Monday, October 25, 2021

Patung Jenderal Sudirman

 

NINDYA TRESNA WIWITAN / 26 / XII MIPA 1

P1010379.jpg

Judul              : Patung Jenderal Soedirman

Seniman        :  Sunario, dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung

Bahan                        : Perunggu

Ukuran           :  12 m (tinggi patung 6,5 m dan voetstuk atau penyangga 5,5 m)

Berat               : 4 ton

Lokasi            : Kawasan Dukuh Atas, di tengah ruas jalan yang membelah Jalan

Soedirman dan berbatasan dengan Jalan Thamrin

Deskripsi       :

a.    Sejarah

Jenderal Besar Raden Soedirman adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Menjadi Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia terus memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Jasanya yang besar terhadap bangsa Indonesia menjadikannya selalu dihormati hingga sekarang. Untuk mengenang jasa dan pengabdiannya, maka didirikanlah sebuah patung yang menggambarkan dirinya. Patung ini berdiri kokoh di kawasan Dukuh Atas tepatnya depan gedung BNI di tengah ruas jalan yang membelah dua jalan Soedirman dan berbatasan dengan jalan Thamrin.

Patung ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton dengan anggaran sebesar 3,5 miliar rupiah dan dikerjakan oleh seniman sekaligus dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung, Sunario. Biaya pembangunan patung yang menelan dana 6,6 miliar rupiah ini berasal dari pengusaha, bukan dari APBD DKI Jakarta. Sebagai kompensasinya pengusaha mendapat dua titik reklame di lokasi strategis, yaitu Dikuh Atas. Dan pengusaha yang beruntung dipilih langsung oleh keluarga adalah PT. Triamega. Secara otomatis, perusahaan itu mendapatkan dua titik reklame di lahan strategis yang berada di Dukuh Atas, yaitu di titik A dan 6B.

 

b.    Tafsiran

Sosok Jenderal Soedirman digambarkan berdiri kokoh menghormat dan kepala sedikit mendongak ke atas untuk memberi kesan dinamis. Karena berdirinya patung ini di tengah kawasan yang penuh dengan beragam aktivitas, patung sengaja didesain sederhana dan tidak memerlukan banyak rincian. Pose ini sempat menjadi kontroversi, namun akhirnya patung tetap diresmikan tahun 2003. Menurut cucu sang jenderal yang bernama Ganang Soedirman, patung berbentuk seperti itu karena Jenderal Soedirman ingin menghormat kepada rakyat, beliau tidak mau dihormati. Jenderal Soedirmn adalah sang pemangku jabatan, sebagai pemangku jabatan sudah seharusnya menghormati yang memberi jabatan yaitu rakyat.

 

c.    Kekurangan

Patung Jenderal Soedirman dibuat dengan berposisi berdiri menghormat dan kepala sedikit mendongak ke atas. Sedangkan posisi patung dianggap tidak pada tempatnya karena sebagai Panglima Besar, Soedirman tidak selayaknya menghormat kepada sembarang warga yang melintasi jalan, yang justru seharusnya menghormatinya. Kemudian, di sekitar patung tersebut ornamennya sederhana sehingga agar lebih terlihat mewah menurut saya bisa dibangun sedikit ornamen seperti air mancur contohnya dan diberi tulisan yang besar bahwa itu merupakan patung Jenderal Soedirman. Agar orang yang lewat patung tersebut dari tidak tahu menjadi tahu bahwa itu merupakan pahlawan nasional kita yaitu Jenderal Soedirman.

 

d.    Kelebihan

Patung Jenderal Soedirman ini bagus. Letak berdirinya patung ini sudah strategis. Yaitu di jalan ibukota, sehingga akan banyak orang tau bahwa patung itu merupakan pahlawan nasional Indonesia yaitu pahlawan Jendral Soedirman. Patung ini juga memberikan manfaat untuk memberi pengetahuan dan sebagai simbol semangat perjuangan bangsa. Sehingga menimbulkan jiwa nasionalisme pada seseorang. Selain itu bahan yang digunakan cukup kuat sehingga akan bertahan dalam jangka waktu yang lama yaitu dengan bahan perunggu. Selain itu, patung itu diletakkan di jalan yang sama namanya dengan patugnya yaitu Soedirman.

No comments:

Post a Comment

KATALOG MENU BALITA

  KATALOG A.       Nasi -Nasi merah -Nasi tim - Nasi tim beras merah - Bubur nasi B.       Ayam -Bola-bola ayam kuah -Siomay...