Pengertian
food behavior
Makanan sangat berhubungan erat dengan kehidupan manusia. Dengan kata kunci makanan dapat menghasilkan berbagai perilaku, salah satunya yakni “food behavior”. Menurut kamus bahasa inggris “food behavior” dapat diartikan menjadi kebiasaan makan. Sedangkan pengertian dari food behavior yaitu suatu istilah untuk menggambarkan perilaku yang berhubungan dengan tata karma makan, frekuensi makan, pola makan, kesukaan makan, dan pemilihan makanan.
Tata krama adalah tata cara atau aturan turun-temurun yang
berkembang dalam suatu budaya masyarakat yang mengatur pergaulan antar individu
maupun kelompok untuk saling pengertian, hormat-menghormati menurut adat yang
berlaku. Berarti tata krama makan adalah aturan-aturan dan tata cara makan yang
berkembang di suatu masyarakat menurut adat yang berlaku.
Frekuensi makan adalah jumlah makan sehari-hari, baik
kualitatif maupun kuantitatif. Secara alamiah makanan diolah dalam tubuh
melalui alat-alat pencernaan mulai dari mulut sampai usus halus. Lama makanan dalam lambung bergantung sifat dan jenis makanan.
Rata-rata lambung kosong antara 3-4 jam. Oleh karena itu, pembagian jam makan
yang tepat adalah sebagai berikut.
- Pada jam 04.00-12.00 lambung bekerja untuk membuang kotoran. Oleh karena itu,
jam-jam ini yang paling baik adalah makan yang bersifat berserat, jus buah, aau
makanan yang dapat membantu proses pengeluaran makanan.
- Pada jam 12.00-20.00 adalah saat dimana tubuh kita menyerap makanan dengan
baik. Oleh karena itu, sangat baik jika mengkonsumsi makanan yang kaya akan
protein, vitamin, dan makanan-makanan bergizi lainnya, bahkan karbohidrat
seimbang dianjurkan untuk dikonsumsi pada jam-jam ini.
- Pada jam 20.00-04.00 adalah waktu di mana tubuh kita mencerna makanan. Oleh
karena itu, am ini kita jangan meperberat kerja lambung dengan makanan yang
berkarbohidrat tinggi. Konsumsi makanan mengenyangkan yang bernutrisi dan
rendah gula..
Pola makan dapat diartikan suatu sistem,
cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian, pola makan yang
sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan
makan secara sehat. Jadi pola makan juga ikut menentukan kesehatan bagi tubuh
kita.
Sedangkan kesukaan makan adalah suati sikap seseorang
terhadap kesenangan dengan jenis makanan tertentu. Serta pemilihan makanan
adalah suatu sikap seseorang dalam memilih makanan dari mutu sampai jenis
makanan yang akan dimakannya. Dengan kata lain bagaimana sikap seseorang untuk memilih
varian menu untuk dikonsumsinya.
Menurut
Bobak (2005) perilaku makan sehat adalah perilaku konsumsi makan sehari – hari
yang sesuai dengan kebutuhan gizi setiap individu untuk hidup sehat dan
produktif. Untuk dapat mencapai keseimbangan gizi maka setiap orang harus
mengkonsumsi minimal satu jenis bahan makanan dari tiap golongan bahan makanan
yaitu karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayuran, buah dan susu atau
sering kita sebut dengan pola makan empat sehat lima sempurna. Selain perilaku
makan yang sehat, ada juga perilaku makan yang tidak sehat yang akan memberikan
banyak dampak di kehidupan remaja.
Pengertian
perilaku makan tidak sehat adalah kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tidak
memberikan semua zat-zat gizi esensial seperti karbohidrat, lemak, dan protein
yang dibutuhkan dalam metabolisme tubuh (Sarintohe dan Prawitasari, 2006).
Perilaku makan tidak sehat seperti diet, binge eating, kebiasaan makan pada
malam hari dapat merusak kesehatan dan kesejahteraan psikologis individu..
Perilaku makan tidak sehat juga didefinisikan sebagai kebiasaan makan seseorang
yang dapat merugikan dalam metabolisme tubuh (Graber, dkk, 1994).
Food
behavior pada suku jawa
Secara
umum setiap suku memiliki perilaku makan yang berbeda-beda. Bahkan terdapat
juga setiap masyarakat juga memiliki perilaku makan yang berbeda-beda. Pada
suku jawa memiliki perilaku makan yang membedakan dengan suku-suku yang
lainnya.
Seperti
tata krama makan pada suku jawa memiliki banyak aturannya, seperti :
1.
Tata
krama sebelum makan
a. Menggunakan alat makan sesuai dengan
aturan,misalnya sendok digunakan untuk menyantap makanan bukan untuk
dipukul-pukulkan kepiring
b. Waktu menyendok nasi tidak terlalu
banyak agar mulut tidak terlihat penuh
c. Cara memasukan sendok ke dalam mulut
adalah dari bagian ujungnya,bukan bagian kanan dan kiri sendok
d. Mulut tertutup saat mengunyah
makanan sehingga tidak menimbulkan suara berdecak dari mulut,
e. Tidak berbicara waktu mulut
terisi makanan,apalagi becanda,bila akan berbicara makanan dalam mulut ditelan
dulu
f. Saat menambah
nasi,sebaiknya nasi dalam piring masih tersisa,sendok dan garpu diletakan
dahulu,baru mengambil nasi secukupnya.
g. Ketika
makan bersama-sama dengan keluarga lebih diutamakan yang tua terlebih dahulu
untuk mengambil makanan
h. Disunnahkan
bagi yang muda untuk mengambilkan makanan kepada yang lebih tua, bahkan untuk
minum sekalipun
i.
Suku jawa lebih menyukai makan dengan
duduk di lantai
j.
Sebelum makan dimulai selalu berdoa
terlebih dahulu dan makan menggunakan tangan serta mencuci di air kobokan
2.
Tata krama sesudah makan
a. Minum setelah makan,jangan
minum saat mulut berisi makanan
b. Sendok dan garpu diletakkan
tertelungkup diatas piring dan berdoa
c. Alat-alat makan yang digunakan
dirapikan sebelum meninggalkan tempat makan.
d. Tidak boleh mendahului sebelum yang
lebih tua meninggalkan tempat makan
Suku
jawa selalu membiasakan makan sehari harus 3 kali makan, yakni makan pagi,
makan siang, dan malam. Sebelum melakukan aktifitas orang jawa selalu berusaha
untuk melakukan makan pagi terlebih dahulu. Makan pagi menyesuaikan dengan
kesibukan, terdapat makan pagi jam 06.00 terdapat pula jam 07.00 pagi. Untuk
makan siang juga menyesuaikan dengan kesibukan, namun diwajibkan untuk makan
siang sekitar pukul 12.00-13.00. Untuk waktu paling lambat sekitar pukul 14.00
siang. Sedangkan untuk makan malam dilakukan pada pukul 18.00-19.00. Terkadang
suku jawa juga makan sebanyak 4 kali disela-sela waktu pukul 16.00 sore.
Untuk
menu makanan suku jawa selalu menghidangkan nasi sebagai menu utama. Sebagai
menu pendamping sering dengan lauk tahu dan tempe goreng. Walaupun terkadang
diolah dengan olahan lain, namun paling sering tahu dan tempe diolah dengan
cara digoreng saja. Untuk sayur suku jawa lebih senang di sayur bening dan kuah
yang biasa disebut dengan “Blendrang”. Bahan baku blendrang adalah nangka muda
ditambahkan dengan kacang panjang yang dimasak menggunakan santan dengan bumbu
yang sesuai selera dan kemudian dipanaskan sampai beberapa hari. Karena menurut
suku jawa semakin lama sayur tersebut maka rasanya semakin nikmat. Suku jawa
juga menyukai urap-urap dengan mencari sayuran di pekarangan rumah. Rasa
makanan untuk suku jawa lebih ke pedas dan manis.
No comments:
Post a Comment