BAB V : MANUAL HANDLING & ANGKAT ANGKUT
5.1
Definisi dan Lingkup Manual Handling
Suatu
hal yang sangat beralsan, apabila kita harus memberikan perhatian dan
pertimbangan lebih terhadap aktivitas manual
handling, terutama aktivitas angkat dan angkut.nMeskipun kecelakaan kerja
yang bersifat fatal akibat pekerjaan manual
handling jarang terjadi, tetapi banyak sekali cedera yang terjadi berupa
terkilir/kesleo atau ketegangan otot terutama pada bagian otot pinggang dan
punggung.
5.1.2 Faktor-Faktor Resiko Cedera
Akibat Manual Handling
- Sikap tubuh yang tidak alamiah dan dipaksakan
(seperti : badan membungkuk dan memuntir ke samping, jongkok, berlutut, dll)
- Gerakan berulang (seperti : sering menjankau,
mengangkat, membawa objek kerja)
- Pergerakan tenaga berlebihan (membawa atau
mengangkat objek kerja yan terlalu berat)
- Sikap kerja statis (mempertahankan sikap diam
untuk waktu yang lama pada satu jenis aktivitas)
- Dan lain sebagainya
5.2
Efek Pekerjaan Manual Handling
5.2.1
Gambaran Umum Tulang Belakang dan “Disc”
Sebelum dilakukan suatu identifikasi pekerjaan/
tugas-tugas atau proses kerja manual handling di lingkungan tempat kerja yang
dapat menyebabkan cedera, terutama terjadinya kenyerian pada pinggang, maka hal
yang sangat penting untuk diketahui adalah bagaimana tulang belakang didesain
dan apa saja bagian tulang-tulang belakang terbentuk.
5.2.2 Penyebab Cedera dan Nyeri
Pinggang
Cedera atau nyeri pinggang jarang sekali disebabkan
karena kejadian atau kecelakaan tunggal. Pada beberapa kasus, suatu kecelakaan
mungkin menyebabkan tertariknya otot. Tetapi sebenarnya otot sendiri tidak
mengalami kesakitan sampai beberapa minggu atau beberapa bulan setelah
aktivitas mengangkat secara repetitif atau sikap tubuh yang dipaksakan pada
waktu bekerja.
5.3
Biomekanik Pada Pekerjaan Manual Handling
Biomekanik adalah studi tentang elemen tubuh manusia
yang terstruktur tentang bagaiman fungsi-fungsi tubuh dan berapa banyak stres,
akselerasi dan pengaruh yang terjadi. Untuk itu, seorang ergonomist sebaiknya
menerapkan prinsip biomekanik untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan
pekerjaan, khususnya yang berkaitan dengan manual handling dan untuk
meningkatkan produktivitas itu sendiri.
5.3.1 Jenis Pergerakan Anggota
Tubuh
- Positioning,
pada tangan ataukaki dari satu posisi tertentu ke tempat lainnya, seperti pada
saat pekerja menjangkau tombol kendali mesin
- Continuous,
memerlukan pengaturan kontrol otot pada beberapa jenis otot saat bergerak
- Manipulative,
melibatkan aktivitas handling pada
peralatan kerja, mekaniasi alat kontrol, secara tipikal dengan menggunakan jari
atau tangan
- Repetitive,
suatu pergerakan yang dilakukan secara berulang-ulang
- Sequential,
pergerakan independen yang terpisah di dalam suatu rangkaian proses kerja
- A static
posture, terjadi saat mempertahankan segmen pada satu posisi dan perioe
waktu tertentu
5.3.2 Otot-Otot
Kekuatan otot maksismum atau group otot akan sangat
tergantung pada beberapa akrakteristik, sebagai berikut :
1. Umur
2. Jenis
kelamin
3. Kondisi
fisik
4. Keterlatihan
dan
5. Motivasi
pada saat mekakukan aktivitas
5.3.3
Sistem Pengungkit (Levers)
Load x Load Arm = Effort x Effort Arm
Sebuah pengungkit dapat digunakan untuk mengangkat
atau menggerakkan objek lebih ceat atau dengan lebih sedikit tenaga, setelah
itu dapat dilakukan dengan tanpa pengungkit bersangkutan. Persamaan diatas
merupakan hukum teori pengungkit.
1)
Teori
Pengungkit Pertama
Teori pengungkit pertama
menempatkan fulkrum diantara “load” dan “effort”
2)
Teori
Pengungkit Kedua
Menempatkan “load” diantara
“effort” dan “fulkrum”
3)
Teori
Pengungkit Ketiga
Menempatkan “effort” diantara
“load” dan “fulkrum”
5.3.4 Hubungan Antara Kecepatan dan
Power pada Pengungkit
Power akan
hilang pada proporsi yang sama pada saat kecepatan terjadi. Oleh karena itu,
aktivitas mengangkat dan membawa beban harus dikenali sebagai suatu aktivitas
bahwa tubuh manusia tidak tepat untuk melakukannya, dan apabila memungkinkan,
aktivitas tersebut harus dilakukan dengan menggunakan alat bantu mekanik yang
sesuai, serta menghindarkan manusia sebagai alat angkat dan angkut manusia.
5.4
Manajemen Risiko Pekerjaan Manual Handling
5.4.1 Indentifikasi Risiko Manual
handling
1.
Pengecekan catatan cedera dan kecelakaan kerja di tempat
2.
Wawancara dengan pekerja dan perwakilan anggota P2K3
3.
Survei tempat kerja
5.4.2
Penilaian Risiko manual Handling
Aspek-aspek pekerjaan manual handling yang dapat
dinilai antara lain meliputi pekerjaan yang berkaitan dengan :
-
Tindakan dan pergerakan pekerja (action and movement)
-
Layout tempat kerja dan stasiun kerja
-
Posisi dan sikap kerja
-
Durasi dan frekuensi manual handling
-
Jarak dan tempat terhadap beban yang
akan dipindahkan
-
Berat beban
-
Pengerahan tenaga
-
Karakteristik beban dan peralatan kerja
-
Organisasi dan lingkungan kerja
-
Keterampilan kerja dan pengalaman kerja
-
Karakteristik personel pekerja, pakaian
pekerja, dan lain-lain
Resiko cedera yang lebih spesifik yang mungkin
terjasi dengan memperhitungkan kelompok faktor-faktor berikut :
1. Tugas-tugas
atau pekerjaan (Task)
2. Beban/objek
(Load)
3. Lingkungan
kerja (The working environment)
4. Kemampuan
individu (Individual Capacity)
5.4.3 Pengendalian Risiko Manual
Handling
Pengendalian Risiko merupakan suatu proses untuk
menghilangkan atau menurunkan faktor risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai
sebelumnya
5.4.3.1
Rekayasa
Teknik (Engineering
Control) dapat dilakukan dnegan cara
a) Penggunaan
alat bantu mekanik
b) Perbaikan
layout pekerjaan
c) Pemindahan
benda-benda yang mengganggu
d) Lingkungan
kerja
e) Buat
objek kerja lebih mudah dipegang
f) Redesain
objek kerja menjadi lebih kecil atau lebih mudah
g) Redesain
pekerjaan
5.4.3.2
Pengendalian
Administratif (Administrative Control)
Perbaikan
administrative dapat dilakukan dengan berbagai cara :
a) Keterlibatan
organisasi pekerja
b) Penggunaan
petunjuk-petunjuk
c) Penyediaan
pekerjaan yang bervariasi
d) Tim
kerja
e) Pertimbanga
personel kerja
f) Buat
objek kerja menjadi lebih ringan
g) Hindarkan
pekerjaan manual handling yang dipaksakan
h) Buat
objek kerja menjadi lebih stabil
i)
Buat objek kerja menjadi kurang
berbahaya pada saat dikerjakan
j)
Modifikasi praktek kerja
k) Penyelenggaraan
training
l)
Penyediaan wkatu pemulihan atau recovery
5.5
Implementasi
Perbaikan Manual Handling (Teknik mengangkat, menurunkan,
dan mengangkut beban/objek kerja secara ergonomis)
5.5.1 Jarak Horizontal Beban yang
Diangkat Dari Tubuh
Berbagai karakteristik dari material dan tempat
kerja yang dapat meningkatkan jarak horizontal, adlaah sebagai berikut :
-
Lebar objek (jarak di depan tubuh)
-
Material atau penghalang antara pekerja
dan objek
-
Pekerjaan yang memerlukan suatu
jangkauan ke depan tubuh pada saat memegang objek
-
Mengangkat objek dari lantai, dll
5.5.2
Pedoman bagi Manajemen untuk Aktivitas Angkat yang Aman
Hal-hal
yang harus dipertimbangkan bagi manajemen perusahaan agar setiap aktivitas
angkat yang dilakukan oleh para pekerja dapat berjalan secara lebih aman,
antara lain meliputi hal- al berikut :
1) Perlu
adanya suatu perencanaan aliran proses kerja yang tepat untuk menghilangkan
aktivitas angkat yang tidak perlu
2) Perlu
dilakukan pengurangan pada berat dan jarak beban/objek yang diangkat dan
diturunkan
3) Pengaturan
posisi landasan objek kerja pada ketinggian yang memunkinkan pekerja dapat
mengangkat dan menurunkan objek di dalam power zone pekerja
4) Sedapat
mungkin harus dihindrkan aktivitas mengangkat daan menurunkan objek secara
manual dari dan ke lantai secara langsung
5) Khusus
beban yang yang tidak stabil dan atau berat, perlu dilakukan hal-hal sebagai
berikut :
-
Pengujian beban
-
Pengurangan berat beban
-
Pengisian kontainer harus penuh
-
Penggunaan alat bantu mekanik
6) Pengurangan
frekuensu angkat dan lama waktu kerja mengangkat
7) Jika
memungkinkan redesain kontainer dengan memberi tempat atau lubang pegangan yang
aman.
8) Ruang
kerja harus selalu bersih dan bebas hambatan untuk memperbaiki akses material
atau produk yang dikerjakan
5.5.3
Pedoman bagi pekerja untuk Aktivitas Angkat yang Aman
1) Perlu dilakukan pengecekan label pada kontainer
atau pembungkus beban/objek
2) Sebelum mengangkat, selalu lakukan pengetesan
terhadap beban untuk stabilitas dan berat badan
3) Untuk beban yang tidak stabil atau berat, ikuti
pedoman manajemen
4) Harus ada rencana angkat yang tepat
-
Gunakan sepatu kerja
-
Angkat hanya semampu
-
Sellau mengangkat pada power zone
-
Hati-hati
-
Menggunakan sarung tangan yang ukurannya tepat
5) Hindarkan posisi pinggang membungkuk
6) Pada saat mengangkat beban, perlu diperhatikan :
-
Pastikan dapat memegang objek dengan aman
-
Selalu menggunakan kedua tangan
-
Hindari mengangkat secara mendadak
-
Upayakan objek sedekat mungkin dengan badan
7) Mengangkat dan mengangkut zak yang besar dan
berat
9) Perlu penyediiaan tangga portabel
10) Memperkatikan frekuensi, periode pekerja manual
handling
5.5.4
Pedoman untuk Mengangkat Material dengan Alat Bantu Mekanik
-
Periksa untuk ketersediaan alat bantu mekanik sebelum digunakan
-
Pilih peralatan yang sesuai
-
Jagan gunakan perlatan apabila pekerja belum terlatih
-
Upayakan kondisi peralatan tetap baik dan aman
-
Periksa perlatan secara virtual
-
Gunakan ‘rolling platform’, ‘sturdy frame hand truck’, ‘pump truck’, ‘platform
truck’,
‘semi-live skid’, rak atau keranjang
5.5.5
Pedoman Modifikasi Layout Ruang Kerja
- Seluruh material yang dikerjakan harus diupayak
berada apda ketinggian yang tepat
- Modifikasi dengan penggunaan sarana kerja yang
dapat disetel
- Cukup ruangan untuk bergerak
- Gunakan kotak keranjang, ‘hand truck’, ‘shelf truck’
5.6
Metode Peniliaian Risiko Manual Handling
Empat faktor atau para
meter stres fisik yang terjadi selama pekerjaan manual handling:
1)
Waktu (Time)
2)
Beban atau Massa (Load/Mass)
3)
Sikap tubuh (Body Posture)
4)
Kondisi selama kerja (Condition of Performing Work)