakan Proses Sampling

Pelaksanaan proses sampling memerlukan spesifikasi detail mengenai keputusan perancangan sampling berdasarkan populasi , bingkai sampling , unit sampling , teknik sampling , dan jumlah sampel yang akan di implementasikan .

 

DAFTAR PUSTAKA

Sudjana. 2005. Mettoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Kurniaimam.2014.SAMPLING PERANCANGAN  DAN PROSEDUR.[online] makalah.ikurnia.com, dikutip 6 september 2018

Budiman Chandra. (1995). Pengantar statistik kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. [Online]Retrieved fromhttps://books.google.co.id/books?id=rwdnOPHtUakC&pg=PA1&dq=statistik+kesehatan&hl=id&sa=X& sqi=2&ved=0ahUKEwisttChupnPAhUFm5QKHQ8gCUkQ6AEIGjAA#v=onepage&q=statistik kesehatan&f=false , diakses 6 September 2018

Zainuddin, M. (2011). Metodologi penelitian kefarmasian dan kesehatan.Surabaya: Airlangga University Press.

 

KATALOG MENU BALITA

  KATALOG A.       Nasi -Nasi merah -Nasi tim - Nasi tim beras merah - Bubur nasi B.       Ayam -Bola-bola ayam kuah -Siomay...