Wednesday, June 30, 2021

MAJAS

 

MAJAS

  1. PENGERTIAN

Pengertian majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang tujuan akhirnya ialah untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis. Perihal istilah majas dalam pelajaran Bahasa Indonesia memang cukup banyak, seperti yang terdapat dalam puisi, pantun, dan karya sastra atau karya tulis lainnya.

Selain itu, ada pengertian atau definisi lain yang menggambarkan tentang majas, yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif. Berbicara tentang contoh macam-macam majas seperti, Metafora, Personifikasi, Hiperbola, Alegori dan lain-lain adalah hal penting bagi Anda yang ingin mempelajari lebih jauh salah satu materi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah ini. Gaya bahasa yang baik dan menarik tentunya akan membuat setiap pembacanya merasa tertarik untuk menyimaknya, bahkan sampai berulang kali.

Penggunaan majas yang baik dalam membuat sebuah puisi ataupun cerita menjadi syarat mutlak apakah tulisan tersebut menarik atau tidak. Oleh karena itu juga, kemampuan yang baik dalam berbahasa mutlak diperlukan bagi Anda yang ingin mendalami dunia penulisan, entah itu novel, puisi, ataupun pantun. Jadi perbanyaklah merangkai beragam susunan bahasa dalam pikiran dan tulisan Anda di buku setiap harinya supaya otak Anda semakin terlatih untuk membuat majas dengan gaya yang menarik. Sesuai dengan tema pada kesempatan kali ini, berikut Espilen Blog sampaikan contoh majas, dan macam-macamnya beserta pengertiannya.

B.     MACAM-MACAM MAJAS

Secara garis besar, majas dapat dibedakan menjadi empat golongan atau kelompok. Dan dari empat macam-macam majas tersebut, masing-masing mempunyai turunan dan jenis kategori yang akan Espilen Blog bahas dibawah ini.

Majas terdiri atas :
--> Majas Perbandingan
--> Majas Pertentangan
--> Majas Sindiran
--> Majas Penegasan

 

 MAJAS PERBANDINGAN

Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun pembaca. Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan terbagi atas :

1) Asosiasi atau Perumpamaan

Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Berikut ini Espilen Blog sampaikan contoh majas asosiasi :

Contoh :

Semangatnya keras bagaikan baja.

Mukanya pucat bagai mayat.

Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama

2) Metafora

Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut ini.

Contoh:

Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)

Raja siang keluar dari ufuk timur

Jonathan adalah bintang kelas dunia.

Harta karunku (sangat berharga)

Dia dianggap anak emas majikannya.

Perpustakaan adalah gudang ilmu.

3) Personifikasi

Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.

Contoh:

Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.

Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.

Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.

 

4) Alegori

                        Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.

Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.

Contoh:

Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi

                        Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.

Contoh:

Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

 

5) Simbolik

                        Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan

                        mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.

Contoh:

Ia terkenal sebagai buaya darat.

Rumah itu hangus dilalap si jago merah.

Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian

Melati, lambang kesucian

Teratai, lambang pengabdian

6) Metonimia

Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.

Contoh:

Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)

Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)

Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)

 

7) Sinekdok

Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.

                        a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.

                                   Contoh:

Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.

Per kepala mendapat Rp. 300.000.

                        b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.

                                      Contoh:

Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.

Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.

8) Simile:

Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".

Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk

cinta berkorban apa saja.

MAJAS PERTENTANGAN

Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.

1) Antitesis

                        Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.

Contoh:

Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.

Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan

2) Paradoks

Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.

Contoh;

Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.

Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

3) Hiperbola

Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.

Contoh:

Suaranya menggelegar membelah angkasa.

Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

4) Litotes

Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.

Contoh:

Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.

Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya ini?

MAJAS PENEGASAN

Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.

1) Pleonasme

Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.

Contoh:

Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.

Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.

2) Repetisi

                        Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.

Contoh:

Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.

Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.

3) Paralelisme

                        Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.

Contoh:

Cinta adalah pengertian

Cinta adalah kesetiaan

Cinta adalah rela berkorban

4) Tautologi

Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.

Contoh:

Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.

Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.

5) Klimaks

Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan makin lama makin meningkat.

Contoh:

Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti lomba Agustusan.

Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak mempunyai berhak untuk mengurusi hal pribadi seseorang.

6) Antiklimaks

Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin lama semakin menurun.

Contoh :

Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan kelulusan itu.

Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.

7) Retorik

Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.

Contoh:

Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?

Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?

 

MAJAS SINDIRAN

Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:

1) Ironi

Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir seseorang.

Contoh:

Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam.

Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca.

2) Sinisme

                        Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain

Contoh :          

Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar seperti dirimu.

Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu.

3) Sarkasme

Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.

Contoh:

Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!

Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!

 

 

 

 

Jenis jenis majas yang terdapat dalam cerpen juru masak

 Majas Perbandingan

1.      Asosiasi (Perumpamaan)

            Contoh :

-          Ibarat emas dan loyang perbedaan mereka

-          Kuah gulai rebungnya encer seperti kuah sayur toge

2.       Alegori

Contoh :

-          Derajat keluarga Azrial memang seumpama lurah tak berbatu, seperti sawah tak berpembatang, tak ada yang bisa diandalkan

 Majas Pertentangan

  1. Antitesis :

Contoh :

-          Sejak dulu, Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta,tak peduli apakah tuan rumah hajatan itu orang terpandang yang tamunya membludak atau orang biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran seadanya.

-          Tabiat orang tua memang selalu begitu, walau terasa semanis gula tak bakal langsung direguknya, meski sepahit empedu tak buru-buru dimuntahkannya, mestimtang ia menimbang.

2.       Paradoks

            Contoh :  Nasi banyak gulai melimpah, tetapi helat tak bikin kenyang

3.       Hiperbola

            Contoh :

-          Adik-adiknya sudah terbang hambur ke negeri orang

4.       Retorik

            Contoh :

-          Mana mungkin keluarga calon besan itu bisa dibohongi ?

-          Orang tua mana yang tak ingin berkumpul dengan anaknya di hari tua?

 

No comments:

Post a Comment

KATALOG MENU BALITA

  KATALOG A.       Nasi -Nasi merah -Nasi tim - Nasi tim beras merah - Bubur nasi B.       Ayam -Bola-bola ayam kuah -Siomay...