Saturday, August 21, 2021

Makalah Etiket “ETIKET BERBICARA, BERKENALAN, DAN MENEGUR SERTA MENGHORMATI ORANG LAIN”

 

TUGAS ETIKA PROFESI

MAKALAH

“ETIKET BERBICARA, BERKENALAN, DAN MENEGUR SERTA MENGHORMATI ORANG LAIN”

 

 

logo poltekkes.png

 

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1.      NINDYA TRESNA WIWITAN                        (P17111171005)

2.      NAUFALIA PRIMANDITA ARIE P   (P17111171016)

3.      ALFA LAILI ROHMATIN                    (P17111171001)

4.      ULUL AZMI MU’AFFA                        (P17111171011)

5.      HARERA ZELA WIDYASMARA       (P17111173041)

6.      AISYAH PRISTYANDANI PUTRI     (P17111174055)

7.      M. TAUFIK KHUR ROCHMAN          (P17111171018)

8.      AINAYA FATIHATUL ALIYAH        (P18111173046)

9.      MAGHRIZA REFINA HANA DIANTI (P17111173026)

10.  JIHAN ROHADATUL AISY                (P17111173025)

11.  'ALAA QAMARA WASKITA              (P17111171011)

12.  B

13.  V

 

 

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN GIZI

PROGRAM STUDI DIV GIZI MALANG

2017

BAB I

Pendahuluan

1.1  Latar Belakang

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.

Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yangberlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.

Pengertian etiket dan etika sering dicampuradukkan, padahal kedua istilah tersebut terdapat arti yang berbeda, walaupunada persamaannya. Istilah etika sebagaimana dijelaskan sebelumnya adalah berkaitan dengan moral (mores),sedangkan kata etiket adalah berkaitan dengan nilai sopan santun, tata karma dalam pergaulan formal. Persamaannya adalah mengenai perilaku manusia secara normatif yang etis. Artinya memberikan pedoman atau norma-norma tertentu yaitu bagaimana seharusnya seseorang itu melakukan perbuatan dan tidak melakukan sesuatu perbuatan.

1.2  Rumusan Masalah

1.2.1        Apa pengertian etiket?

1.2.2        Mengapa etiket diperlukan dalam kehidupan?

1.2.3        Bagaimana etiket berbicara yang benar?

1.2.4        Bagaimana etiket berkenalan yang benar?

1.2.5        Bagaimana etiket menegur serta memberi hormat orang lain?

1.2.6        Apa manfaat beretiket?

1.3  Tujuan Penulisan

1.3.1        Mendeskripsikan pengertian etiket.

1.3.2        Menjelaskan pentingnya etiket dalam kehidupan.

1.3.3        Menjelaskan etiket berbicara yang benar.

1.3.4        Menjelaskan etiket berkenalan yang benar.

1.3.5        Menjelaskan etiket menegur serta memberi hormat orang lain.

1.3.6        Menjelaskan manfaat beretiket

 

 

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Etiket

Dua istilah, yaitu etika dan etiket dalam kehidupan sehari – hari kadang – kadang diartikan sama, dipergunakan siih berganti. Kedua istilah tersebut memang hampir sama pengertiannya, tetapi tidak sama dalam hal titik berat penerapan atau pelaksanaannya, yang satu lebih luas dari pada yang lain.

Istilah etiket berasar dari kata Prancis etiquette, yang berarti kartu undangan, yang lazim dipakai oleh raja – raja Prancis apabia mengadakan pesta. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah etiket berubah bukan lagi kartu undangan yang dipakai raja – raja dalam mengadakan pesta. Dewasa ini istilah etiket ebih menitikberatkan pada cara – cara berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara menerima tamu di rumah maupun di kantor dan sopan santun lainnya. Namun, karena etiket seseorang menghubungkannya dengan pihak lain, maka etiket menjadi peraturan sopan santun dalam pergaulan dan hidup bermasyarakat.

2.2 Pentingnya etiket pergaulan dalam kehidupan

Dalam kehidupan bermasyarakat kita semua hidup berdasarkan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Pada dasarnya manusia ingin dihargai satu sama lain. Manusia secara naruliah ingin menciptakan citra yang baik tentang dirinya kepada manusia lain. Untuk alasan itulah manusia beretika. Etika sangat penting dalam membina hubungan atau relasi kita dengan orang lain. Secara tidak sadar orang yang beretika akan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain daripada yang kurang atau bahkan tidak memperhatikan etika. Orang yang beretika pun akan lebih dipandang dan dihargai oleh orang lain walaupun dia tidak pernah meminta atau berharap untuk hal tersebut. Hal penting lainnya adalah bahwa etika sangat berperan dalam pembentukan citra diri seseorang, terlepas dari apakah orang tersebut ikhlas atau tidak, tapi ketika dia tahu mana yang etis dan yang tidak etis, setidaknya orang-orang akan melihat orang tersebut sebagai seseorang yang beretika dan berperilaku baik, dan salah satu manfaatnya adalah untuk dirinya sendiri.

2.3  Etiket berbicara yang benar

2.3.1        Berbicara seperlunya, singkat saja. Supaya orang lain mempunyai kesempatan untuk orang berbicara. kita harus mendengarkan buah pikiran mereka, tidak memaksakan buah pikiran sendiri

2.3.2        Tidak membicarakan kejelekan orang lain atau keluagra sendiri di depan orang banyak, apalagi di depan orang yang baru kita kenal. Jangan memaki, karena pada umumnya orang tidak suka dicela, apalagi didepan umum

2.3.3        Pada waktu berbicara, kata-kata atau gerak-gerik penting tapi jangan berlebihan

2.3.4         Waktu menegur orang, melakukan dengan halus. Salah satu caranya adalah menggunakan bentuk pertanyaan, misalnya, "Bagaimana seandainya Anda...?" atau "Bagaimana pendapat saudara seandainya...?"

2.3.5        Tidak keliru menyebut nama orang

2.3.6        Berbicara dengan jujur, terus terang. Namun, kadangkala perlu pula merahasiakan sesuatu demi nama baik orang lain

2.3.7        Bahan pembicaraan diusahakan sesuai dengan latar belakang atau minat orang yang kita ajak bicara. Misalnya, Berbicara tentang perdagangan dengan pedagang

2.3.8        Tidak  menyindir, sombong, dan merendahkan orang lain

2.3.9        Jika memerintah orang lain, gunakan ungkapan seperti, "Dapatkah Anda menolong saya...?"

2.3.10    Mengusahakan tidak bertengkar, terutama dengan orang terdidik. sia-sia dan hanya mencari musuh

2.3.11    Kegembiraan, kesedihan, kasih sayang tak ditunjukkan di depan umum secara berlebihan

2.3.12    Tidak  berbicara terlalu keras atau terlalu lembut atau tergesa-gesa

2.3.13     Selalu mengucapkan terima kasih atas pemberian orang

2.3.14    Tidak  berbicara dengan bisik-bisik di depan orang lain

2.3.15    Tidak menyela pembicaraan

2.3.16    Sewaktu orang yang lain yang menjadi lawan bicara sedang berbicara, dengarkan dengan perhatian

2.3.17    Ketika terlibat pembicaraan, jangan mengorek-ngorek telinga, hidung, menguap dengan mulut terbuka lebar

2.3.18    Jangan membalas dengan kata-kata kasar bila lawan bicara menyakiti hati, tetap tenang dan sabar

2.3.19    Jangan mengobrol dengan teman ketika guru berbicara di depan kelas atau dalam suatu rapat

2.3.20    Bicara dengan bahasa yang dimengerti lawan bicara.

 

2.4 Etiket berkenalan yang benar

Setiap hari, kita tak lepas dari pergaulan sosial, Hubungan pertemanan atau persahabatan baru adalah makanan sehari-hari. Semua itu akan terjadi melalui proses perkenalan. Pertemuan pertama akan melahirkan kesan atau imej tertentu pada masing-masing individu yang saling berkenalan. Itulah yang selalu menajadi patokan utama kita dalam menilai seseorang. Maka, hati-hati! Kesan pertama sukar untuk diulangi dan bisa melekat selamanya. Hal-hal berikut wajib diketahui untuk melancarkan acara perkenalan.

2.4.1 Memecah kebekuan

Tentu saja cara termudah dalam berkenalan adalah bila ada orang ketiga yang memperkenalkan. Dialah yang seakan-akan menjadi pemecah kekakuan di antara orang atau lebih yang sebelumnya sama sekali tidak saling kenal.Sebaiknya orang ketiga tadi menyodorkan intro selengkap mungkin agar perkenalan berjalan lancar dan tidak canggung.

Tanpa kehadiran orang ketiga, salah satu pihak harus lebih berinisiatif. Kalau tidak, kekakuan akan terasa, entah karena rasa sungkan, segan, malu, tidak nyaman, dan sebagainya. Apalagi bila perkenalan itu terjadi antara seorang wanita dan pria yang memiliki latar belakang yang jauh berbeda.

2.4.2 Yang wajib dilakukan saat bekenalan

Ucapkan nama dengan jelas — Mengapa? Acap kalli nama yang terucap tidak sama bunyi dengan apa yang terbaca. Terutama nama-nama asing. Memang dalam budaya tertentu, akan terasa canggung menyebut nama sendiri dengan gamblang. Anda takut dikira sombong atau sok. Stop berpikiran yang bukan-bukan dan sebutkan saja nama anda dengan jelas. Sekarang, mendapatkan kenalan baru yang berbeda suku, bangsa dan bahasa bukanlah yang jarang ditemui. Hati-hati, dalam budaya Barat ketidakjelasan menyebut nama bisa menyebabkan Anda dikira orang yang tidak berterus terang dan cenderung menyembunyikan sesuatu.

2.4.2.1    Lakukan kontak mata — sorot mata yang ramah akan menunjukkan

Niat baik Anda. Biasanya kontak mata terjadi sekitar tiga detik.

Menunduk atau ngahalihkan pandangan menimbulkan kesan buruk.

2.4.2       Jabat tangan dengan erat — eratnya jabat tangan menandakan

hangatnya pribadi seseorang dan menunjukkan rasa percaya diri.

Tak jarang Anda berada dalam posisi memperkenalkan teman Anda kepada orang lain. Berikut pedoman yang bisa digunakan dalam situasi tadi. Dalam budaya kita, wanita diutamakan dalam pergaulan, artinya wanita biasanya didahulukan ketimbang pria. Jadi, saat memperkenalkan orang lain, prialah yang diperkenalkan kepada wanita. Misalnya, “Ini Tommy manajer departemen eks di studio kita, dan ini Maria dari kantor Biro Iklan XYZ.” Wanita diperkenalkan kepada pria bila tersebut adalah orang penting, misalnya orang tua, atasan, guru, dan seterusnya. Biasanya kita juga mendahulukan orang yang lebih tua dan orang memiliki jabatan lebih tinggi sewaktu memperkenalkan seseorang. Dengan demikian, orang yang lebih tua maupun yang memiliki jabatan lebih tinggi itu merasa mendapat kehormatan. Sebaliknya, yang muda harus diperkenalkan pada yang tua.

2.4.3        Tata Cara Berkenalan

Memperkenalkan orang dengan mengucapkan namanya dengan jelas. Memberikan sedikit informasi tentang orang yang diperkenalkan  (tipe manusia: introvert dan extrovert). Personal contact:

-          Cara berjabat tangan sekitar 3-4 detik/1 gerakan

-          Melihat mata yang bersangkutan

-          Senyum

-          Tubuh sedikit ke depan

-          Apabila tidak dapat terdengar nama dengan jelas, boleh bertanya lagi. Duduk atau berdiri?

Umumnya dalam budaya Barat, wanita yang sedang duduk tidak wajib berdiri ketika bersalaman. Ini juga berlaku bagi mereka yang sudah agak tua atau sakit. Sedangkan dalam budaya kita, sebaiknya berdirilah sebentar pada saat diperkenalkan dan bersalaman. Sesudahnya, kita bisa segera duduk.

Tentu saja bila yang datang belakangan adalah orang yang dihormati, kita baru boleh duduk setelah orang itu duduk atau paling tidak pada saat bersamaan. Begitu pula ketika ada yang berpamitan dan meninggalkan ruangan, tidak ada salahnya kita berdiri sejenak untuk menyalaminya.

Khusus Pria :

-          Harus berdiri dari tempat duduk

-           Bila berjabatan tangan (dengan pria dan wanita).

-          Bila seorang wanita masuk dalam ruangan.

-          Bila seorang wanita mendekati, saat ia duduk.

-          Bila seorang wanita yang duduk di sampingnya berdiri dan akan meninggalkan tempat.

Hindari hal berikut

Asal “tabrak” saja melontarkan pertanyaan yang terlalu pribadi pada orang yang baru dikenal. Sebaiknya ajukan pertanyaan bersifat umum-umum saja dan sedikit menjelaskan keseluruhan identitas orang tersebut, misalnya nama, tempat kerja, dan pertanyaan lain yang berhubungan dengan hal-hal tersebut.

Kalau Anda baru saja berkenalan dengan seorang lawan jenis dan langsung menawarkan diri untuk datang ke rumahnya atau mengajaknya keluar. Tak mustahil dia akan berusaha mati-matian untuk menghindar. Mungkin Anda bermaksud baik dan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan dan waktu sehingga mengabaikan norma-normat pergaulan yang santun, tapi tindakan seperti ini terkesan sangat kasar dan tidak lazim.

2.5 Etiket menegur serta menghormati orang lain

Apabila kita berjumpa dengan segerombolan kenalan atau teman-teman, hendaknya kita terlebih dahulu menegur sapa atau memberi hormat kepada perempuan tertua dari rombongan itu. Sesudah itu baru pada yang lain. Tetapi walaupun orang yang kita jumpai lebih muda dari kita, sebaiknya kita tetap menegur sapa terlebih dahulu. Agar kita memiliki nilai etiket yang baik. Dan jangan pernah menyombongkan diri dengan alasan karena kita lebih tua dari mereka. Ketika menegur sapa atau memberi hormat, jangan menyimpan tangan di saku atau meletakkanya di bagian pinggang, karena akan memberi kesan sombong dan tidak sopan dalam pandangan orang terpelajar. Jadi kita sebagai orang yang terpelajar, kita harus benar benar memahami semua etiket yang ada.

2.6 Manfaat beretiket

2.6.1    Membuat menjadi disegani, dihormati, dan disenangi orang lain.

2.6.2    Memudahkan hubungan baik dengan orang lain (Better Human relation).

2.6.3    Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi.

2.6.4    Menjadikan anda dapat memelihara suasana yang baik dalam

berbagai lingkungan, baik itu lingkungan kerja, kerluarga dan pergaulan.

2.6.5    Membantu meningkatkan diri melalui penanaman nilai – nilai moralitas dan ketatasusilaan serta belajar bersikap yang baik.

2.6.6    Meningkatkan kesadaran para remaja, tentang pentingnya budi pekerti dalam rangka menyikapi dan menyiasati perkembangan zaman yang semakin kompleks.

2.6.7    Meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan budi pekerti daam rangka menciptakan insan yang berbudi luhur.

2.6.8    Berusaha meminimalisasi kejadian – kejadian yang bersifat negatif.

2.6.9    Meningkatkan kualitas kehidupan yang mulai berkurang dilaksanakan melalui pemahaman terhadap pendidikan budi pekerti.

2.6.10  Menanamkan nilai – nilai norma yang mulai berkurang dilaksanakan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                                                                                     

 

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

            Dari hasil pembahasan tentang “ETIKET BERBICARA, BERKENALAN, DAN MENEGUR SERTA MENGHORMATI ORANG LAIN” Kita akan dapat pengetahuan baru dan akan mengetahui detail dan lebih jelas tentang apa itu etika, hal apa yang harus kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, berbicara yang benar, cara berkenalan yang benar, bagaimana menegur serta memberi hormat kepada orang lain, dan apa saja manfaat yang akan kita dapat dalam beretetika. Karena kita hidup ini tidak sendiri dan akan membutuhkan orang lain baik itu di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat  karena kita nanti akan menghadapi masalah-masalah  baru yang pastinya tidak akan kita hadapi sendiri, namun pasti membutuhkan oran lain. Dan kita harus bisa beradaptasi dengan orang disekitar kita maupun orang yang baru kenal. Untuk itu kita harus lebih paham apa itu etetika dan apa yang harus kita lakukan ketika ingin berbicara dengan orang disekitar kita, berkenalan yang benar, dan bagaimana menegur serta memberi hormat kepada orang lain. Dengan pembahasan ini semoga dapat memberi wawasan luas dan mampu menerapkan kehidupan beretetika dengan baik dilingkungan sekitar dan masyarakat umumnya.

3.2 Saran

            Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang sangat bermafaat dan dapat membantu. Masih banyak hal-hal di Indonesia yang perlu diperbaiki dalam etika. seperti ,tata cara berkenalan, tata berbicara, menegur dan menghormati orang lain akan banyak mengalami perubahan mengarah kepada yang lebih baik. Karena etika sangat penting dalam membina hubungan orang atau relasi dengan orang lain.

Agar nantinya penjelasan materi ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan kedepannya mampu menjadikan pribadi yang lebih baik lagi dan mampu menghormati satu sama lain. Tentunya materi ini harus disebar luaskan untuk masyarakat

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.      https://www.scribd.com/doc/45634031/ETIKET-makalah

2.      https://af008.wordpress.com/etika-etiket-dan-moral/

3.      http://diniseptyanandha270996.blogspot.co.id/2015/12/manfaat-etika-dan-budi-pekerti.html

4.      http://www.fauzanalrasyid.com/2011/04/perlunya-etika-bagi-kehidupan-kita.html?m=1

5.      https://googleweblight.com/?lite_url=https://personalitydevelopmentandetiquette.wordpress.com/2014/07/14/etiket-berkenalan/&ei=y7ety0Kw&lc=id-ID&s=1&m=694&host=www.google.co.id&ts=1501913733&sig=ALNZjWmcGEesLpbuG5yg7djgOh2F1-1UKw

6.      http://septianludy.blogspot.co.id/2014/07/etiket-pergaulan.html

7.      http://ilmupen9etahuan.blogspot.co.id/2010/03/etiket-berbicara.html

 

 

No comments:

Post a Comment

KATALOG MENU BALITA

  KATALOG A.       Nasi -Nasi merah -Nasi tim - Nasi tim beras merah - Bubur nasi B.       Ayam -Bola-bola ayam kuah -Siomay...