Sunday, May 9, 2021

BAB V : MANUAL HANDLING & ANGKAT ANGKUT

 BAB V : MANUAL HANDLING & ANGKAT ANGKUT

5.1 Definisi dan Lingkup Manual Handling

            Suatu hal yang sangat beralsan, apabila kita harus memberikan perhatian dan pertimbangan lebih terhadap aktivitas manual handling, terutama aktivitas angkat dan angkut.nMeskipun kecelakaan kerja yang bersifat fatal akibat pekerjaan manual handling jarang terjadi, tetapi banyak sekali cedera yang terjadi berupa terkilir/kesleo atau ketegangan otot terutama pada bagian otot pinggang dan punggung.

5.1.2 Faktor-Faktor Resiko Cedera Akibat Manual Handling

- Sikap tubuh yang tidak alamiah dan dipaksakan (seperti : badan membungkuk dan memuntir ke samping, jongkok, berlutut, dll)

- Gerakan berulang (seperti : sering menjankau, mengangkat, membawa objek kerja)

- Pergerakan tenaga berlebihan (membawa atau mengangkat objek kerja yan terlalu berat)

- Sikap kerja statis (mempertahankan sikap diam untuk waktu yang lama pada satu jenis aktivitas)

- Dan lain sebagainya

5.2 Efek Pekerjaan Manual Handling

5.2.1 Gambaran Umum Tulang Belakang dan “Disc”

Sebelum dilakukan suatu identifikasi pekerjaan/ tugas-tugas atau proses kerja manual handling di lingkungan tempat kerja yang dapat menyebabkan cedera, terutama terjadinya kenyerian pada pinggang, maka hal yang sangat penting untuk diketahui adalah bagaimana tulang belakang didesain dan apa saja bagian tulang-tulang belakang terbentuk.

5.2.2 Penyebab Cedera dan Nyeri Pinggang

Cedera atau nyeri pinggang jarang sekali disebabkan karena kejadian atau kecelakaan tunggal. Pada beberapa kasus, suatu kecelakaan mungkin menyebabkan tertariknya otot. Tetapi sebenarnya otot sendiri tidak mengalami kesakitan sampai beberapa minggu atau beberapa bulan setelah aktivitas mengangkat secara repetitif atau sikap tubuh yang dipaksakan pada waktu bekerja.

5.3 Biomekanik Pada Pekerjaan Manual Handling

Biomekanik adalah studi tentang elemen tubuh manusia yang terstruktur tentang bagaiman fungsi-fungsi tubuh dan berapa banyak stres, akselerasi dan pengaruh yang terjadi. Untuk itu, seorang ergonomist sebaiknya menerapkan prinsip biomekanik untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan pekerjaan, khususnya yang berkaitan dengan manual handling dan untuk meningkatkan produktivitas itu sendiri.

5.3.1 Jenis Pergerakan Anggota Tubuh

- Positioning, pada tangan ataukaki dari satu posisi tertentu ke tempat lainnya, seperti pada saat pekerja menjangkau tombol kendali mesin

- Continuous, memerlukan pengaturan kontrol otot pada beberapa jenis otot saat bergerak

- Manipulative, melibatkan aktivitas handling pada peralatan kerja, mekaniasi alat kontrol, secara tipikal dengan menggunakan jari atau tangan

- Repetitive, suatu pergerakan yang dilakukan secara berulang-ulang

- Sequential, pergerakan independen yang terpisah di dalam suatu rangkaian proses kerja

- A static posture, terjadi saat mempertahankan segmen pada satu posisi dan perioe waktu tertentu

5.3.2 Otot-Otot

Kekuatan otot maksismum atau group otot akan sangat tergantung pada beberapa akrakteristik, sebagai berikut :

1.    Umur

2.    Jenis kelamin

3.    Kondisi fisik

4.    Keterlatihan dan

5.    Motivasi pada saat mekakukan aktivitas

5.3.3 Sistem Pengungkit (Levers)

                                    Load x Load Arm = Effort x Effort Arm

Sebuah pengungkit dapat digunakan untuk mengangkat atau menggerakkan objek lebih ceat atau dengan lebih sedikit tenaga, setelah itu dapat dilakukan dengan tanpa pengungkit bersangkutan. Persamaan diatas merupakan hukum teori pengungkit.

1)   Teori Pengungkit Pertama

Teori pengungkit pertama menempatkan fulkrum diantara “load” dan “effort”

2)   Teori Pengungkit Kedua

Menempatkan “load” diantara “effort” dan “fulkrum”

3)   Teori Pengungkit Ketiga

Menempatkan “effort” diantara “load” dan “fulkrum”

5.3.4 Hubungan Antara Kecepatan dan Power pada Pengungkit

Power akan hilang pada proporsi yang sama pada saat kecepatan terjadi. Oleh karena itu, aktivitas mengangkat dan membawa beban harus dikenali sebagai suatu aktivitas bahwa tubuh manusia tidak tepat untuk melakukannya, dan apabila memungkinkan, aktivitas tersebut harus dilakukan dengan menggunakan alat bantu mekanik yang sesuai, serta menghindarkan manusia sebagai alat angkat dan angkut manusia.

5.4 Manajemen Risiko Pekerjaan Manual Handling

5.4.1 Indentifikasi Risiko Manual handling

1. Pengecekan catatan cedera dan kecelakaan kerja di tempat

2. Wawancara dengan pekerja dan perwakilan anggota P2K3

3. Survei tempat kerja

5.4.2 Penilaian Risiko manual Handling

Aspek-aspek pekerjaan manual handling yang dapat dinilai antara lain meliputi pekerjaan yang berkaitan dengan :

-       Tindakan dan pergerakan pekerja (action and movement)

-       Layout tempat kerja dan stasiun kerja

-       Posisi dan sikap kerja

-       Durasi dan frekuensi manual handling

-       Jarak dan tempat terhadap beban yang akan dipindahkan

-       Berat beban

-       Pengerahan tenaga

-       Karakteristik beban dan peralatan kerja

-       Organisasi dan lingkungan kerja

-       Keterampilan kerja dan pengalaman kerja

-       Karakteristik personel pekerja, pakaian pekerja, dan lain-lain

Resiko cedera yang lebih spesifik yang mungkin terjasi dengan memperhitungkan kelompok faktor-faktor berikut :

1.    Tugas-tugas atau pekerjaan (Task)

2.    Beban/objek (Load)

3.    Lingkungan kerja (The working environment)

4.    Kemampuan individu (Individual Capacity)


 

5.4.3 Pengendalian Risiko Manual Handling

Pengendalian Risiko merupakan suatu proses untuk menghilangkan atau menurunkan faktor risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai sebelumnya

5.4.3.1  Rekayasa Teknik (Engineering Control) dapat dilakukan dnegan cara

a)    Penggunaan alat bantu mekanik

b)   Perbaikan layout pekerjaan

c)    Pemindahan benda-benda yang mengganggu

d)   Lingkungan kerja

e)    Buat objek kerja lebih mudah dipegang

f)    Redesain objek kerja menjadi lebih kecil atau lebih mudah

g)   Redesain pekerjaan

5.4.3.2  Pengendalian Administratif (Administrative Control)

Perbaikan administrative dapat dilakukan dengan berbagai cara :

a)      Keterlibatan organisasi pekerja

b)      Penggunaan petunjuk-petunjuk

c)      Penyediaan pekerjaan yang bervariasi

d)     Tim kerja

e)      Pertimbanga personel kerja

f)       Buat objek kerja menjadi lebih ringan

g)      Hindarkan pekerjaan manual handling yang dipaksakan

h)      Buat objek kerja menjadi lebih stabil

i)        Buat objek kerja menjadi kurang berbahaya pada saat dikerjakan

j)        Modifikasi praktek kerja

k)      Penyelenggaraan training

l)        Penyediaan wkatu pemulihan atau recovery

5.5    Implementasi Perbaikan Manual Handling (Teknik mengangkat, menurunkan, dan mengangkut beban/objek kerja secara ergonomis)

5.5.1 Jarak Horizontal Beban yang Diangkat Dari Tubuh

Berbagai karakteristik dari material dan tempat kerja yang dapat meningkatkan jarak horizontal, adlaah sebagai berikut :

-       Lebar objek (jarak di depan tubuh)

-       Material atau penghalang antara pekerja dan objek

-       Pekerjaan yang memerlukan suatu jangkauan ke depan tubuh pada saat memegang objek

-       Mengangkat objek dari lantai, dll

5.5.2 Pedoman bagi Manajemen untuk Aktivitas Angkat yang Aman

Hal-hal yang harus dipertimbangkan bagi manajemen perusahaan agar setiap aktivitas angkat yang dilakukan oleh para pekerja dapat berjalan secara lebih aman, antara lain meliputi hal- al berikut :

1)   Perlu adanya suatu perencanaan aliran proses kerja yang tepat untuk menghilangkan aktivitas angkat yang tidak perlu

2)   Perlu dilakukan pengurangan pada berat dan jarak beban/objek yang diangkat dan diturunkan

3)   Pengaturan posisi landasan objek kerja pada ketinggian yang memunkinkan pekerja dapat mengangkat dan menurunkan objek di dalam power zone pekerja

4)   Sedapat mungkin harus dihindrkan aktivitas mengangkat daan menurunkan objek secara manual dari dan ke lantai secara langsung

5)   Khusus beban yang yang tidak stabil dan atau berat, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :

-       Pengujian beban

-       Pengurangan berat beban

-       Pengisian kontainer harus penuh

-       Penggunaan alat bantu mekanik

6)   Pengurangan frekuensu angkat dan lama waktu kerja mengangkat

7)   Jika memungkinkan redesain kontainer dengan memberi tempat atau lubang pegangan yang aman.

8)   Ruang kerja harus selalu bersih dan bebas hambatan untuk memperbaiki akses material atau produk yang dikerjakan

5.5.3 Pedoman bagi pekerja untuk Aktivitas Angkat yang Aman

1) Perlu dilakukan pengecekan label pada kontainer atau pembungkus beban/objek

2) Sebelum mengangkat, selalu lakukan pengetesan terhadap beban untuk stabilitas dan berat badan

3) Untuk beban yang tidak stabil atau berat, ikuti pedoman manajemen

4) Harus ada rencana angkat yang tepat

- Gunakan sepatu kerja

- Angkat hanya semampu

- Sellau mengangkat pada power zone

- Hati-hati

- Menggunakan sarung tangan yang ukurannya tepat

5) Hindarkan posisi pinggang membungkuk

6) Pada saat mengangkat beban, perlu diperhatikan :

- Pastikan dapat memegang objek dengan aman

- Selalu menggunakan kedua tangan

- Hindari mengangkat secara mendadak

- Upayakan objek sedekat mungkin dengan badan

7) Mengangkat dan mengangkut zak yang besar dan berat

9) Perlu penyediiaan tangga portabel

10) Memperkatikan frekuensi, periode pekerja manual handling

5.5.4 Pedoman untuk Mengangkat Material dengan Alat Bantu Mekanik

- Periksa untuk ketersediaan alat bantu mekanik sebelum digunakan

- Pilih peralatan yang sesuai

- Jagan gunakan perlatan apabila pekerja belum terlatih

- Upayakan kondisi peralatan tetap baik dan aman

- Periksa perlatan secara virtual

- Gunakan ‘rolling platform’, ‘sturdy frame hand truck’, ‘pump truck’, ‘platform

truck’, ‘semi-live skid’, rak atau keranjang

5.5.5 Pedoman Modifikasi Layout Ruang Kerja

- Seluruh material yang dikerjakan harus diupayak berada apda ketinggian yang tepat

- Modifikasi dengan penggunaan sarana kerja yang dapat disetel

- Cukup ruangan untuk bergerak

- Gunakan kotak keranjang, ‘hand truck’, ‘shelf truck’

5.6 Metode Peniliaian Risiko Manual Handling

Empat faktor atau para meter stres fisik yang terjadi selama pekerjaan manual handling:

1)      Waktu (Time)

2)      Beban atau Massa (Load/Mass)

3)      Sikap tubuh (Body Posture)

4)      Kondisi selama kerja (Condition of Performing Work)

Friday, May 7, 2021

Cara Menghitung Kebutuhan Energi Atlet

 

Atlet perempuan \ tenis lapangan

U = 19 th

TB = 180 cm

BB = 70 kg

-          Tenis 3x seminggu selama 1 jam

-          Lari pagi 2x seminggu selama 1 jam

-          Aktivitas fisik ringan sedang

Hitung Kebutuhan Gizi dan Buat Rancangan Menu

A. Energi

1.       BMR = Perempuan BB 70 kg = 1516 kkal (liat tabel BMR yaa)

2.       Hitung SDA         = 10% x 1516 kkal

= 1667,6 kkal

3.       Faktor Aktivitas fisik (ringan sendang) =1,6 x 1667,6 = 2668,16 kkal

4.       Kebutuhan Energi Untuk Latihan dalam seminggu

a.       Tenis = 3 x 60 x 5 = 900 kkal

b.      Lari pagi (5,5 menit/km) = 2 x 60 x `14 = 1680 kkal

Total Kebutuhan      = 900 kkal + 1680 kkal

                                        = 2580 kkal/minggu

                Kebutuhan energi untuk aktifitas olahraga per hari = 2580/7 = 368,57 kkal

5.       Total Kebutuhan Energi per Hari = 2668,16 + 368,57 = 3036,73 kkal

B. Karbohidrat

55% x 3036,73 /4 = 417,5 gram

C. Protein

15% x 3036,73/4 = 113,87 gram

D. Lemak

30% x 3036,73/9 = 101,22 gram

 


 

Pengaturan waktu:

  1. 1 jam sblm pertandingan (100 kkal)
  2. 2-3 jam sblm pertadingan (300-400 kkal)
  3. 3-4 jam sblm pertandingan (700 kkal)

 

Thursday, April 22, 2021

FORM UJI SKALA KESUKAAN

 

Formulir Uji Skala Kesukaan (Hedonic Scale Test)

Nama Panelis                         :

Tanggal Uji                              :

Kriteria Mutu yang Dinilai        : Warna, Aroma, Rasa dan Tekstur

Instruksi                                   :

            Dihadapan saudara disajikan 3 sampel Mutu organoleptik Formulasi Kelorisbon Puree Subtitusi Daun Kelor (Moringa Oliefera) Dan Pisang Ambon (Musa Acuminata Cavendish Subgroup) Sebagai Menu MPASI (Makanan Pendamping ASI). Saudara diminta untuk memberikan penilaian terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur dengan menggunakan skala penilaian sebagai berikut:

4= Sangat suka

3= Suka

2= Tidak suka

1= Sangat tidak suka

            Setelah saudara mencicipi salah satu sampel, Saudara diminta untuk berkumur dengan air putih yang telah disediakan sebelum mencicipi sampel yang lain. Selain itu saudara juga diminta memberikan kritik dan saran terhadap sampel.

Kriteria Penilaian

Warna

Aroma

Rasa

Tekstur

 

 

 

 

 

Kritik dan Saran:

KATALOG MENU BALITA

  KATALOG A.       Nasi -Nasi merah -Nasi tim - Nasi tim beras merah - Bubur nasi B.       Ayam -Bola-bola ayam kuah -Siomay...