SKENARIO KONSELING GIZI PADA IBU HAMIL
MENGENAI MANFAAT ASI / MENYUSUI
By : Nindya Tresna Wiwitan
Ada seorang ibu hamil bernama Santy usia 28 tahun dengan usia kehamilan 12 minggu sedang dilema, nantinya memberikan ASI atau susu formula apabila anaknya sudah lahir. Oleh karena itu, beliau pergi ke Puskesmas Dinoyo untuk berkonsultasi pada ahli gizi disana.
Sesampai di puskesmas ...
Di depan ruangan poli gizi.
(sambil mengetuk pintu)
Klien : "Asalamualaikum Bu, apa ini dengan ahli gizi di puskesmas
ini?"
Konselor : "Walaikumsalam, iya dengan saya silahkan masuk." (sambil
mempersilahkan duduk)
Klien : " Trimakasih bu"
Konselor : " Perkenalkan saya Nindya Tresna Wiwitan, ahli gizi di
puskesmas ini. Ada yang bisa saya bantu?"
Klien : "Iya bu, begini saya kan sedang hamil anak pertama saya, saya
mau tanya tanya tanya tentang ASI eksklusif.
Konselor : "Oh iya, namanya ibu siapa?"
Klien : "Nama saya Santy Oktaviani"
Konselor : “Bu Santy usia berapa?"
Klien : "Saya usia 28 tahun"
Konselor : “Dengan berat badan 55 kg dan TB 155 cm ya bu?” (sambil
mengonfirmasi data yang sudah didapatkan)
Klien : “Iya betul bu, ini kok perut saya kok lebih besar ya bu di
bandingkan teman-teman saya yang lain?”
Konselor : "Usia kehamilan berapa memangnya bu?”
Klien : “12 Minggu bu.”
Konselor : “Ooh.. normal kok bu kalau seperti itu. Sehari-hari nya
kegiatannya apa Bu?"
Klien : "Guru bu."
Konselor : "Rumahnya dimana bu?"
Klien : "Ini, deket kok depannya geprek kak rose bendungan sutami."
Konselor : "Sendirian aja bu kesini?"
Klien : "Sama suami saya."
Konselor : “Loh suaminya kok enggak di ajak masuk bu?”
Klien : “Suami saya ke masjid bu, jadi sekalian tadi mumpung lewat
puskesmas jadi saya kesini.”
Konselor : "Sebenarnya nggak papa bu, suaminya diajak. Begini bu,
konseling ini membutuhkan waktu kurang lebih 30-60 menit. Apa
Ibu bersedia?"
Klien : "Iya bersedia, santai Bu. Saya juga sedang tidak ada jadwal
ngajar dan sudah izin kok Bu"
Konselor : “Guru di sekolah mana Bu?”
Klien : “Ini di SMA 4 Malang.”
Konselor : “Loh, guru apa bu? Anak Saya sekolah sana juga. Namanya Sani
kelas XIPS1”
Klien : “Saya guru IPA bu, mungkin saya belum kenal soalnya saya
masih baru di sekolah itu.”
Konselor : "Ini ibu usia kehamilannya berapa?"
Klien : "Usia kehamilan 12 minggu"
Konselor : "Anak ke berapa bu?"
Klien : "Anak pertama, oleh karena itu saya kesini nyari info yang tepat
ke orang yang bener bener tau"
Konselor : "Bapak pekerjaannya apa Bu?"
Klien : “Tentara Angkatan Darat, begini bu walaupun suami saya
bekerja dan kelak mampu membeli susu formula untuk calon bayi saya, tetapi saya dilema memberikan ASI pada bayi saya, takutnya ASI saya nantinya bakal tidak keluar."
Konselor : "Bapak apa mendukung ibu untuk memberikan ASI Eksklusif?"
Klien : “Wah, mendukung sekali bu. Tapi katanya kalau saya tidak
mampu saya bisa membeli susu formula saja"
Konselor : "Saya menyarankan pakai ASI eksklusif saja Bu, karena
memberikan ASI pada bayi itu memiliki banyak manfaat didukung dengan rekomendasi UNICEF sebaiknya memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Apalagi, Air Susu Ibu itu mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi, dan sebaiknya selama 6 bulan pertama itu diberikan full ASI saja tidak usah lain-lain.
Klien : "Memangnya apa sih bu manfaat bagi saya bila memberikan anak
saya ASI?"
Konselor : "Waah banyak sekali manfaatnya bagi Ibu kalau memberi ASI
bagi bayinya. Yang pertama dilihat dari segi ekonominya daripada beli susu formula lebih murah ASI, uang nya bisa ditabung untuk memneli keperluan lainnya, lalu terjalin kasih sayang ikatan antara ibu dan anak semakin erat, membantu menunda kehamilan, mengurangi resiko kanker payudara, dan mengurangi resiko terkena penyakit kardiovaskuler. Banyak sekali manfaatnya bu."
Klien : "Wah, iya juga yaa Bu. Banyak sekali manfaat bagi Ibu yang
memberikan ASI pada anaknya. Memangnya apa sih mbak yang membedakan ASI dengan susu formula?"
Konselor : “Begini bu, kalau ASI itu memiliki semua zat gizi yang
dibutuhkan si bayi, kalau susu formula itu bukan alami dari Ibu sendiri juga kan. Dan juga itu tadi, ASI lebih murah daripada susu formula. Kalau di dalam susu formula kan ada pengawet buatannya sedangkan kalau ASI langsung dari ibu sendiri dan tahan lamanya cuma sebentar oleh karena itu diberikannya langsung pada bayinya.”
Klien : “Memangnya apa sih mbak kandungan gizi dari ASI, katanya bisa
memperkuat kekebalan tubuh bayi?”
Konselor : “Begini bu, saat pertama kali ASI keluar, terdapat cairan
berwarna kuning kental yang mengandung zat kekbalan, vitamin
A, faktor pertumbuhan, dll yang berfungsi sebagai pelindung bayi
terhadap infeksi dan alergi.”
Klien : “Waah bagus sekali ya manfaatnya.”
Konselor : "Iya Bu, menyusui juga bisa menambah memberikan rasa puas
pada diri seorang Ibu."
Klien : “Bu, saya mau tanya, sebaiknya memberikan ASI pada anak itu
sampai umur berapa ya?”
Konselor : “Sampai umur 6 bulan.”
Klien : “Apakah itu ya Bu, yang disebut ASI Eksklusif.”
Konselor : “Iya benar.”
Klien : “Bu, saya mau tanya. Teman saya itu memberikan bayinya ASI
Eksklusif tapi ditambahi air tajin. Itu bener gak bu?”
Konselor : “Jadi begini bu, pemberian ASI Eksklusif itu mulai dari sejak
lahir hingga umur 6 bulan tanpa diberi pemberian tambahan apapun seperti air tajin, air tawar, dan air lain-lain bahkan makanan. Namun, setelah 6 bulan sudah di berikan ASI eksklusif, baru diberikan Makanan Pendamping ASI.”
Klien : “Ooh begitu ya Bu, kan begini Bu saya kan ngajar. Apa boleh
saya berikan susu formula pada anak saya? kan ribet Bu kalau saya balik-balik dari rumah ke sekolah.”
Konselor : “Ibu nya di rumah apa ada asisten rumah tangga.”
Klien : “Iya bu, rencana saya mau pakai asisten rumah tangga nantinya.”
Konselor : “Nahh begini bu, di jaman modern ini sekarang ada pompa ASI
bu, bisa tuh ibu nya beli. Nanti ASI ditaruh di botol susu nya adeknya untuk stok.”
Klien : “Waahh iya juga ya bu. Bu, nanti kalau pas melahirkan kalau saya
ditawari susu formula. Bagaimana bu? Soalnya kata teman saya seperti itu.”
Konselor : “Wahhh kalau itu tergantung ibunya sendiri. Itu pilihan ibunya
memilih susu formula atau ASI. Kalau memang benar-benar ingin ASI Ibu bisa memberi penolakan yang baik.”
Klien : "Ooh begitu ya bu. Oh ya Bu, saya merasa tidak percaya diri.
Saya takut ASI saya tidak keluar soalnya payudara saya kecil."
Konselor : “Ibunya dari pihak keluarga semuanya menggunakan ASI ?”
Klien : “Kebetulan kata ibu saya ASI semua mbak. Apakah
berlimpahnhya ASI bisa dipicu oleh makanan?”
Konselor : "Waah abgus itu bu. Oh iya ada kok bu makanan yang bisa
membuat ASI nya lancar. Bisa makan sayur daun katuk dan daun kelor. Selain itu makanannya juga harus bergizi." (sambil menyodorkan leaflet/media konseling)
Klien : "Bagaimana itu makanan yang bergizi?" (sambil membuka dan
membaca leaflet)
Konselor : "Makanan yang bergizi itu adalah makanan yang setiap makannya
mengandung karbohidrat, protein nanti seperti tempe dan tahu, protein hewani seperti telur dan daging, dan juga sering-sering makan sayur dan buah."
Klien : "Ooh begitu ya bu, kalau masalah payudara saya yang kecil
bagaimana?"
Konselor : "Begini Bu, kalo masalah payudara kecil itu tidak masalah.
Karena semua itu pertama tergantung kemauan ibu, jangan dibuat beban, santai saja dibuat senang-senang. Karena, ASI yang berlimpah itu tergantung dari isapan si bayi juga. Jadi nanti ibu jangan khawatir, payudara kecil ataupun besar sama-sama dapat menghasilkan susu.Yang terpenting ibu memiliki motivasi yang tinggi untuk menyusui bayinya."
Klien : "Bu kalo misalnya tiba-tiba ASI nya tidak lancar bagaimana?"
Konselor : "Nah, maka dari itu bu semakin sering dihisap semakin banyak
ASI yang dihasilkan. Kalo misalnya tiba-tiba ibu memakai tambahan susu formula, produksi ASI juga akan berpengaruh menjadi berkurang."
Klien : "Ooh, begitu ya bu. Ternyata banyak sekali manfaat dari
penggunaan ASI eksklusif ya bu."
Konselor : "Iya bu, jadi Ibu harus lebih semangat meng-ASI-hi bayinya. Apa
ada yang kurang jelas bu?"
Klien : “Saya kira sudah jelas semua.”
Konselor : “Kalau begitu, coba Ibu mengulang apa yang saya
rekomendasikan.”
Klien : “Menggunakan ASI itu banyak manfaatnya bagi ibu dan anak
daripada menggunakan susu formula. Makanan yang dapat memperlancar dan memperbanyak ASI salah satunya yaitu daun katuk. Kita harus sellu percaya diri kalau kita bisa meng-ASIhi anak kita.”
Konselor : “Iya, benar sekali Ibu.”
Klien : "Wah terimakasih banyak ya bu, gara-gara Ibu saya jadi tahu
kalau pemberian ASI eksklusif itu penting bagi bayi dan bermanfaat juga untuk ibunya. Kalau begitu saya pamit ya bu."
Konselor : "Iya bu, terimakasih kembali. Semoga bermanfaat, juga ibu dan
calon bayinya sehat selalu aamiin. Ini ada kartu nama saya kalau ada yang bisa saya bantu bisa menghubungi nomer yang ada di karu itu. Oh iya bu, ini ada form kepuasan konseling, bisa diisi didampingi oleh asisten saya. Ibu bisa kembali lagi seminggu lagi bersama suaminya"
Klien : "Baik bu, terimakasih,
Konselor : “Bu, ini ada form kepuasan konseling dan juga kartu nama saya.
Mohon form kepuasan konseling ini diisi dibantu oleh Asiste saya
Klien : “Baik bu, terimakasih Assalamualaikum." (berpamitan sambil
membawa form konseling untuk diisi dan juga membawa leaflet
serta kartu nama yang telah diberikan oleh ahli gizi).
Konselor : "Walaikumsalam."
No comments:
Post a Comment