Kekuatan adalah kemampuan otot tubuh untuk melakukan kontraksi guna
membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Bentuk latihan yang cocok untuk
mengembangkan kekuatan, yaitu latihan-latihan tahanan (resistance exersice) di
mana kita harus mengangkat, mendorong atau menarik suatu beban. Beban itu bisa
anggota tubuh kita sendiri (internal resistance) atau beban dari luar (external
resistance). Agar hasilnya baik, latihan tahanan harus maksimal untuk menahan
beban tersebut dan beban harus sedikit demi sedikit bertambah berat agar
perkembangan otot meningkat. Bentuk latihannya, antara lain mengangkat barbell,
dumb-bell, weight training (latihan beban), lempar bola medicine dan latihan
dengan alat-alat menggunakan per (spring devices).
Kekuatan otot merupakan komponen yang sangat penting
guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Manfaat kekuatan bagi
tubuh adalah:
1. sebagai penggerak setiap aktivitas fisik;
2. sebagai pelindung dari kemungkinan cedera;
3. dengan kekuatan akan membuat orang berlari lebih cepat, melempar atau
menendang lebih jauh dan efisien, memukul lebih keras, dan dapat membantu
memperkuat stabilitas sendi- sendi.
A. Latihan Kekuatan dan Daya Tahan Tubuh Bagian Atas
1. Push-up (Telungkup Dorong Angkat Badan)
a. Tujuannya adalah melatih kekuatan dan daya tahan otot lengan.
b. Cara melakukannya sebagai berikut.
1) Tidur telungkup, kedua kaki rapat lurus ke belakang dengan ujung kaki
bertumpu pada lantai.
2) Kedua telapak tangan menapak lantai di samping dada, jari-jari menghadap ke
depan, siku ditekuk.
3) Angkat badan ke atas hingga kedua tangan lurus, kepala, badan dan kaki
berada dalam satu garis lurus.
4) Badan diturunkan kembali dengan cara menekuk lengan, sementara posisi
kepala, badan dan kaki tetap lurus tidak menyentuh lantai.
5) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sampai merasa tidak kuat.
Latihan ini dilakukan secara bertahap, yaitu 10–15 kali dan
20 kali. Dari tahap ke tahap berikutnya diselingi istirahat ± 30 detik.
2. Pull-up (Gantung Angkat Tubuh)
a. Tujuannya adalah melatih kekuatan dan daya tahan otot lengan.
b. Cara melakukannya sebagai berikut.
1) Sikap awal bergantung pada palang tunggal, jarak kedua tangan selebar bahu,
posisi telapak tangan menghadap ke arah kepala, kedua lengan lurus.
2) Angkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan sehingga dagu berada di atas
palang.
3) Badan diturunkan kembali dengan cara meluruskan lengan, sementara posisi
kepala, badan, dan kaki tetap lurus.
4) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sampai merasa tidak kuat.
Latihan ini dilakukan secara bertahap, yaitu 10 kali, 15
kali, dan 20 kali. Setiap tahap diselingi waktu ± 30 detik.
3. Latihan Kekuatan Otot Punggung (Back-up)
a. Tujuannya adalah melatih kekuatan dan daya tahan otot punggung.
b. Cara melakukannya sebagai berikut.
1) Sikap awal: tidur telungkup, kedua kaki rapat lurus ke belakang, kedua
tangan dengan jari-jari berkaitan diletakkan di belakang kepala (pergelangan
kaki dapat dipegangi teman.
2) Angkat badan ke atas sampai posisi dada dan perut tidak lagi menyentuh
lantai, kedua tangan tetap berada di belakang kepala.
3) Badan diturunkan kembali ke sikap awal.
4) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sebanyak mungkin.
Lakukan secara bertahap dimulai 10 kali, 15 kali, 20
kali, dan seterusnya, serta diselingi istirahat ± 30 menit.
B. Latihan Kekuatan dan Daya Tahan Tubuh Bagian Bawah
1. Squat Jump
a. Tujuan adalah melatih kekuatan dan
daya tahan otot tungkai.
b. Cara melakukan gerakan sebagai berikut.
1) Berdiri tegak salah satu kaki di depan, kedua tangan di belakang kepala.
2) Kedua kaki ditekuk sampai pantat menyentuh tumit, badan tetap tegak dan
tangan tetap di atas kepala.
3) Meloncat ke atas sampai kedua kaki tergantung lurus.
4) Mendarat dengan menukar posisi kaki yang semula di depan menjadi di
belakang, pantat menyentuh tumit.
5) Gerakan dilakukan berulang-ulang sampai merasa tidak kuat.
6) Gerakan dinyatakan gagal apabila
a) loncatan tidak penuh (kaki tidak tergantung lurus di udara)
b) tangan terlepas dari belakang kepala;
c) posisi kaki tidak ditukar;
d) pantat tidak menyentuh tumit.
Latihan ini dilakukan secara bertahap, yaitu 10 kali, 15
kali, dan 20 kali. Dari tahap ke tahap berikutnya diselingi istirahat ± 30
detik.
2. Naik Turun Bangku
a. Tujuannya adalah untuk melatih kekuatan dan daya tahan otot tungkai.
b. Cara melakukan sebagai berikut.
1) Berdiri tegak menghadap bangku.
2) Salah satu kaki dinaikkan ke bangku, disusul kaki yang lain.
3) Kaki diturunkan secara bergantian, posisi badan tetap tegak.
4) Gerakan dilakukan berulang-ulang sampai merasa tidak kuat.
Pada prinsipnya, latihan kekuatan dan daya tahan
adalah gerakan dilakukan dengan berulang-ulang dan dilakukan menurut kemampuan
tiap individu.
C. Latihan Kekuatan dan Daya Tahan dalam Bentuk Sirkuit
Untuk melatih kekuatan dan daya tahan anggota
tubu, baik bagian atas maupun bawah dapat dilakukan dalam bentuk sirkuit atau
rangkaian latihan.
1. Latihan kekuatan dan daya tahan anggota badan bagian atas dalam bentuk
sirkuit adalah sebagai berikut.
a. Sikap awal berdiri dan berlari-lari kecil di tempat, kemudian berlari menuju
ke palang tunggal.
b. Berdiri di bawah palang tunggal dengan posisi berdiri tegak dan kedua tangan
lurus ke atas.
c. Meloncat dan bergantung pada palang tunggal dengan jarak kedua tangan
selebar bahu, posisi telapak tangan menghadap ke arah kepala.
d. Angkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan sehingga dagu berada di atas
palang, kemudian badan diturunkan kembali seperti semula. Lakukan ini sebanyak
lima kali.
e. Setelah itu, berjalan ke depan sejauh 3 meter dan lakukan gerakan push-up
sebanyak lima kali dan dilanjutkan dengan gerakan back-up sebanyak lima kali.
2. Latihan kekuatan dan daya tahan anggota badan bagian bawah dalam
bentuk sirkuit adalah sebagai berikut.
a. Sikap awal berdiri dan berlari-lari kecil di tempat, kemudian berlari menuju
ke sebuah bangku.
b. Berdiri tegak menghadap bangku. Salah satu kaki dinaikkan ke atas bangku,
disusul kaki yang lain.
c. Kaki diturunkan secara bergantian dengan posisi badan tegak dan kedua tangan
di pinggang. Lakukan gerakan ini sebanyak 10 kali.
d. Kemudian berlarilah ke depan sejauh 3 meter dan lakukan gerakan squat jump
sebanyak 10 kali, dan dilanjutkan berjalan kaki ke tempat semula.
Strength= gunanya adalah untuk melakukan segala sesuatu yang membutuhkan
tenaga [dalam kata lain semua hal], tujuannya agar kita bisa beraktifitas,
orang yang tidak punya strength [dlm bhs indo nya kekuatan/tenaga] bisa
dicontohkan oleh orang yang kena stroke [tidak bisa gerak]
power= mirip dengan strength tapi lebih spesifik ke kekuatan, hal ini biasanya
dipakai oleh para petinju atau pembawa barang-barang berat
endurance= daya tahan, berguna untuk mejaga emosi kita tetap stabil atau agar
kita tidak berlaku terlalu ekstrim kpd suatu situasi, tujuannya agar tidak
menyakiti org lain
flexibility= kelenturan, banyak digunakan oleh penari balet, biasanya orang
yang lentur gerakannya akan lbih bagus dari yang kaku [baletnya]
speed= kecepatan, berguna untuk mengejar sesuatu, kecepatan bisa berarti
kecepatan dalam mengejar sesuatu atau menyelesaikan sesuatu
agility= kelincahan, bisa dibilang juga sebagai cekatan, adalah hal yang sangat
berguna dalam berbagai aspek, hal ini bisa membantu kita cepat menanggapi
situasi
Tes rangkain
a) Tes Lari 60 Meter Tes ini
bertujuan untuk mengukur kecepatan lari. Alat dan fasilitas terdiri dari :
Lintasan lari, Bendera, Peluit, Alat tulis, Stopwatch. Pelaksanaan tes lari 60
meter adalah sebagai berikut : 1) Sikap permulaan Peserta berdiri dibelakang
garis start. 2) Gerakan (a) Pada aba-aba “ Siap “ peserta mengambil sikap start
berdiri, siap untuk lari. ( lihat gambar 1 ) (b) Pada aba-aba “ Ya “ peserta
lari secepat mungkin menuju garis finish dengan menempuh jarak 60 meter.
Sumber: Kemendiknas, (2010:7 ) 3) Lari masih bisa diulang bila (a) Pelari mencuri
start (b) Pelari tidak melewati garis finis (c) Pelari terganggu dengan pelari
yang lain 4) Pengukur waktu Pengukuran waktu dilakukan mulai saat bendera
diangkat sampai pelari tepat melintas garis finis 5) Pencatat hasil (a) Hasil
yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jara 60
meter, dalam satuan waktu detik. (b) Waktu dicatat satu angka dibelakang koma
b) Tes Gantung Siku ( putri ) dan Angkat tubuh ( putra ) Tujuan dari tes ini
adalah untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan otot bahu. Alat
dan fasilitas yang digunakan adalah stopwatch, serbuk kapur atau magnesium
karbonat, alat tulis Sumber: Kemendiknas, (2010:8 ) 1) Pelaksanaan angkat tubuh
Peserta berdiri dibawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang
tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak kepala. (
lihat gambar 3 ) Sumber: Kemendiknas,( 2010:9 ) 2) Gerakan Angkat badan hingga
dagu melewati palang kemudian turunkan kembali seperti pada sikap permulaan
namun siku sedikit ditekukan. Lakukan selama 60 detik. 3) Pencatat hasil (a)
Gerakan yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna (b)
Gerakan yang dicatat adalah jumlah angkatan yang dapat dilakukan dengan sikap
sempurna tanpa istirahat selama 60 detik (c) Peserta yang tidak mampu melakukan
tes angkat tubuh ini, walaupun telah berusaha diberi nilai 0 ( nol ) Sumber:
Kemendiknas, ( 2010:10 ) 1) Pelaksanaan gantung siku Palang tunggal dipasang
dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta. (a) Sikap permulaan Peserta
berdiri dibawah palang tunggal, kedua tangan berpengangan pada palang tunggal
selebar bahu, pegangan telapak tangan menghadap ke belakang. Sumber:
Kemendiknas, (2010:11 ) (b) Gerakan Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta
melompat ke atas sampai mencapai siku bergantung siku tekuk, dagu berada di
atas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahakan selama mungkin. Lamanya waktu
saat bergantung tersebut dicatat sebagai hasil. Sumber: Kemendiknas, ( 2010:13
) c) Baring Duduk 60 Detik Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan
ketahanan otot perut. Alat dan fasilitas yang digunakan adalah lantai, rumput
yang rata dan bersih, stopwatch, alat tulis, matras 1) Sikap permulaan Peserta
berbaring telentang di lantai atau rumput, kedua lutut ditekuk dengan sudut 900
, kedua tangan diletakan masing-masing di samping telinga. ( lihat gambar 3.7 )
Petugas / peserta lain memegang atau menekan kedua pergelangan kaki agar kaki
tidak terangkat. Sumber: Kemendiknas, (2010:14 ) 2) Gerakan Pada aba-aba “ Ya “
peserta mengambil sikap duduk ( lihat gambar 3.8 ) sehingga kedua sikunya
menyentuh kedua paha, kemudian kembali ke sikap permulaan ( lihat gambar 3.9 ).
Gerakan ini dilakukan berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat selama 60
detik. ( Sumber : Kemendiknas, 2010:15 ) Catatan Gerakan tidak dihitung jika
kedua tangan tidak berada disamping telinga, kedua siku tidak sampai menyentuh
paha dan mempergunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh. 3) Pencatatan
hasil (a) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk
yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 60 detik. (b) Peserta yang tidak
mampu melakukan tes baring duduk ini diberi nilai 0 ( nol ). d) Loncat Tegak
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak atau tenaga eksplosif tungkai. Alat
dan fasilitas yang digunakan adalah papan berskala sentimeter, warna gelap,
berukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding yang rata. Jarak antara lantai
dengan angka 0 ( nol ) pada skala yaitu 150 cm ( lihat gambar 3.10 ), serbuk
kapur, penghapus papan tulis, Alat tulis ( Sumber : Kemendiknas, 2010:17 ) 1)
Sikap permulaan Ujung jari dari peserta diolesi dengan serbuk kapur. Peserta
berdiri tegak dekat dinding, jari kaki rapat, papan skalla berada disamping
kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang dekat dinding diangkat lurus ke atas,
telapak tangan ditempelkan pada papan berskala sehingga meninggalkan bekas
raihan jarinya. ( lihat gambar 3.11 ) Sumber : Kemendiknas ( 2010:18 ) 2)
Gerakan Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutu dan kedua lengan
diayun ke belakang ( lihat gambar 3.12 ). Kemudian peserta meloncat setinggi
mungkin sambil menepukan papan dengan ujung jari sehingga menimbulkan bekas. (
lihat gambar 3. 13 ) Lakukan tes ini sebanyak 3 kali tanpa istirahat atau
diselingi oleh peserta lain. Sumber : Kemendiknas ( 2010:19 ) 3) Pencatatan
hasil (a) Catat raihan tegak (b) Ketiga raihan loncatan dicatat (c) Raihan
loncatan dikurangi raihan tegak (d) Ambil nilai selisih raihan yang tertinggi
e) Lari 1000 untuk Putri Dan 1200 untuk Putra Tes ini bertujuan untuk mengukur
daya tahan paru-jantung ( kardiovaskular ). Alat dan fasilitas yang digunakan
adalah lintasan lari 1200 meter untuk putra dan 1000 meter untuk putri,
stopwatch, bendera start, peluit, tiang pancang, alat tulis. 1) Sikap permulaan
Peserta berdiri dibelakang garis start 2) Gerakan Pada aba-aba “ Siap “ peserta
mengambil sikap start berdri, siap untuk lari. Pada aba-aba “ Ya “ peserta
berlari menuju garis finis, menempuh jarak 1200 meter untuk putra dan 1000
meter untuk putri ( lihat gambar 3.14 ). Catatan Lari diulang bila ada pelari
yang mencuri start dan ada pelari yang tidak melewati garis finish. Sumber :
Kemendiknas, (2010:21 ) 3) Pencatatan hasil (a) Pengambilan waktu dilakukan
mulai saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finis. ( Lihat
gambar 3.15 ) (b) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari
untuk menempuh jarak 1200 meter untuk putra dan 1000 meter untuk putri. Waktu
dicatat dalam satuan menit dan detik.
No comments:
Post a Comment